Gun POV.
Akhir-akhir ini, ponsel menjadi salah satu benda yang ingin kujauhi. Rasanya ingin kulempar benda persegi panjang ini kedalam laut.
Jika kalian bertanya kenapa aku ingin melakukannya, karena segala pikiran buruk berawal dari benda ini dan social media.
Hal ini berawal beberapa hari yang lalu saat Grace, pacar dari sepupuku tiba-tiba mengirimkan pesan aneh padaku.
From: Grace
'Gun? Yang aku denger itu cuma gosip'kan? itu gak beneran'kan?'
Aku mengerutkan kedua alisku tidak mengerti, belum sempat aku membalasnya perempuan yang kerap mengenakan pakaian hitam itu sudah berlari memanggil namaku.
"Hei....hah, hah....Gun...!!"
"Istirahat dulu, Grace. Ngapain kamu lari-lari kayak gitu?"
Grace tiba-tiba meremas kedua pundakku, orang yang akhir-akhir ini selalu bersama sepupuku berlari sendirian menghampiriku dengan nafas yang terengah-engah.
"Kamu...udah lihat berita kampus'kan?" tanyanya, kali ini aku menaikkan kedua alisku tidak mengerti dengan ucapannya.
Cewek manis itu menelan air liurnya sebelum akhirnya memperlihatkan layar ponselnya padaku.
"Ig.... Kamu uda buka Ig kampus? Maksudku berita kampus kita?"
Mataku seketika tertuju pada layar persegi panjang itu, memperlihatkan gambar kedua lelaki tampan yang sedang duduk bersebelahan.
Grace menggeser layar tersebut, memperlihat beberapa gambar yang berisi kedua lelaki yang tidak asing bagiku.
Salah satu dari lelaki tersebut tampak mendekati seseorang yang akhir-akhir ini selalu berada dipikiranku, Mark.
Mark terlihat diam saja, menerima segala perlakuan sesorang yang sebelumnya pernah bertemu denganku beberapa hari yang lalu.
"Lihat!!! Si brengsek itu berani menyeka keriangat kekasimu, Gun!!!" Grace terlihat marah dan tidak terima dengan apa yang ia lihat di layar ponselnya. Dan perasaanku? Entahlah, tenggorokanku terasa tercekat.
Aku teringat hari dimana Mark tiba-tiba membatalkan janji kami dan aku bertemu dengan lelaki tampan yang memanggil namanya diujung telephone, ia berbicara bahwa ia sangat merindukan Mark. Kemudian hari dimana kami bertengkar, pemuda itu juga berada di dekat kami, tersenyum seakan itu kemenangan untuknya.
Tentu saja ia lebih tampan dariku, apapun yang berada di wajahnya seperti terukir sempurna.
"Sialan!! mereka hanya melihat wajah tampannya!!! Orang-orang brengsek ini malah mendukung Mark jika ingin berselingkuh dengan rubah licik itu!!" Kekasih Title masih terlihat kesal dengan postingan akun tersebut.
"Gun! Kamu harus ngelakuin sesuatu!!"
"Kenapa?"
"Hah? Kenapa? Apa kamu gak marah?"
"Terserah apapun yang ingin Mark lakukan."
Mulutku berkata seakan itu bukan suatu masalah, tapi dadaku terasa sakit. Jika aku meluapkannya aku tidak yakin akan kuat menahan air mataku. Jadi kuputuskan aku akan bersikap acuh, aku tidak boleh terlihat lemah.
"Gun..?"
"Aku sebentar lagi ada kelas, makasih infonya, Grace!" ucapku pergi meninggalkannya.
Mark adalah pacar pertamaku, dan aku tidak tahu bagaimana harus menghadapi perasaan semacam ini.
YOU ARE READING
(S)he's Mine! Really?
RomanceGun, mahasiswa tingkat dua yang sedang dimabuk cinta. Tittle, sepupu sekaligus sahabat Gun. Seorang yang sangat bertolak belakang dengan Gun. Jane, mahasiswa tingkat tiga. Hanya dengan senyuman sanggup membuat hati seseorang berbunga-bunga. Earth, m...