Kontrak Kehidupan 4

907 23 0
                                    

"Itu kan Ibu Mila,kepala sekolahku"ucap Maul.
"Iya kau tidak ingat bulan lalu kau ikut lomba karya ilmiah?"ucap Sari.
"Ah iya aku ingat,itu bulan lalu"ucap Maul.
"Kamu itu juara 1,tapi sama si ibu Mila itu,kamu cuman dapat hadiah ini"ucap Sari membuka ranselnya dan menunjukkan seperangkat alat tulis.
"Loh kok cuman alat tulis?Kan hadiahnya harusnya itu uang dan piala"ucap Maul.
"Piala dan uangnya diambil sama kepala sekolah,katanya sih buat sekolah.Dan biasanya kan kalo ada siswa yang berprestasi itu diumumkan di upacara,ini kagak.Waktu itu kakak hanya dipanggil ke ruangannya lalu dikasih ini"ucap Sari.
Maul nampak menundukkan kepalanya sedih."Nasibku gini amat ya kak,udah dibully bahkan prestasiku gak dianggap"ucap Maul.
"Sudah jangan sedih ya Maul,tapi kamu senang kan menjalani kehidupan kakak?"ucap Sari.
"Iya kak,kayaknya aku bakalan kasih pelajaran ke ibu Mila deh kak"ucap Maul memantapkan diri.
"Baiklah,sudah sore,aku harus pamit dulu ya"ucap Sari.
"Baik kak Sari"ucap Maul.

Seminggu berlalu,Maul telah kembali menjadi dirinya.Ia pun menuju ruang kepala sekolah."Baiklah akan kutanyakan perihal itu"ucap Maul mengetuk pintu ruang kepala sekolah."Permisi bu"ucap Maul."Ah ya silahkan masuk"ucap suara dari dalam.Maul pun masuk dan melihat ibu kepsek sedang asik dengan HPnya."Permisi bu,maaf mengganggu"ucap Maul.Ibu Mila melihat Maul dengan malas."Kamu lagi?ada apa?apa kamu dibully lagi?"ucap Ibu Mila."Bukan bu,saya mau menanyakan perihal hadiah lomba karya ilmiah itu bu"ucap Maul."Loh bukannya kamu sudah terima?"ucap Ibu Mila."Iya bu,tapi piala dan hadiah uangnya bu?"ucap Maul."Piala itu untuk dipajang,dan uangnya buat sekolah"ucap Ibu Mila."Tapi bu,saya kan yang lomba,harusnya aku yang nerima hadiahnya"ucap Maul."Kamu itu lomba gak ada ijin sama sekolah"ucap Ibu Mila."Loh waktu itu saya udah ijin,tapi pihak sekolah tidak mengijinkan"ucap Maul."Kapan ya?ahh ibu lupa,sudahlah kamu keluar sana.Kalo mau liat pialamu,ada di lemari piala yang ada di depan itu"ucap Ibu Mila."Baik bu"ucap Maul.

Maul menuju ke lobby sekolah,tempat rak berisi piala hasil prestasi siswa dipajang.Ia menemukan pialanya,namun ada yang aneh.Disana tertulis nama sekolah bukan namanya.Ia pun melihat Ibu Mila sedang berjalan dan mencegatnya."Bu,kenapa disitu tertulis nama sekolah bukan nama saya"ucap Maul."Duh kamu ini,itu kan cuman piala aja"ucap Ibu Mila."Bukan gitu bu,saya kan udah capek ikut lomba itu"ucap Mila."Kamu aja lomba gak ijin sama sekolah,jadi piala itu atas nama sekolah,bukan atas nama kamu.Lagian siswa biasa kayak kamu mana ada yang percaya kalo kamu ikut lomba,udah gini aja kalo kamu mau piala kayak gitu,bisa saya buatkan di pasar,pakai nama kamu ya"ucap Ibu Mila berlalu.

Maul nampak menangis,ia menuju kamar mandi.Ia menangis di dalam toilet."Sialan ibu Mila,awas aja ibu harus merasakan jadi aku"ucap Maul.Maul mengeluarkan kontrak kehidupan dari saku roknya.Ia pun menuliskan nama Ibu Mila di kontrak itu,lalu melukai jempolnya dan mencap kontrak itu dengan darahnya.Namun Maul tidak melihat bahwa di kontrak itu tertulis kalimat "Sampai Lulus".Maul pun nampak pusing dan akhirnya jatuh pingsan.

Maul membuka matanya.Ia melihat sekeliling dan kini ia berada di ruang kepala sekolah."Ini di ruang kepala sekolah"ucap Maul.Ia melihat pakaiannya yang berubah menjadi pakaian ibu Mila lengkap dengan name tag.Maul mengambil HP ibu Mila dan memfoto dirinya.

