Boat POV
.
Akhir-akhir ini aku merasa ada yang aneh dengan diriku.
Ckrek
Aku mencoba memotret secara random anak-anak klub yang sedang sibuk mempersiapkan pameran foto untuk festival kampus beberapa hari lagi.
Ckrek
Tapi ada satu objek yang entah kenapa selalu menarikku.
Ckrek
Ini bukan pertama kali aku memotretnya, mungkin ke tiga atau empat? Entahlah aku lupa.
Sial, aku mencoba menghilakan pikiranku dengan mencari objek lain namun pada akhirnya aku kembali padanya lagi.
Hal ini bermula saat orang itu ingin masuk ke dalam klub kami dan aku terseret untuk selalu dekat dengannya. Kami lumayan sering menghabiskan waktu berdua, seperti saat kami berada di danau tempo hari. Cuaca saat itu sangat cerah dan memotret keindahan alam adalah pilihan yang tepat.
Tapi sayangnya, fokusku berubah saat melihat dia sedang belajar menggunakan kamera yang kupinjamkan untuknya.
Angin saat itu bertiup cukup kencang, rambut coklatnya bergerak menari mengikuti arus angin. Mata sipitnya terfokus pada layar kamera berbentuk persegi dan bibir tebalnya menyunggingkan senyum tipis. Saat itu pula, untuk pertama kalinya aku melihat tanda kepemilikan Mark yang terlihat sangat mencolok di leher putihnya.
Semua perpaduan itu entah kenapa menarikku. Menarik mataku untuk terus memperhatikannya.
Ckrek
Foto pertama dihari itu, adalah foto Gun yang kupotret tanpa sepengetahuannya.
'dan bodohnya entah kenapa aku terus menyimpan foto itu..'
.
"Kak! Daripada dari tadi motret gak jelas, mending bantuin kita disini!!"
"Shitt!"
Seorang yang sedari tadi kuperhatikan tiba-tiba mengalihkan pandangannya padaku. Kamera mahalku hampir saja terjatuh karena terkejut mendengar teriakannya. Gun kini berjalan dengan cepat membawa beberapa perlangkapan menuju arahku.
Brak
"Aww!!"
Perlengkapan tukang itu ia hamburkan tepat dihadapanku dan tentu saja kakiku tidak luput terkena barang-barang yang berjatuhan. Sialan!!
"Hei, kau!!!"
"Apa!!!"
"Heh!! Jangan mentang-mentang udah sah jadi anggota klub kamu bisa seenaknya sama senior!!"
"Ohh, jadi senior Boat lupa dengan kata-katanya sendiri."
Gun menyilangkan tangannya di depan dada, dengan tatapan mengejek ia menatapku dari atas sampai bawah. "Dulu aku punya mentor yang mengajariku banyak hal, tidak boleh berangkat telat, selalu membantu sesama anggota klub dan tidak boleh bermalas-malasan!"
Sialan! Anak itu menekankan kalimat terakhir tepat di depan wajahku.
Dari belakang tubuh kurusnya aku bisa melihat Plan dan beberapa anggota lain menahan tawanya padaku.
"Iya, iya! Sini! Mana yang harus kukerjakan!" ucapku terpaksa mengambil salah satu benda yang ia jatuhkan.
"Bagus!"
Tanpa sadar aku melihat kearah ceruk lehernya. Tidak ada lagi tanda kepemilikan Mark selama beberapa minggu ini.
'Mungkin mereka jarang ketemu akhir-akhir ini'
YOU ARE READING
(S)he's Mine! Really?
RomansaGun, mahasiswa tingkat dua yang sedang dimabuk cinta. Tittle, sepupu sekaligus sahabat Gun. Seorang yang sangat bertolak belakang dengan Gun. Jane, mahasiswa tingkat tiga. Hanya dengan senyuman sanggup membuat hati seseorang berbunga-bunga. Earth, m...