Lelaki itu tak habis pikir kepada anak kandung perempuan nya ini, bisa-bisa nya ia menganggap bahwa ia anak angkat nya dan hani.
"Nindy"Ucap laki-laki itu sambil berjalan menghampirinya.
"Ayah" seketika nindy menundukan kepalanya tak berani menatap wajah ayahnya yang seperti marah itu.
Fokus wartawan kini terbagi ke arah bani yang mulai menghampiri nindy yang sedang tertunduk itu.
Saat nindy akan meninggalkan ayahnya di luar dengan wartawan tapi ditahan oleh ayahnya yang menarik tubuh nya untuk di rangkul dan menghadapi wartawan tersebut bersama.
"Kenapa adek ngaku jadi anak angkat ayah"bisik ayahnya sgt pelan sehingga hanya dirinya yang mendengarkan bisikan itu.
"Ayah tau kan adek benci kalo privasi adek di ganggu"bisiknya sinis menatap bani.
"Tapi gak jadi anak angkat juga adek"ucap Ayah sembari berpura-pura tersenyum kearah wartawan yang sepertinya akan mengintrogasinya lebih dalam lagi.
"Jadi dicukupkan ya, anak saya harus istirahat. Ia baru saja kehilangan ibu ANGKAT nya, jadi dimohon untuk meninggalkan rumah ini"ucap bani penuh penekanan saat kata angkat menandakan ia sedang marah.
"Ayah kenapa sih, kasian mereka tadi ngejar2 adek sampe rumah. Terus sekarang adek tanggapin malah Ayah yang ngusir mereka" ucap nindy malas lalu ayahnya membawa nindy untuk masuk kedalam rumah.
"Saya dan anak saya butuh waktu untuk menjelaskan kepada media, jadi jangan ganggu anak saya"ucap bani dengan tegas lalu masuk begitu saja kedalam rumah.
☆☆☆☆☆
Berita itu sudah menyebar ke seluruh penjuru negeri, keterungkapan bahwa nindy anak angkat dari keluarga atmaja.
Aresta berdiri dan bersalaman kepada beberapa clien nya, karena meeting nya sudah beres.
"Terimakasih pak, semoga bapak dapat selalu bekerja sama dengan saya"ucap ares sambil menjabat tangan doni sang clien.
"Terimakasih juga pak aresta sudah mempercayakan proyek besar ini kepada kami, kami akan melakukan yang terbaik untuk keberlangsungan proyek ini"ucap doni lalu jabatan tangan mereka terlepas.
Asiyah tersenyum kearah doni "Terimakasih pak sudah membantu perusahaan kami"
"Sama-sama asiyah, baik. Saya permisi dulu" ucap doni di balas oleh anggukan ares dan asiyah.
"Terimakasih asiyah sudah membantu saya" ucap ares dengan sungkan.
"Sama-sama pak, sudah tugas saya" senyum asiyah semakin melebar, lalu ares berniat meninggalkan ruangan meeting itu dan menuju ke ruangan pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembagi Arutala (ON GOING)
Teen FictionNindy dan Abrar adalah dua jiwa yang terluka, dipersatukan oleh takdir dan cinta yang penuh pengorbanan. Di balik setiap senyuman tersembunyi rasa sakit dan keraguan yang mereka coba atasi bersama. Ketika Tuhan mempertemukan mereka, Abrar menjadi ja...