"Ini wajah dan tubuh ibu Mila,nampaknya berhasil"ucap Maul senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini wajah dan tubuh ibu Mila,nampaknya berhasil"ucap Maul senang.Ia keluar dari ruangan dan melihat beberapa guru panik."Ada apa ini?"ucap Maul."Eh ibu Maul,itu Mila pingsan di kamar mandi bu"ucap salah satu guru."Dimana dia sekarang?"ucap Maul."Di UKS bu"ucap guru tersebut."Baiklah,rawat dia dengan baik ya,bila perlu antarkan dia pulang"ucap Maul."Eh baik bu"ucap guru itu kaget.

Maul pun menuju rak piala di lobby.Ia melihat semua piala disana.Tak lama datang seorang OB memberikan kunci lemari tersebut,dan Maul membuka lemari tersebut."Loh bu,kok lemari pialanya dibuka?"ucap seorang guru."Nah kebetulan,tolong semua piala ini diberikan kepada siswa yang mendapatkannya,piala ini hak mereka.Sekolah tidak boleh menyimpannya,oh ya uang hadiah mereka semua tolong kembalikan juga semuanya.Ambil dari kas sekolah juga ya"ucap Maul."Eh iya bu baik bu"ucap guru tersebut.Maul tersenyum,ia akan mengubah sifat bu kepsek yang selama ini otoriter terhadap siswa-siswa disana.

"Eh anak cupu,hebat ya elo bisa dapat lomba ilmiah"ucap Silvia menjambak hijab Mila."Eh kalian kok berani macam-macam sama saya?"ucap Mila."Elo tuh siapa?Jangan sok hebat deh,paling juga lo nyogok kan?"ucap Silvia."Silvia kamu gak tau saya siapa,saya ini kepala sekolah kalian"ucap Ibu Mila.Silvia menumpahkan minuman ke kepalanya lalu Silvia dan genknya pergi.

"Sialan,jadi basah gini"ucap Ibu Mila di kamar mandi wanita."Lagipula aneh sekali,kenapa wajah saya jadi begini?Ini kan wajah dan tubuh Maulida"ucap Ibu Mila melihat ke cermin.Pintu toilet dibuka,rupanya Maul yang masuk."Gimana bu Mila,enak menjalani kehidupan sebagai saya?"ucap Maul."Maul,itu kamu?Kenapa kamu jadi saya?"ucap Ibu Mila."Karena saya kecewa sama ibu.Ibu gak pernah mengapresiasi prestasi saya dan murid-murid lain"ucap Maul."Bahkan saat saya dibully oleh Silvia dan genknya,ibu hanya diam saja"ucap Maul."Tapi Maul,kau tahu kalo ibu Silvia itu penyumbang donatur sekolah ini"ucap Ibu Mila."Persetan dengan semua itu,berkat kontrak ini.Ibu akan menjalani kehidupan sebagai saya sampai lulus sekolah"ucap Maul menunjukkan kontrak tersebut lalu keluar dari kamar mandi meninggalkan ibu Mila di kamar mandi."Maul tunggu hei,ah dia pergi tapi tidak apa-apa deh.Biar dia tahu rasa juga"ucap Ibu Mila sedikit tertawa jahat.

Keesokan harinya,para siswa berdemo di depan ruang guru.Para guru nampak menenangkan siswa namun tidak bisa."Ada apa ini?"ucap Maul."Ibu gawat bu,para siswa menuntut ibu mundur karena kebijakan ibu yang dinilai tidak pro terhadap para siswa"ucap seorang guru."Kebijakan apa?"tanya Maul yang tidak tahu apa-apa."Ini bu soal dana pensi dan dana perpisahan kelas 3.Juga soal peraturan sekolah yang dinilai para siswa tidak adil"ucap guru itu."Baiklah,biar saya akan hadapi para siswa itu"ucap Maul keluar ruang guru.Beberapa siswa di luar yang sedang demo nampak riuh melihat kepsek mereka keluar dari ruangan.Maul mengambil toa dari seorang siswa."Murid-muridku yang saya cintai,saya akan dengarkan tuntutan kalian.Soal peraturan sekolah,akan saya bahas hari ini beserta jajaran OSIS dan guru.Dan soal dana pensi dan perpisahan,dana bantuan dari sekolah akan saya keluarkan,bila perlu saya tambah"ucap Maul disambut sorak sorai para siswa.

Maul yang menjadi kepala sekolah lebih dicintai oleh para murid karena ia membuat kebijakan yang disukai oleh para murid di sekolah itu.Sementara ibu Mila yang menjadi dirinya,tiap hari dibully oleh Silvia,dan tentu saja Maul tidak menolongnya karena ia dendam dan merasa lelah selalu dibully.

TAMAT

Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update

Kisah Mbah GendengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang