Tepat empat bulan yang lalu Taehyung kedatangan tamu di kantor. Tamu tersebut adalah Nayun, anak delapan tahun yang memiliki wajah hampir mirip dengannya. Taehyung ingat betul percakapannya dengan Nayun waktu itu.
"Mama akan marah jika tau aku menemui Paman."
Dahi Taehyung mengkerut, tidak paham apa maksud pembicaraan anak berseragam di depannya. Nayun terus menunduk dan tidak melanjutkan kalimatnya sampai Jeslyn datang membawa nampan berisi dua minuman untuk Taehyung dan Nayun.
Jeslyn menatap Taehyung dengan pandangan yang seolah mengatakan "anak siapa?" setelah menaruh teh kamomil dan susu cokelat di meja. Taehyung tidak merespons rasa ingin tahu sekretarisnya lantaran ia sendiri tidak tahu-menahu. Jeslyn meninggalkan ruangan dengan perasaan separuh penasaran.
Nayun terus menunduk, menatap ujung rok kotak-kotaknya dalam keheningan.
Taehyung tentu perlu penjelasan lebih jauh, waktunya terlalu berharga untuk dihabiskan dengan duduk tidak jelas dengan keheningan seperti ini. Ia membuka suara, mencari tahu barangkali anak ini adalah anak rekan kerjanya atau apa. "Paman tidak mengenalmu dan tidak tau apa tujuanmu datang ke sini. Apa mungkin kau anak teman Paman?"
Pada akhirnya anak itu mengangkat pandangan, menatap lurus mata Taehyung, air mukanya terlihat sedih tetapi juga seperti menyimpan dendam. Taehyung tidak mengerti mengapa ia ditatap seperti itu. Nayun bergerak melepas ransel di punggung, membuka resletingnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.
Kening Taehyung terlipat, Nayun menyodorkan sebuah foto usg usang di meja kaca.
"Itu punya Mama," katanya sedetik kemudian.
Taehyung menatap wajah Nayun dengan mata membola tidak percaya setelah menilik gambar usg di atas meja kaca, tertera nama Han Kyung serta tanggal dan tahun kapan gambar tersebut dicetak. Taehyung tentu tahu cara membaca foto usg, Taesun mengajarkannya saat memamerkan foto usg Yena dan Yuna. Walaupun foto abu-abu tersebut sudah usang tetapi Taehyung masih bisa melihat dengan jelas tanggal yang tercetak di bagian sudut kanan foto tersebut, tepat sembilan tahun lalu, dua bulan setelah Han Kyung mengatakan kalau anak yang ia kandung di luar nikah dengan Taehyung keguguran.
"Kau anak Han Kyung?" Taehyung bertanya, separuh tercekat. Ekspresinya menjelaskan bagaimana tidak percayanya ia melihat anak di depannya.
Anak itu mengangguk dan Taehyung semakin kesulitan bernapas.
"Bagaimana bisa?" Taehyung meremas pahanya, tangannya tiba-tiba keringat dingin, ia merasa aliran darahnya berhenti. Bibirnya terasa kelu untuk kembali mengatakan sesuatu. Mata cokelat Taehyung bergetar melihat anak di depannya mengatakan secara tidak langsung kalau ia adalah ayahnya.
Taehyung kesulitan bernapas.
Han Kyung bilang anak itu sudah tidak ada.
Apa ini artinya Han Kyung membohonginya soal keguguran waktu itu?
Tetapi untuk apa?
Waktu itu juga Taehyung beranjak, berniat mendatangi Han Kyung ke rumahnya tetapi Nayun menghentikan langkahnya dan menatapnya dengan pandangan memohon sambil menggeleng.
"Paman tidak boleh menemui Mama," katanya sedetik kemudian.
Sejak saat itu Taehyung sering berhubungan dengan Nayun. Dengan anak yang ia kira sudah meninggal. Nayun sering menelepon saat sedih, Taehyung sendiri tidak tahu apakah ia mencoba menjadi ayah yang baik atau bagaimana pasalnya ia selalu merespons setiap kali panggilan Nayun masuk. Ia hanya tidak tega jika mengabaikan panggilan Nayun yang selalu menceritakan kesedihannya. Entah itu mengenai mamanya yang sakit, atau mengenai keadaannya di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuffy
RomanceHwang Taehyung menjalani hidup tanpa berarti setiap harinya, hidupnya datar dan selalu berulang seperti hari kemarin. Bangun pagi, berangkat kerja, dan kembali tidur. Hingga suatu hari istrinya yang tak pernah kelihatan batang hidungnya tiba-tiba me...