Banyak orang bertanya padaku, seperti apa calon kekasihku di masa depan. Dalam kurun waktu kehidupanku, aku sudah sering membayangkannya, tetapi selalu tidak bisa tergambar dengan jelas.
Sampai aku bertemu dengannya, aku memastikan dan menginginkan bahwa dialah yang aku inginkan.
Seseorang mengatakan bahwa aku luar biasa, tetapi aku tahu disaat melihatnya, dia lah sosok itu. Dan keinginanku adalah, menghabiskan sisa hidupku bersamanya. Dialah kebahagiaan terbesarku.
___ Spring Love Story' ___
___ AR Yizhan ___
🪴 Happy Reading 🪴
Buket bunga itu tergeletak diatas meja, segar, berwarna putih diikat pita hijau pupus yang semakin menambah cantik. Wang Yibo baru saja turun dari undakan ubin di tangga sisi rumah, berjalan melintasi ruang tengah menuju ruang makan. Saat itulah matanya yang setajam tatapan elang melihat buket cantik itu teronggok diatas meja makan.
Kerutan heran tercipta di keningnya.
Baru kali ini ia melihat buket bunga di rumah itu. Satu tanda tanya besar membuatnya mendekati meja, tangannya terulur memegang buket. Aroma segar itu menusuk penciumannya.Wangi sekali... Seperti parfum...
Matanya seketika terpejam menikmati aroma yang meresap dan membuatnya melayang.
“Cantik, bukan?”
Suara seorang perempuan membuyarkan pikiran Yibo yang berangan-angan.
Tanpa melepaskan buket di tangan, pemuda itu berpaling, melihat adik perempuannya melangkah menghampiri.“Kau yang membelinya?” ia bertanya.
Wang Jingyi, adiknya yang beda lima tahun dengannya. Anak ayahnya dari istri muda atau bisa dibilang adik tiri.
Gadis bertubuh kecil, tinggi dan putih. Wajahnya mungil, dagu lancip dibingkai rambut cokelat panjang dan bergelombang. Matanya yang berwarna hazel terlihat berbinar seiring senyuman manis yang tersungging di bibirnya yang tipis dan dipoles lipstik merah muda.
Masih memandangi adiknya yang cantik, Yibo terus menancapkan tatapan penuh tanya sewaktu tangan sang adik mengambil buket itu darinya.
“Bunga Gardenia. Satu keharuman yang tak terbantahkan, langsung membayangkan sosok yang memberi buket ini,” gadis itu semakin melebarkan senyum. Mata bulatnya mengerling penuh godaan. “Aku jadi merasa sayang untuk memberikan buket ini pada temanku,” ekspresinya setengah bersedih.
Yibo mendecih sebal melihat sikap adiknya yang berlebihan.
“Kau belum menjawab pertanyaanku. Kau membelinya? Untuk siapa?” tangannya kini menarik satu kursi dan menghempaskan pantat. Menghadapi hidangan makan malam yang baru saja disajikan oleh pembantu rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceBerawal dari buket bunga yang cantik, putih dan menguarkan aroma memabukkan, nama Red Florist menjadi sesuatu yang berkesan di hati Wang Yibo, seorang pemuda yang memiliki ketampanan luar biasa. Di tempat itulah, ia menemukan objek indah yang membua...