Bab 3

3.3K 216 0
                                    

Tolong vote manteman 🥲❤️

.

.

.

Setelah itu, Lisa menyuruh Ten untuk mencari data tentang Jisoo secepatnya.

Lisa tersenyum kecil karena mengingat nama wanita 3 hari yang lalu, akhirnya dia ingat!

'Phi... Kim Jisoo, itulah namaku'

Dia ingat wajah Jisoo saat mengatakan itu, wajah yang penuh dengan nafsu.

Sialan, dia ingin melakukannya dengan Jisoo lagi.

Lisa sedang ada didalam mobil, menunggu Ten membawakan data tentang Jisoo yang dia minta.

Untung tidak ada siapapun didalam karena sopir serta anak buahnya masih menunggu diluar.

Beberapa menit kemudian, Ten masuk dan duduk di samping Lisa.

"Ini dia" ucap Ten.

Lisa langsung membawa kertas itu dan membaca profil Jisoo disana. Ten tertawa melihat itu, Lisa sungguh bersemangat sekarang.

Nama: Kim JisooKelahiran: 3 Januari 1997, Gunpo, Gyeonggi, Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: Kim Jisoo
Kelahiran: 3 Januari 1997, Gunpo, Gyeonggi, Korea Selatan.
Kebangsaan: Korea Selatan

"Hanya itu yang aku temukan" ucap Ten.

"Dimana dia sekarang" ucap Lisa.

"2 tahun lalu dia datang ke Thailand bersama temannya dan menetap disini sejak itu, Minnie sedang mencari alamat rumahnya sekarang" ucap Ten.

Ten memeriksa ponselnya yang berdering karena ada pesan masuk disana, dia membaca itu.

"Dia tinggal di sebuah rumah sewa yang ada di distrik 28 Ploenchit Road" ucap Ten.

"Kita kesana sekarang" ucap Lisa.

Ten memanggil sopir untuk masuk kedalam mobil dan menyuruhnya untuk pergi ke alamat rumah sewa Jisoo.

Mereka langsung pergi kesana.

Setelah beberapa saat kemudian, mereka sampai di alamat itu.

Lisa melihat keluar, cukup bersih. Dia turun dengan Ten dan berjalan masuk kedalam bangunan bertingkat itu.

Lisa menunggu Ten yang sedang bertanya dimana kamar milik Jisoo pada pemilik gedung disana.

"Lantai 2, kamar nomor 27" ucap Ten.

Mereka menaiki lift untuk ke lantai dua, setelah sampai Lisa mencari-cari kamar nomor 27 milik Jisoo disana.

Dan ketemu.

Dia mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban didalam sana.

Lalu terdengar suara pintu terbuka dari kamar samping dan keluarlah seorang wanita paruh baya.

"Orangnya tidak ada, dia sedang bekerja" ucapnya.

"Bekerja dimana?" Ucap Lisa.

"Kafe yang ada di sebelah gedung ini" ucapnya.

"Terimakasih" ucap Lisa.

Wanita paruh baya itu masuk lagi.

Lisa berjalan kembali kearah lift dan masuk lagi kedalam lift, Ten hanya mengikutinya dari belakang.

"Kau sungguh terobsesi dengannya" ucap Ten.

"Untuk hasratku saja, dia cocok untuk itu" ucap Lisa.

Ten mengangguk, Lisa tidak pernah seperti ini. Ingin mendapatkan seseorang yang hanya menghabiskan satu malam dengannya, biasanya Lisa bodo amat dan mencari yang lain tapi sekarang berbeda.

Lisa menginginkan orang itu.

Mereka berjalan keluar gedung dan melihat ada sebuah kafe di samping gedung yang jaraknya tidak terlalu jauh disana.

Karena dekat, mereka berjalan kaki saja.

"Aku lupa memberitahumu, kiriman budak dari Yunani baru saja sampai. Masalahnya adalah, ada beberapa orang yang sakit dan mati didalam kontainer" ucap Ten.

"Buang saja mayatnya, sisanya obati lalu jual" ucap Lisa.

"Dan Jackson ingin bertemu denganmu untuk membahas bisnis" ucap Ten.

"Nanti saja kita bahas itu" ucap Lisa.

Mereka sudah sampai didepan kafe dan melihat Jisoo yang sedang mengantarkan kopi pada pelanggan dengan ramahnya didalam sana.

"Dia orangnya?" Ucap Ten.

Lisa hanya berdehem saja.

"Pilihanmu bagus, dia sempurna" ucap Ten.

Mereka masuk dan duduk di salah satu kursi disana, Lisa masih saja menatap Jisoo yang sedang bekerja disana.

"Ambilkan kontrak yang ada didalam mobil" ucap Lisa.

"Kontrak?" Ucap Ten.

"Kau budeg? Kontrak yang aku buat ada didalam mobil, ambil itu" ucap Lisa.

"Ah, tentu" ucap Ten.

Ten langsung keluar dari kafe dan berjalan kearah mobil yang terparkir di parkiran gedung rumah sewa disana.

"Silahkan pesan" ucap Jisoo sembari memberikan daftar menu pada Lisa.

Jisoo masih belum sadar jika wanita yang ada dihadapannya ini adalah wanita yang menghabiskan malam panas dengannya 3 hari yang lalu.

"Cappuccino" ucap Lisa.

"Aku akan mengantarkannya sebentar lagi, mohon ditunggu" ucap Jisoo lalu pergi dari sana untuk membuatkan kopi pesanan Lisa tadi.

Jisoo kembali dengan membawa segelas cappucino diatas nampan yang dibawanya itu.

"Selamat menikmati" ucap Jisoo.

Saat Jisoo akan pergi lagi, Lisa menarik tangan Jisoo.

"Kau mengingatkanku?" Ucap Lisa.

Jisoo menatap Lisa.

Dia langsung tersentak saat mengingat Lisa disana, ditambah wajahnya pasti memerah karena mengingat malam itu lagi.

"H-halo" ucap Jisoo sembari membungkukkan badannya.

"Duduklah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu" ucap Lisa.

Jisoo menatap rose yang sedang menatapnya juga disana, dia duduk dan menaruh nampan yang dibawanya tadi diatas pahanya.

Hening, tidak ada yang berbicara.

Dan itu membuat Jisoo semakin degdegan!!!!!

Lalu datang Ten dengan membawa sebuah amplop coklat dan memberikan amplop itu pada Lisa.

Lisa membuka itu dan mengeluarkan sebuah kertas dari dalam amplop itu lalu menaruh kertas itu didepan Jisoo sembari memberikan sebuah pulpen disana.

"Tandatangani itu" ucap Lisa.

"Ya?" Ucap Jisoo yang bingung.

"Tandatangani kontrak itu" ucap Lisa lagi.

Huh?

.

.

.

TBC

Boss Bitch BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang