Disisi lain...
Seorang wanita cantik sedang melayani pelanggan yang menunggu pesanan kopi mereka disana.
Wanita itu berjalan kesana-kemari sembari mengantarkan kopi yang dipesan para pelanggan disana dengan senyuman yang sangat cantik.
"Jisoo! Satu lagi!" Teriak seseorang dibelakangnya.
Wanita yang dipanggil Jisoo itu menoleh dan berjalan kearah orang itu dengan cepat lalu membawa kopi yang sudah siap keatas nampan yang dipegangnya itu.
"Selamat menikmati kopimu" ucap Jisoo lalu pergi dari sana.
Dia berjalan kearah dapur dan duduk di salah satu kursi yang ada disana.
"Hari ini ramai sekali pengunjungnya" ucap Rose, temannya.
"Bukankah itu bagus? Kita bisa mendapatkan bonus jika banyak pelanggan" ucap Jisoo.
"Tapi aku lelah soya" ucap Rose.
"Jika tidak lelah bukan kerja namanya" ucap Jisoo.
Kenapa namanya terdengar seperti orang Korea? Itu karena memang Jisoo adalah orang Korea asli, She's completely Korean.
Wajah mungil, kulit putih, badan bagus, tinggi dan manis. Dia memenuhi standar kecantikan Korea!
Tapi kenapa dia bisa nyangsang di Thailand? Bukankah dia orang Korea?
Itu dikarenakan Rose, wanita itu mengajak Jisoo ke Thailand dengan paksa karena mendengar jika ada pekerjaan yang bagus untuk mereka tapi setelah sampai disini ternyata pekerjaan itu sudah diambil oleh orang lain.
Kenapa mereka tidak kembali saja?
Itu karena mereka tidak mempunyai uang!!
Tiket pesawat sangat mahal! Uang mereka habis karena membeli pesawat untuk kesini dan tidak bisa kembali ke Korea.
Bukankah sangat mengtolol sekali?
Untungnya mereka tidak mempunyai keluarga dan akhirnya menetap di Thailand mulai dari hari itu.
Sudah 2 tahun mereka disini dan mereka sudah bisa berbahasa Thailand dengan sangat cepat dan fasih.
Puji Tuhan.
Dan, mereka bersyukur bisa berjuang hidup di negara asing dan yah, kebutuhan mereka tercukupi.
Mereka bekerja part time dimana-mana untuk menghasilkan banyak uang.
Dan disini mereka, menjadi pegawai tetap di sebuah kafe kecil yang ada didekat jalan raya.
Pemilik kafe ini sangat baik.
"Ngomong-ngomong, aku masih penasaran kemana saja kau waktu kita bekerja di sebuah hotel 3 hari yang lalu" ucap Rose.
"Astaga, kau masih penasaran akan hal itu? Sudah aku bilang, aku ketiduran di sebuah kamar karena kelelahan" ucap Jisoo.
"Benarkah?" Ucap Rose.
"Kau tidak percaya padaku?" Ucap Jisoo.
Rose menyipitkan matanya pada Jisoo dan menatapnya curiga disana.
"Lalu, kenapa saat kau pulang banyak sekali tanda kemerahan di lehermu? Tidak mungkin di sebuah hotel bintang lima terdapat nyamuk bukan?" Ucap rose sembari tersenyum menyudutkan.
Jisoo langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain setelah rose mengatakan itu.
"Lihat! Kau berbohong padaku!" Ucap rose heboh.
"Arasseo arasseo! Aku tidur dengan seseorang malam itu" aku Jisoo.
"Omo Omo Omo" ucap Rose sembari menutup mulutnya yang terbuka karena kaget.
Jisoo berdehem karena ngakak melihat wajah Rose yang sedang kaget itu disana, wajah Rose membuat siapapun yang melihatnya pasti ingin tertawa.
"Siapa pria itu, astaga! Kenapa kau tidak bilang dari awal!" Ucap Rose.
"Kapan aku bilang jika orang itu pria?" Ucap Jisoo.
