Gun POV
.
Hidupku akhir-akhir ini terasa kacau.
Title entah kenapa menjadi sedikit aneh.
Dia lebih pendiam dan sejak saat itu Title tidak lagi sarapan atau sekedar mampir di rumahku.
Ya, tentu saja orang tuaku ikut khawatir. Papah mencoba menghubungi om, menanyakan kondisi Title dan om cuma bilang 'Title baik-baik saja'.
'Dia gak baik-baik aja pah, mah!'
"Jadi kau yakin Title baik-baik saja, Gun?"
"Ya, dia masih semangat belajar di kampus. Tenang saja, pah, mah" ucapku berbohong.
'Maaf, pah, mah... Gun terpaksa bohong'
.
Dua hari yang lalu Title mulai berangkat ke kampus, ia meninggalkanku dan berangkat sendiri.
Saat dia masuk kelas, tiba-tiba Title sudah menggunakan kaca mata hitamnya.
"Oh, ini hanya untuk fashion saja, Gun." Jawabnya saat kutanya.
Aku tahu dia berbohong karena aku bisa melihat lebam di matanya.
.
"Tle! Kau menyembunyikan sesuatu padaku!"
Esoknya aku menghalangi mobilnya keluar dari parkiran saat sepupuku ini diam-diam pergi meninggalkanku lagi.
Tin tin tin
"Gun, menyingkir dari sana! Atau aku akan menabrakmu!" ucapnya masih dengan kaca mata hitam yang bertengger di wajahnya.
'Shit! Kau pikir bisa menyingkirkanku, Tle!'
"Go ahead! Selama itu bisa bikin aku masuk ke mobilmu, gue gak peduli!" jawabku menantangnya dan aku bisa melihat sepupuku itu menggelengkan kepalanya di dalam mobil.
"Sekarang kau udah pinter bahasa inggris, Gun?" lanjutnya mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil.
"Ya, karena Mark sering sok ngomong inggris yang bikin kepalaku makin pusing!"
Aku mengambil kesempatan masuk ke dalam mobil Title saat ia sedang menertawakan kebodohanku.
Saat aku sudah memasang seatbelt, si Item ini masih saja terus tertawa "Aku gak pernah menang kalo ngelawan kamu, Gun" ungkapnya.
"Stop dengan basa-basinya!"
"Hmm?"
"Katakan dari mana kamu mendapatkan luka lebam di matamu itu!" Aku menarik kacamatanya dengan paksa. Title sudah tidak bisa lagi mengelak.
"Apa itu perbuatan ayahmu, Tle?"
Title hanya terdiam, tidak menjawab pertanyaanku dan melajukan mobilnya.
"Tentu saja itu ayahmu, oh Tuhan, Title.....!"
Aku tahu itu, kurasa orang tuaku juga tau, ini bukan pertama kalinya bagi Title.
"Tolong, jangan ceritakan ke budhe sama pakdhe ya, Gun..." pintanya.
"Kau gila!!! Kalo bisa gue lapor polisi sekarang juga! Udah mending lu idup sama keluarga gue sekalian!" Geramku.
"Gun, hei, Gun! Dengerin aku!"
"Apaan! Lo takut? Udahlah tinggalin om, lagian kamu juga udah kayak anak sendiri buat mamah sama papah!"
"Gun dengerin aku!" Title menepikan mobilnya hanya untuk menenangkan amarahku.
"Gak! Kali ini aku gak mau denger!"
YOU ARE READING
(S)he's Mine! Really?
RomansGun, mahasiswa tingkat dua yang sedang dimabuk cinta. Tittle, sepupu sekaligus sahabat Gun. Seorang yang sangat bertolak belakang dengan Gun. Jane, mahasiswa tingkat tiga. Hanya dengan senyuman sanggup membuat hati seseorang berbunga-bunga. Earth, m...