"Jadi gimana ini pak, saya masuk apa nggak. Parah banget sih kalo gak disuruh masuk" ucap abrar seperti butuh simpati dari satpam tersebut.
"Yaudah deh, awas kalo saya denger kamu buat ulah di sekitaran perumahan" jawab satpam itu mengancam.
"Iya pak siap" abrar segera menghidupkan motornya.
"Makasih pak"
"Ya sama-sama, awas ya macem-macem!"
Abrar melajukan motornya ke arah rumah nindy.
"Emang tampang gw kayak malingable banget apa? , satpam gial!!" Gumam abrar dengan emosional.
☆☆☆☆☆
Nindy menyimpan bolu itu dalam pendingin, sesaat setelah itu ponsel nya bergetar tanda notifikasi masuk.
"Males makan gw, nanti aja deh kalo mood gw bagus baru makan" nindy meninggalkan dapur tersebut.
TING TONG
Seperti ada yang menekan bel nya.
Nindy menghiraukan suara bel berbunyi itu.
TING TONG
TING TONG
TING TONG
"Tamu kurang ajar" geramnya sembari mengepalkan lengan.
"BENTAR" teriak nindy di dalam rumah.
Nindy bergegas menuju pintu depan.
"Ap-" baru saja nindy akan mengumpat, setelah mengetahui sosok itu adalah bian. Ia langsung terbungkam.
"Lo" nindy menggebuk tangan bian.
"Aw, apaansi lo. Bukannya nyambut gw dengan baik malah di gebuk" sinis bian.
"Ya abisnya, biasanya kan lo suka chat gw dulu sebelum datang"
"Oke salah gw" bian mengalah.
"Sini ikut gw" bian menarik tangan nindy untuk menuju ke arah kursi yang berada di samping rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembagi Arutala (ON GOING)
Novela JuvenilNindy dan Abrar adalah dua jiwa yang terluka, dipersatukan oleh takdir dan cinta yang penuh pengorbanan. Di balik setiap senyuman tersembunyi rasa sakit dan keraguan yang mereka coba atasi bersama. Ketika Tuhan mempertemukan mereka, Abrar menjadi ja...