Kontrak Kehidupan

1.3K 26 3
                                    

Suasana sekolah sore itu sangat sepi,tentu saja karna beberapa siswa telah pulang ke rumahnya.Seorang tukang sapu akan menyapu halaman belakang,namun ia melihat ke atas,ternyata ada sesosok siswi SMA yang sedang berdiri tepat di ujung tembok lantai 3 sekolah tersebut.
"Astaga neng maul"ucap tukang sapu itu bergegas menuju lantai 3.

"Neng turun atuh,jangan disitu"ucap tukang sapu tersebut.
"Gak mang,aku lebih baik mati aja,aku udah gak tahan mang"ucap gadis itu.
Tukang sapu tersebut meraih tangan gadis itu dan badannya yang agak kurus tersebut tertimpa badan gadis bertubuh besar itu.
"Mang kenapa mamang nolongin aku?"ucap gadis itu.
"Neng maul,neng kan udah kali ketiga ini mau bunuh diri,ada apa sih sebenarnya?"ucap tukang sapu tersebut.
Gadis itu pun menceritakan kisahnya.

Gadis itu bernama Maulidita Ika Hapsari,atau biasa dipanggil Maul.Gadis bertumbuh gendut ini sejak SMP selalu dibully oleh teman-temannya,dan kejadian itu pun berlanjut sampai dia SMA.

"Gendut gendut,pantesan aja elu tuh gendut dari SMP ya,makannya banyak banget"ucap seorang siswi saat maul makan di kantin.
"Eh Silvi,ayo makan bareng aku"ucap Maul.
"Lo kenal sama dia vi?"ucap seorang siswi lagi.
"Ih ogah ya gua kenal sama buntelan kayak dia"ucap Silvi.
"Tapi kita kan dulu satu SMP vi,masa kamu lupa"ucap Maul.
"Gua sebenarnya gak sudi satu sekolahan sama elu ya buntelan,nih gua bikin bakso lo enak"ucap Silvi menuangkan sambal yang banyak ke bakso Maul sambil tertawa.

"Baik anak-anak,kalian buat kelompok ya"ucap guru di depan kelas.Beberapa anak terlihat mulai berkelompok,hanya Maul yang terdiam.Semuanya menolaknya menjadi anggota kelompok."Bu saya belum dapat kelompok"ucap Maul mengangkat tangannya.
"Loh kenapa?Silvi kelompok kamu anggotanya kurang,ajak Maul ke kelompokmu"ucap guru tersebut.
"Cih iya bu,maul sini kamu ke kelompok aku"ucap Silvi.

"Eh silvi kalian mau kemana?kita kan harus ke perpus buat ngerjain tugas ini"ucap Maul melihat silvi berjalan ke luar gerbang sekolah.
"Eh gendut,lo aja yang kerjain ya tugas-tugasnya,lagian gua ada janji mau ketemu orang"ucap Silvi memberikan buku-buku tulis dirinya dan yang lain ke Maul."Tapi kan ini tugas kelompok,jadi..."belum selesai maul berkata,jilbabnya telah dijambak."Diam lo ya gendut,udah sana kerjain"ucap Silvi.

Maul mengerjakan tugas kelompok tersebut,namun ia mengingat perilaku silvi padanya.Ia pun memutuskan untuk selfie

Lalu ia menulis semacam wasiat di note HPnya,ia pun berniat bunuh diri dengan melompat dari lantai 2 gedung sekolah,untungnya nyawanya selamat karna maul jatuh tepat dibawah tukang sapu yang sedang membereskan sampah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu ia menulis semacam wasiat di note HPnya,ia pun berniat bunuh diri dengan melompat dari lantai 2 gedung sekolah,untungnya nyawanya selamat karna maul jatuh tepat dibawah tukang sapu yang sedang membereskan sampah.

