Bab 8

2.9K 163 5
                                    

Keesokan harinya...

Lisa terbangun karena mendengar suara bising disekitarnya. Dan saat membuka mata, tidak ada Jisoo disampingnya.

Padahal seingatnya, semalam dia tidur bersama Jisoo.

"Phi sudah bangun? Aku sudah menyiapkan sarapan, maaf jika seadanya" ucap Jisoo sembari membawa sebuah sandwich?

Lisa membawa sandwich itu dan memakannya diatas kasur, dia masih malas turun sekarang.

Jisoo keluar kamar karena dia harus membereskan rumahnya itu, sudah lama dia tidak beres-beres karena sibuk bekerja dan tentunya Lisa.

"Aku rasa kau harus pindah ke apartemen saja" ucap Lisa sembari berdiri di pintu.

"Ini juga sudah cukup untukku" ucap Jisoo.

"Aku tidak" ucap Lisa.

Entah kenapa Jisoo merasa ini adalah penghinaan baginya.

"Terserah tapi aku tidak ingin pindah dari sini" ucap Jisoo.

Dia akan keras kepala karena ini ada rumah yang menemaninya bertahan di Thailand ini, saksi bisu perjuangannya.

"Baiklah jika itu maumu tapi isinya harus sesuai dengan seleraku" ucap Lisa.

Lisa masuk kedalam dan membawa ponselnya disana, dia langsung menelpon Ten untuk membelikannya beberapa barang untuk di rumah ini.

Seperti tv, kulkas, AC, ranjang empuk, sofa empuk, stok makanan dan yang lainnya.

Saat sedang menelpon, Jisoo tiba-tiba memeluknya dari belakang dan menutup matanya disana.

"Aku sedang menelpon" ucap Lisa.

"Biarlah" ucap Jisoo.

Lisa menghela nafasnya dan menutup telponnya dengan Ten disana. Dia berbalik dan melihat wajah Jisoo yang terlihat sangat lelah itu.

"Tumben wajahmu menjadi seperti itu" ucap Lisa.

"Entah kenapa hari ini aku merasa sangat lelah sekali" ucap Jisoo.

Lisa bingung mendengar itu, tumben tumbenan Jisoo bersikap seperti itu. Biasanya Jisoo akan selalu ceria dan tidak bisa diam, tapi sekarang?

"Bisakah aku menciummu?" Ucap Jisoo.

"Tentu" ucap Lisa.

Jisoo mendekat lalu mencium bibir Lisa disana, tangannya memegang kepala belakang Lisa agar kepala Lisa tidak goyang goyang.

Setelah beberapa saat, Jisoo melepaskan ciuman mereka dan menatap wajah Lisa yang sudah memerah karena ciuman tadi.

"Astaga, sadar Jisoo. Ini masih pagi" ucap Jisoo sembari menampar wajahnya sendiri.

Lisa terkekeh melihat itu, Jisoo sungguh menggemaskan.

"Kenapa? Kita bisa melakukannya, ini disebut dengan morning sex" ucap Lisa.

Tanpa pikir panjang, Jisoo langsung menggendong Lisa ala Koala lalu mencium bibir Lisa.

Dia masuk kedalam kamar dan menidurkan Lisa diatas kasurnya lagi. Jisoo melepaskan ciuman itu dan turun kebawah pada leher Lisa.

Jisoo menjilat dan menghisap leher Lisa dengan keras hingga meninggalkan bekas kemerahan.

"Nghh" desah Lisa.

Saat sedang bercumbu ria, terdengar suara ketukan pintu didepan sana.

Awalnya Jisoo tidak mempedulikan itu karena mungkin hanya orang iseng, masa ada orang-orang bertamu di rumah orang sepagi ini?

Boss Bitch BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang