14 | Diary

934 130 3
                                    

Sebagai seorang pakar properti Hwang Taehyung menjadi pembicara dalam sebuah seminar yang diadakan di sebuah Fakultas Teknik. Penuh wibawa Taehyung membahas tentang bisnis real estat di hadapan para mahasiswa. Menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami agar mereka yang awam dengan bidang real estat, belum atau tak pernah terjun lebih mudah mengerti. Taehyung melakukan presentase tanpa ada hambatan kecuali lirikan bahkan kedipan para mahasiswi genit, untung saja itu adalah hal yang biasa dalam kamus hidup seorang Hwang Taehyung jadi ia hanya menanggapinya sambil lalu.

 Kebetulan Junkoo berkuliah di Universitas tersebut, begitu seminar usai Junkoo menghampiri Taehyung.

"Hyung, kau keren sekali tadi."

Junkoo muncul dari kursi penonton, ikut berjalan di samping Taehyung yang akan keluar dari ruang seminar. Dari belakang keduanya terlihat keren; Junkoo dengan tas punggung di balik bahu perkasanya dan Taehyung dengan tas jinjing yang mengait di jari-jari tangannya yang indah dan panjang.

"Woahh... Hyung mobilmu keren sekali," seru Junkoo hiperbola melihat mobil Porsche milik kakak iparnya terparkir di antara mobil-mobil yang lain.

Jujur dengan kekayaan yang dimiliki orang tuanya reaksi Junkoo berlebihan sekali. Padahal bukan sekali ia melihat sesuatu yang mewah seperti ini. Bahkan guci kesayangan almarhum nenek yang diboyong ke ruang tamu rumahnya lebih mahal dibanding harga mobil Taehyung yang ia elu-elukan.

"Mau mengendarainya?" tawar Taehyung.

Mata bulat Junkoo semakin bulat karenanya. "Serius, Hyung?" Junkoo memastikan.

Taehyung mengangguk meyakinkan, "Tentu." Taehyung melempar kunci mobilnya pada Junkoo dan pemuda itu menangkapnya dengan tangkas menggunakan kedua tangan.

Junkoo bukan seorang petrolhead* akan tetapi ia bisa membedakan Porsche 911, Porsche Cayman, dan Porsche Boxster. Cukup mudah membedakannya, dibanding Porsche Boxster, Porsche 911 memiliki lampu yang lebih bulat. Sementara Porsche Cayman Junkoo bisa mengenalinya dari atapnya yang bukan roadster atau targa.

(*istilah yang merujuk pada penyuka otomotif)

Porsche adalah jenis mobil yang paling Junkoo suka, mulai dari segi tenaga, desain dan kenyamanan. Modelnya overlasting, setua apapun tampilannya tetap tidak ketinggalan jaman, masih tetap tidak kalah keren saat bergabung dengan mobil-mobil lain di jalanan. Apalagi tampilan belakangnya sangat gagah. Sangat rekomendasi untuk dipakai berkeliling kota.

Dengan penuh percaya diri Junkoo membiarkan atap mobil sport tersebut terbuka ketika ia mengendarainya keluar dari tempat parkir. Tak sedikit mata tertuju begitu ia melewati jalur menuju gerbang kampus. Banyak menarik atensi wanita cantik membuat sudut bibir Junkoo terangkat tinggi. Ini adalah waktu yang tepat untuk menebar pesona.

"Hyung, apa setiap hari kau merasa keren seperti ini?"

Di kursi penumpang Taehyung tersenyum menanggapi. Itu adalah hal yang biasa dan Taehyung sudah bosan merasakan getaran itu. Begitu mobil bergabung di jalan besar Taehyung menjatuhkan pandangannya pada gedung-gedung tinggi juga pada orang yang berlalu lalang di trotoar. Taehyung tiba-tiba teringat sesuatu. Ia menoleh pada Junkoo yang telihat senang mengendarai mobilnya.

"Aku ingin menanyakan sesuatu."

"Apa itu?" Junkoo menoleh sekilas.

"Soal Jia."

"Noona kenapa?"

"Akhir-akhir ini Dia sangat aneh."

Sudut bibir Junkoo terangkat, "Aku menebak, Hyung akan mengatakan itu."

StuffyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang