***
*WARNING*
*READ CAPTION, PLEASE*
FF ini udah tertera tanda "dewasa" di profilnya
Jadi adek-adek dimohon untuk kesadarannya
Terima kasih
***
Author POV
.
Gludug gludug
Zzrrsshhh
Pagi itu dua orang pemuda sedang bergumul di atas tempat tidur.
Salah satu tangan si pemangsa bergerak membelai paha seorang yang dimangsanya.
"Mark? Orang tuaku masih di bawah..." ucap seorang yang berbaring di bawahnya.
"I know, Gun" Mark membawa salah satu kaki Gun untuk melingkar di pinggulnya.
"Mark? Hei!!" Tangan pemuda yang berada di bawahnya mendorong perut Mark, memintanya untuk berhenti.
"Gun, can you feel it?" Mark mempererat jarak mereka, mendekatkan pahanya pada area sensitive Gun.
"Nghh!!!...shit!!..Mark...kakimu!!"
Mark menggigit pelan bibir Gun, "Mmmnn...ahh...nghh...." dan suara decakan mulai keluar dari bibir mereka berdua.
"I want to eat you, Gun..."
Mark mencoba membuka sabuk yang sudah terkait rapi di celana Gun, "Mark!" dan seorang yang di mangsa mencoba menghalanginya.
"Kita masih punya waktu, kubuat kau merasa di surga pagi ini, Gun. Kau hanya perlu melihat hujan di luar kamarmu dan rasakan aku..."
Si pemangsa menyalakan musik dari ponselnya, cukup keras hingga mereka tidak bisa mendengar bunyi hujan lagi.
Mark mencium bibir Gun singkat dan kemudian mendudukkan dirinya di bawah ranjang.
Perlahan Mark mulai melepas sabuk yang melingkar di pinggang pemuda itu.
Gun menggigit bibirnya saat ia rasa Mark mulai memegang daerah privatnya.
Jantungnya berdetak sangat kencang hingga dia berfikir mungkin Mark bisa mendengarnya.
'Oh tidak! Apa yang kulakukan sepagi ini!!'
Mark mulai membelainya pelan, dari bawah ia menatap mata Gun dengan intens sementara Gun yang merasakan ketegangan semakin menggigit bibirnya, tangannya menggenggam erat setiap sisi ranjangnya.
"See the rain, Gun" perintah si pemangsa dan Gun mematuhinya.
Sebuah benda tumpul dan basah mulai menyentuh daerah privatnya.
'Oh, Mark! F*ck!' Gun menelan ludahnya saat ia merasa gejolak aneh di dirinya.
"Nghh! Mark!"
Sesekali ia menatap Mark yang sibuk dengan aktivitasnya. Tangan Gun kini berpindah pada rambut Mark, menariknya erat seiring dengan pergerakan Mark.
"Mmmhh...! Ahh..! Shit!!"
Pikirannya sudah tidak bisa ia kendalikan lagi. Gun hanya bisa menutup matanya, menikmati kenikmatan yang Mark berikan.
"Ahh..! Mark...kurasa aku akan --!"
Brak
"Gun, pakdhe sama budhe uda berang—kat!!?"
YOU ARE READING
(S)he's Mine! Really?
RomanceGun, mahasiswa tingkat dua yang sedang dimabuk cinta. Tittle, sepupu sekaligus sahabat Gun. Seorang yang sangat bertolak belakang dengan Gun. Jane, mahasiswa tingkat tiga. Hanya dengan senyuman sanggup membuat hati seseorang berbunga-bunga. Earth, m...