"Mwo?" Ucap Rose bingung.
"Aku bercinta dengan wanita" ucap Jisoo.
Hening seketika.
"Mwo?! neo michyeosseo!!! Yak!!!!!" Teriak Rose kencang.
"ib damul-eo" ucap Jisoo.
"Wah Kim Jisoo! Wajahmu cantik, kau sempurna seperti dewi!!! Kenapa kau tidak memilih seorang pria untuk bercinta bodoh? Astaga, otakmu rusak?" Ucap Rose kesal.
"Wee? Apakah salah jika aku memilih wanita?" Ucap Jisoo.
"Sejak kapan kau belok seperti ini?!" Ucap rose.
"Sejak aku bertemu dengannya" ucap Jisoo.
"Tunggu, jadi kau berubah karena bertemu sekali dengan wanita itu? Kau gila? Kau tidak tahu jika kau akan bertemu dengannya lagi pabbo" ucap rose.
"I don't care, aku hanya menyukainya" ucap Jisoo.
Rose menghela nafasnya dan tersenyum kearah Jisoo.
"Arasseo, itu terserah padamu" ucap Rose.
Mereka bekerja lagi seperti biasanya dan mulai seperti biasa lagi. Rose tidak menjauhi atau mengusik urusan itu lagi pada Jisoo.
.
.
.
Di sebuah gudang tua...
Terlihat seorang pria yang sedang disiksa oleh beberapa orang dengan sangat kejamnya disana.
"Dia belum bicara?" Ucap Lisa.
"Belum" ucap Ten.
Lisa menghela nafasnya dan menatap pria yang sedang disiksa oleh anak buahnya disana. Wajahnya sudah babak belur tapi pria itu tetap teguh pada pendiriannya dan tidak berkata apapun.
Pria itu adalah mata-mata kelompok mafia lain.
"Aku harus menunggu sampai dia berbicara?" Ucap Lisa.
"Kau pikir apa lagi? Kau harus menunggu jika ingin tahu" ucap Ten santai.
Ten tidak takut pada Lisa, dia sudah menganggap Lisa teman dan sepakat untuk tidak berbicara formal satu sama lain.
Lagipula Ten adalah teman masa kecilnya, bisa dibilang Ten adalah sahabat Lisa.
Saat sedang menatap pria itu, dia jadi teringat dengan malam itu. Ini sudah satu Minggu berlalu, tapi dia masih belum bisa melupakan malam itu.
"Masih mengingatnya?" Ucap Ten.
"Ya, aku tidak akan pernah melupakannya" ucap Lisa.
"Ceritakan orang itu hingga membuatmu menjadi seperti ini, tidak biasanya kau tertarik pada orang yang melakukan satu malam denganmu" ucap Ten.
Ten sudah tahu jika Lisa adalah seorang lesbian, dan dia tidak masalah dengan itu.
"Dia cantik dan berbeda dengan yang lainnya. Kau tahu bukan jika aku adalah tipe orang yang jarang sekali terangsang dengan mudah? Tapi, saat dia menyentuhku saja... Tubuhku bereaksi dengan sangat cepat dan tingkat itu naik dengan mudah" ucap Lisa.
"Kau menyukainya?" Ucap Ten.
"Entahlah, aku tidak tahu hal-hal seperti itu" ucap Lisa.
Lalu Lisa mendengar suara anak buahnya yang berbicara jika temannya membubuhkan soya karena alergi pada susu sapi.
Mendengar itu, dia terdiam karena teringat akan sesuatu.
Soya?
Soo-ya?
Jisoo!?
Dia ingat!!!!!!
"Soya..." Ucap Lisa pelan.
"Huh?" Ucap Ten bingung.
"Kim Jisoo, itu namanya" ucap Lisa.
Akhirnya dia ingat nama itu.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Bitch Baby
RomanceMature content++ GxG area~ Kisah seorang wanita cantik yang terjebak didalam lingkaran seorang mafia paling berkuasa di Thailand. Cerita GxG keenamku.