Chap 27 - After Festival

128 11 1
                                    


Gun POV

.

Aku menunggu Mark yang sedang melakukan evaluasi dengan para panitia. Malam sudah larut dan ia menyuruhku untuk menunggunya di dalam mobil.

Kruyuk

"Ugh...laper..."

Sudah lebih dari satu jam aku berada di dalam mobil, mendengarkan radio dengan lagu-lagu yang membosankan hingga mataku rasanya bisa terpejam kapan saja.

Tok tok

Suara ketokan dari kaca mobil mengalihkan pandanganku, membuyarkanku dari rasa kantuk. Seseorang yang selalu menemaniku beberapa hari ini tiba-tiba muncul dengan senyum lembutnya.

"Kak Boat?"

"Kakak belum pulang?" Tanyaku sambil membuka kaca mobil.

"Belum, ini untukmu."

Aku memandang wajah seseorang dihadapanku bergantian dengan sesuatu yang ia bawa. "Itu apa?" tanyaku polos membuat senior itu terkekeh sambil mengusap pucuk rambutku.

"Ini namanya kebab, aku tadi beli banyak buat aku makan di rumah."

"Truss kenapa dikasihin ke aku?" kak Boat menarik tanganku meletakkan bungkusan makanan yang belum pernah kumakan sama sekali.

"Cobain gih" setelah kak Boat menyanyikan lagu itu entah kenapa ia terlihat menghindariku siang tadi dan sekarang tiba-tiba ia datang menghampiriku.

"Enak?" tanyanya antusiasnya. Aku tidak tahu entah karena memang enak atau karena aku yang sedang kelaparan tapi aku menikamatinya.

"Hmm, henyak, hak!"

Ia kembali mengusap pucuk kepalaku dengan tangan besarnya, "Habiskan."

"hoke, hak." Sahutku dengan mulut yang penuh makanan.

"Kau menyukainya, Gun?"

Aku mengangguk dan masih tetap fokus dengan makananku.

"Aku masih ada lagi, kau mau?"

"Mau!!"

.

Sambil menunggu Mark aku duduk berdua dengannya, kampus sudah sangat sepi dan hanya ada beberapa mahasiswa yang masih sibuk membersihkan sisa-sisa acara tadi.

Kak Boat hanya diam saja memperhatikanku makan, dan sepertinya ini sudah kebab yang ketiga kalinya kumakan.

Ckrek

Kilatan lampu kamera yang mengejutkanku membuatku menatap jengah seseorang yang kini tersenyum nakal melihat hasil jepretannya.

"Kakak pasti memotretku pas lagi jelek-jeleknya lagi'kan?"

"Lihat, banyak saus di wajahmu, Gun! Hahah!"

"Berhenti bercanda dan hapus hasil fotonya!!" ucapku marah dengan menendang kaki kanan seniorku yang masih sibuk dengan tawanya.

"Ck, memang sausnya dimana sih!" aku mencoba menghapus saus yang ada di wajahku dengan berkaca di kaca mobil Mark, namun gelapnya malam membuat saus itu tidak kelihatan sama sekali.

"Sini kubantu."

Tangan besar kak Boat menarik salah satu lenganku, membalikkan badanku untuk menghadapnya.

Lick

Jantungku terasa berhenti ketika lidahnya tiba-tiba menyapu wajahku, menjilatku dari ujung dagu hingga melewati bibir dan pipiku. Dinginnya angin malam sangat terasa di jejak yang ia tinggalkan.

(S)he's Mine! Really?Where stories live. Discover now