Untuk kejadian kali ini,ia berniat bunuh diri karna perlakuan silvi padanya yang makin parah membully dirinya.Bahkan satu sekolah mulai membully dia.Para guru pun tidak ada yang peduli padanya lagi.Maka dari itu ia berniat bunuh diri lagi namun kembali digagalkan oleh tukang sapu.

"Oh gitu,neng maul kenapa gak coba ke mbah gendeng aja,dia dukun paling sakti,siapa tau dia bisa bantu masalah neng maul"ucap tukang sapu tersebut.
"Mamang tau alamatnya?anterin saya ya mang"ucap maul.
"Iya deh,tapi mamang cuman nganterin aja ya"ucap tukang sapu tersebut.

Maul telah berada di ruang praktek mbah gendeng.Mbah gendeng masih asik dengan HPnya membuat video tiktok.
"Mbah gendeng,halo"ucap Maul.
"Eh ada pasien rupanya,sorry mbah lagi joget tiktok"ucap Mbah gendeng.
"Jadi masalahmu itu suka dibully oleh temanmu ya?"ucap mbah gendeng.
"Iya mbah,lah mbah udah tau aja"ucap Maul.
"Ya tau lah"ucap mbah gendeng dengan nada sombong.
"Jadi mbah,saya capek dengan kehidupan saya mbah"ucap maul sedikit menangis.
"Baiklah sebentar,mana ya nah ini"ucap mbah gendeng memberikan amplop coklat.
"Bukalah"ucap mbah gendeng.
Maul membuka amplop tersebut dan hanya ada beberapa formulir disana.
"Itu namanya kontrak kehidupan,kau tinggal pasang foto orang lain disana,lalu cap jempol dengan darah,maka besok pagi kau akan memiliki kehidupan seperti orang tersebut,dan kau bisa tentukan berapa lama kau ingin merasakan kehidupan dia,tinggal tulis saja"ucap mbah gendeng.
"Wah makasih mbah,kalo gitu aku pulang dulu ya"ucap Maul.
"Jangan lupa ditransfer ya"ucap mbah gendeng.

Malam harinya,Maul menggunting foto silvi yang ada di majalah sekolahnya lalu menempelkan di formulir tersebut."Beres untuk durasinya satu minggu"ucap Maul.Ia pun menusuk tangannya dengan jarum dan mencap formulir itu dengan cap jempol darah.Formulir itu nampak bercahaya dan maul pun merasa ngantuk.

Alarm HP membangunkan Maul.Ia pun bergegas menuju kamar mandi untuk mandi.Perlahan maul membuka matanya dan melihat dirinya di cermin."Ya ampun,kenapa wajah gua berubah jadi wajah silvi?dan tubuh ini juga tubuh silvi?"ucap Maul heran.Ia bergegas keluar dari kamar mandi dengan heran."Ini masih di rumah gua loh,tapi badan gua kenapa jadi badan silvi?"ucap maul heran.
"Maul,kok belum mandi sayang?buruan mandi nanti telat loh"ucap ibu maul datang.
"Iya bu,tapi bu wajah dan tubuh maul berubah bu jadi wajah dan tubuh silvi"ucap Maul.
"Bicara apa sih kamu nak,kamu kan dari dulu begini"ucap ibu maul."Udah buruan mandi,abis itu sarapan"ucap ibu maul.
"Baik bu"Maul melihat kamarnya,banyak foto silvi di kamar tersebut.Maul pun melihat dompetnya,ia pun mengeluarkan kartu pelajarnya.Betapa kagetnya ia,kartu pelajar itu bertuliskan nama Maulidita Ika tapi dengan pas foto Silvi.
"Apa jangan-jangan ini berkat formulir itu?"tanya maul."Ah gawat nanti aku telat lagi"ucap Maul melihat jam di dinding,ia pun bergegas menuju kamar mandi.

Bersambung
Jangan lupa vote dan viewnya
Biar author rajin update

Kisah Mbah GendengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang