Bab 19

1.4K 105 1
                                    

Keesokan harinya...

Di sebuah ruangan yang entah dimana ini Jisoo diikat selama 6 hari ini, dimana dia hanya diam didalam sana dan terus bertanya-tanya kenapa Lisa belum juga menjemputnya.

Apakah benar dengan ucapan pria tua yang waktu itu jika Lisa sudah mencampakkannya dan tidak peduli lagi padanya?

Tapi Jisoo yakin jika Lisa tidak akan melakukan itu padanya karena dia yakin jika Lisa sangat peduli padanya.

Saat sedang berpikir, tiba-tiba dia mendengar suara banyak tembakan dan beberapa orang berteriak didepan sana.

Diarah pintu.

"Apa lagi ini" ucap Jisoo yang sudah lelah itu.

Tiba-tiba pintu itu didobrak dan masuk beberapa orang dengan senjata yang panjang dan memakai pakaian serba hitam dengan wajah khas orang Asia.

Tunggu...

Mereka anak buah Lisa!?

Lalu datang seorang wanita yang sangat dia rindukan itu, Jisoo berdiri dan menatap tak percaya kearah wanita itu.

"Phi" ucap Jisoo yang akan menangis itu.

Lisa tersenyum kearah Jisoo.

"Hey, baby. Sorry, I came so late" ucap Lisa.

Jisoo berlari kearah Lisa dan memeluknya dengan erat disana, dia pikir Lisa sudah melupakannya karena dia dibawa ke tempat yang jauh tapi nyatanya tidak.

Lisa datang dan membawanya kembali ke Thailand.

"Kita harus pergi sekarang, jika sudah sampai di Thailand kau bisa melakukan apapun. Tapi sekarang, kita harus pergi" ucap Lisa sembari menyeka air mata Jisoo.

Jisoo mengangguk sembari menangis, Lisa yang melihat itu tertawa karena Jisoo begitu menggemaskan.

Mereka naik keatas gedung dan Jisoo bisa mendengar suara helikopter diatas sana, tunggu mereka akan naik itu!?

Saat sudah diatas, Jisoo melihat ada dua helikopter yang sudah siap untuk terbang disana.

Lisa menarik tangan Jisoo agar masuk kedalam helikopter. Setelah masuk, dia memasangkan sabuk pengaman dan menutup telinga untuk Jisoo.

Setelah semuanya siap, helikopter-helikopter itu mulai terbang meninggalkan gedung itu dengan cepat.

Dan saat mereka sudah jauh, terdengar suara ledakkan hebat dibelakang mereka. Tepatnya pada gedung yang tadi dia injak sekarang sudah hancur lebur begitu saja

Dalam sekejap mata.

Jisoo menatap bangunan tadi, menang sudah hancur semuanya. Astaga, apakah Lisa yang melakukan semua itu?

"Kau yang melakukan itu?" Ucap Jisoo.

"Of course, untuk mereka yang berani membawa bayiku dan menyiksa mu seperti ini. Bahkan itu tidak cukup untuk membayar perbuatan mereka padamu" ucap Lisa sembari melihat luka pada tubuh putih Jisoo.

Ah, benar. Selama Jisoo diculik, dia terus disiksa untuk bicara dimana mansion Lisa berada. Kenapa orang-orang itu tidak bisa tahu dimana letak mansion Lisa? Apakah mereka bodoh? Rumah besar itu tidak bisa ditemukan oleh mereka? Yang benar saja.

Tapi untungnya Jisoo tidak diperkosa karena dia bisa melawan dan memberontak saat beberapa orang akan melakukan itu.

Bukannya apa-apa, tapi dia adalah seorang top. Harga dirinya akan ternodai atau terluka jika dimasuki dan didominasi oleh seseorang yang mencoba membuatnya menjadi bottom. Kecuali jika Lisa yang melakukan itu dia tidak akan pernah keberatan;v

Saat sedang diatas udara, Jisoo tertidur karena terlalu lelah untuk berbicara dengan Lisa dan melihat pemandangan dari atas helikopter ini.

Jisoo tidur dengan menyandarkan kepalanya pada bahu Lisa disana. Lisa hanya diam dan terus menggenggam tangan Jisoo dengan erat.

"Aku baru melihatnya, aku jadi tahu kenapa gadis ini sangat berarti bagimu" ucap Minnie.

"Bukan berarti tapi dia menarik" ucap Lisa.

"Apakah ayahmu sudah tahu tentangnya?" Ucap Minnie.

"Ya, dia sudah mengetahuinya" ucap Lisa.

"Bagaimana responnya?" Ucap Minnie.

Lisa diam sebentar disana, pertanyaan Minnie membuatnya harus berpikir untuk menjawab itu.

"Dia tidak suka dan ingin aku segera meninggalkannya, dia ingin aku menikah seorang pria dan memiliki anak untuk penerus organisasi ini" ucap Lisa.

Minnie menutup matanya dan mengela nafasnya. Pasti, pasti ayah Lisa akan selalu berkata seperti itu jika anaknya itu memiliki seorang gadis.

"Kau harus mengawasinya lebih baik lagi, kita tidak tahu apa yang akan dilakukan ayahmu untuk menyingkirkan Jisoo" ucap Minnie.

"Kau benar, pak tua itu pasti memikirkan sesuatu yang lebih besar nantinya" ucap Lisa.

Dia sungguh tahu sikap ayahnya bagaimana, jika sudah bertekad pasti akan berusaha sampai yang apa yang dicapainya tercapai.

Dia harus lebih waspada, orang-orang serta para musuhnya juga mulai tahu tentang Jisoo sekarang.

Dan itu sungguh berbahaya.

.

.

.

TBC

Boss Bitch BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang