Bab 26

1.3K 85 1
                                    

Lisa baru saja sampai di tempat pembangunan miliknya itu, saat sudah turun dari mobil, anak buahnya sudah ada disana untuk mengamankan tempat itu.

"Selamat datang, bos!" Teriak mereka.

Lisa berjalan kearah pagar yang dibawahnya ada lubang yang sangat besar dan banyak sekali kotak-kotak?

Dia mengernyitkan keningnya karena mencium sesuatu yang dia kenal, dia melihat kesamping dimana ada satu kotak yang sudah diambil.

Lisa membuka kotak itu dan ada membawa isi dari kotak itu dengan tangannya.

Ini seperti pasir?

"Aku sudah mencaritahu tentang semua itu, dan itu adalah narkoba curian dari 10 tahun yang lalu, polisi sedang mencari ini karena ini adalah bukti dari kasus 10 tahun lalu" ucap Ten.

Sialan, ini masalah besar.

"Dan itu bernilai lebih dari 60 billion dollars" ucap Ten.

Lisa tertawa karena kesialan ini.

"Apa yang harus kita lakukan?" Ucap Ten.

"Apa maksudmu? Tentu saja kita harus memindahkannya sebelum para polisi itu melihat ini. Jika mereka melihat ini maka akan terjadi kekacauan yang besar dan berdampak pada organisasi" ucap Lisa.

Tiba-tiba ponselnya berdering karena ada panggilan masuk disana.

Lisa membawa ponselnya dan nomor tidak dikenal yang menelponnya itu. Dia mengangkat itu dan mendengar suara seorang pria yang berbicara.

"Halo Lalisa" ucapnya.

"Kenapa kau menelponku" ucap Lisa dingin.

Ten menatap Lisa disana, siapa yang menelpon hingga Lisa mengeluarkan aura hitamnya itu?

Yang menelpon adalah ketua kelurga Noppanut, Gun Noppanut. Musuh abadi dari keluarga Manoban.

"Kenapa kau begitu dingin padaku, aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu" ucap Gun.

"Jangan bertele-tele, apa tujuanmu" ucap Lisa.

Dia mendengar suara terkekeh disana. Gun tertawa seperti mengejek lisa disana.

"Aku pikir kau tidak hati-hati, kenapa kau menarik orang biasa itu? Kim Jisoo, wanita cantik asal Korea itu. Aku merasa kasian padanya" ucap Gun.

"Apa maksudmu" ucap Lisa.

"Ayolah, jangan bertingkah seperti kau tidak mengerti maksud ucapanku" ucap Gun sembari tertawa.

"Jangan mengurusi urusan seseorang yang bahkan tidak peduli padamu" ucap Lisa disana.

"Jika kau tidak ingin siapapun menyentuhnya, jangan biarkan dia ada di sampingmu. Kau tidak memiliki satu atau dua musuh saja" ucap Gun.

Lisa diam disana, dia harus tenang agar si brengsek ini tidak lagi memancingnya.

"Kau tahu jika itu akan berakhir seperti ini, tapi anda menyalahkan orang lain? Apakah anda merasa bersalah? Kau sudah hidup dengan mencuri, menginjak-injak orang lain dan melakukan apa saja. Banyak orang yang yang sudah kau ambil hidupnya bahkan orang-orang terdekatmu juga mati karenamu. Dan sekarang mungkin untuk gadis Korea itu? Mari kita membuat kesepakatan. aku ingin tanah yang ada di Bangkok selatan. Yang itu, bagaimana? Kita selesaikan semua ini deng—"

Lisa langsung menutup telponnya.

Semua anak buahnya menatap Lisa karena bos mereka diam setelah mendapatkan telpon itu.

"Kim Jisoo. Temukan dia sekarang dan bawa dia padaku" ucap Lisa dingin.

"Ya bos!" Teriak mereka bersamaan.

Lisa langsung berbalik dan berjalan keluar dari area pembangunan itu. Dia harus cepat mencari Jisoo.

Dia masuk kedalam mobil dan mereka pergi dari sana, Lisa berniat untuk pergi ke rumah sewa Jisoo.

"Lisa, mereka mengikuti kita" ucap Ten saat melihat banyak mobil yang bukan mobil anak buahnya itu.

"Carilah tempat yang pas" ucap Lisa.

"Ya bos" ucapnya.

"Kau sudah menemukannya?" Ucap Lisa.

"Belum, tapi anggota Noppanut terlihat di CCTV dekat lokasi Jisoo" ucap Ten.

Damn it.

Kesepakatan Gun adalah jebakan.
Dia tidak berniat untuk bernegosiasi sejak awal, tetapi dia ingin melihat bagaimana dia akan bereaksi. Jika Lisa menunjukkan reaksinya, itu hanya akan menempatkan Jisoo dalam bahaya.

Lisa harus segera menemukannya secepat mungkin, harus.

Lisa membuka ponselnya dan menekan kontak bernama "Baby Jisoo" disana.

Tapi Jisoo tidak mengangkatnya, Lisa mencoba menghubungi Jisoo lagi beberapa kali tapi tetap saja Jisoo tidak mengangkatnya.

"Sialan" umpat Lisa.

Lalu mobil mereka berhenti karena dihadang beberapa mobil didepan sana. Kemudian keluar banyak orang dari dalam mobil-mobil itu dengan membawa balok kayu dan tingkat besi disana.

Lisa dan Ten keluar dari mobil.

Beberapa anak buahnya juga keluar, Lisa hanya membawa satu mobil untuk mengikutinya tadi.

"Banyak orang yang datang, apakah Manoban takut?" Ucap salah satu anggota Noppanut sembari tertawa.

Ya, orang-orang itu adalah anggota mafia Noppanut.

"Coba jika kau bisa. Bukan, datanglah padaku dengan tekad untuk membunuhku" ucap Lisa sembari merenggangkan jarinya itu.

Orang-orang itu tertawa lalu menyerang mereka secara bersamaan. Lisa dan anak buahnya langsung menyerang juga disana, terjadi perkelahian besar.

Saat mereka berkelahi, turun hujan yang lumayan besar disana.

Kenapa harus hujan?

Lisa benci hujan.

Karena menurutnya, hujan adalah pembawa kesedian.

.

.

.

TBC

Boss Bitch BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang