Dendam Pembunuh 3

859 30 5
                                    

"Baiklah aku akan membantumu balas dendam pada dia"ucap Mbah Gendeng."Caranya?"ucap Ferdy.Mbah Gendeng membaca mantra dan memunculkan sebuah cincin."Pakailah,dan kau akan memiliki kekuatan merasuki raga.Kau bisa merasuki raga wanita itu dengan cara kau harus menciumnya dengan mesra tepat di bibirnya maka kau bisa merasuki raganya"ucap Mbah Gendeng."Oh ya satu lagi,setelah kau merasuki tubuhnya,kau bisa mengubah tubuhnya menjadi lebih sexy dan kau bisa menghipnotis pria agar tunduk da  patuh padamu"ucap Mbah Gendeng.Ferdy memakai cincin itu,"Bagaimana saya membayarnya Mbah?"ucap Ferdy."Tidak usah,nanti saja kau bayar.Saya senang membantu kamu"ucap Mbah Gendeng."Baiklah Mbah,terima kasih"ucap Ferdy tersenyum jahat.

Sementara itu,polisi menggerebek tempat persembunyian milik Ferdy,namun tempat itu sepi."Sialan,rupanya dia sudah kabur"ucap Ardit."Sabar sabar"ucap Ayu masih melihat sekeliling gudang tersebut."Lo dapat petunjuk?"ucap Ardit."Gak ada sih,selain potongan koran dan foto-foto korbannya"ucap Ayu melihat papan tulis dengan foto-foto korban.Matanya tertuju pada fotonya."Lo harus waspada ya.Kayaknya dia juga mengincar nyawamu"ucap Ardit."Lo gak usah khawatir sama gua"ucap Ayu.

Suatu sore,Ayu hendak pulang kantor,namun rupanya sore itu terjadi badai.Ayu pun mengurungkan niatnya untuk pulang dan tinggal di kantor.Untungnya besok ia mendapat jatah libur.Jam 10 malam,hujan sudah mulai rintik-rintik.Dengan berlari kecil,Ayu menuju halte di dekat kantornya,bermaksud untuk mengorder taxi online.Namun tidak satupun taxi online yang mau mengambil orderannya.Rupanya terjadi banjir ke arah rumah Ayu dan menimbulkan kemacetan.Ia pun memutuskan untuk mengorder ojek online,namun sama saja tidak ada orderan dia yang diterima.Jalanan masih agak ramai.Ayu memutuskan untuk mencari taxi,namun sedari tadi tidak ada taxi yang lewat,kalaupun ada sudah ada penumpangnya.Jam tangannya sudah menunjukkan jam 11 malam.Tiba-tiba muncul taxi berwarna biru.Ayu pun menyetop taxi itu dan masuk ke dalamnya."Mau kemana mbak"ucap si supir."Ke arah perumahan Grand Village ya pak.Bisa gak pak?"ucap Ayu."Tentu bisa"ucap si supir.

Sepanjang perjalanan,Ayu asik dengan HPnya ia tidak menaruh curiga dengan sang supir.Taxi melaju ke sebuah jalanan sepi yang Ayu tidak tahu."Kita lewat sini ya mbak biar gak macet"ucap si supir."Iya pak"ucap Ayu.Si supir memainkan kunci mobil sehingga mobil terlihat mogok."Maaf mbak,mobilnya kayaknya ngadet.Saya cek sebentar ya"ucap si supir turun dari mobil."Iya pak"ucap Ayu.Ayu masih sibuk dengan HPnya,tiba-tiba ia mendengar suara ketukan dari arah bagasi mobil.Ayu yang penasaran menoleh ke belakang bagasi.Ada sebuah kain hitam yang nampak bergerak.Karena penasaran,ia membuka kain itu.Rupanya ada seorang pria dengan keadaan hanya memakai kaos kutang diikat dan disekap."Siapa kamu?"ucap Ayu.Si supir taxi tadi masuk kembali."Ada apa mbak?"ucap supir itu mengunci semua pintu mobil.Ayu melihat ke arah tanda pengenal supir di dashboard mobil dan melihat pria yang disekap tadi."Kamu siapa?"ucap Ayu sedikit teriak."Kau tidak mengenal saya?"ucap si supir membuka maskernya."Kau si pembunuh itu?"ucap Ayu kaget."Iya saya Ferdy si pembunuh bayaran itu.Mbak pasti sudah melihat pria di belakang itu adalah si supir taxi ini"ucap Ferdy melompat ke kursi samping Ayu."Kau mau apa?"ucap Ayu.Ferdy memukul kepala supir taxi tadi hingga supir itu pingsan."Tidak ada siapapun yang bisa menolongmu disini"ucap Ferdy mengeluarkan pisau."Kau mau membunuhku?"ucap Ayu ketakutan."Membunuhmu?Tentu tidak,aku menginginkan tubuhmu"ucap Ferdy memegang pipi Ayu dan mulai mencium bibir Ayu dengan mesra.Tubub Ferdy seperti terserap masuk ke dalam tubuh Ayu.Tubuh Ayu bergejolak dan sedikit mengejang."Keluar dari tubuhku"ucap Ayu."Berisik,sialan kau"ucap Ferdy.Tubuh Ayu kembali tenang dan menuju bagian supir dan mengemudikan taxi itu ke arah rumah Ayu.Sebelum turun,dirinya menatap ke arah kaca."Berhasil,tubuhmu sudah kuambil alih"ucapnya sambil tertawa.Ferdy berhasil menguasai tubuh Ayu sepenuhnya.

Ferdy kembali ke rumah Ayu.Ia membuka pintu dengan sedikit dibanting.Suami Ayu yang sedang menonton bola nampak kaget."Ya ampun sayang,bikin kaget.Kamu baru pulang?Basah banget kamu"ucap suami Ayu."Lo goblok ya,kan diluar hujan badai jadi gua basah lo.Udah awas minggir gua mau mandi dan istirahat"ucap Ferdy dengan kasar masuk ke kamar utama.Di kamar mandi,Ferdy mengeksplor tubuh Ayu.Ferdy memegang payudara dan pinggul Ayu."Tubuh yang indah sekali"ucap Ferdy."Hei kenapa kamu kasar sama suamiku tadi"ucap Ayu dari cermin."Ssttt diam jangan banyak bacot.Tenang saja aku akan bersikap sepertimu kok nanti"ucap Ferdy mulai mandi.Selesai mandi,Ferdy melihat suami Ayu sudah ada di ranjang.Ferdy langsung memakai piyama dan duduk di kasur.Reflek suami Ayu langsung memijatnya."Kamu pasti capek ya?Maaf ya aku gak bisa jemput kamu karena aku juga kejebak banjir tadi dan kena macet"ucap suami Ayu."Iya gak apa-apa kok sayang"ucap Ferdy sambil senyum."Oh ya kamu gak apa-apa kan kutinggal lusa keluar kota?Takutnya kamu jadi sasaran pembunuh itu"ucap suami Ayu."Iya gak apa-apa kok sayang"ucap Ferdy mulai tiduran dan menarik selimut.Dirinya tersenyum jahat dibalik selimut.

Kira-kira apa rencana Ferdy?

Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update

Kisah Mbah GendengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang