___ AR Yizhan ___
🪴 Happy Reading 🪴
Mata tajam Yibo yang berkilat seperti elang pemburu menangkap perubahan ekspresi pemuda di depannya. Senyum yang sirna dan kilau di mata yang menunjukkan kekecewaan menandakan bahwa kata kekasih yang diucapkan Xiao Zhan sangat mengganggu hatinya. Ia merasa senang karena Xiao Zhan tidak menutupi apapun dan langsung mengakui hubungan mereka. Namun dengan bukti nyata seperti itu, menjelaskan bahwa pemuda itu mempunyai perasaan khusus terhadap Xiao Zhan.
Terus terang ia sedikit takut Xiao Zhan akan tertarik pada pemuda itu. Dengan sikapnya yang tadi mendiamkan dirinya hanya karena kesenangan bertemu sahabat lama, membuktikan bahwa pemuda itu sedikit spesial. Bahkan ia curiga, mereka bukan hanya sahabat.
Untuk saat ini, ia sedang tidak ingin memikirkan kemungkinan tersebut. Ia hanya ingin membawa Xiao Zhan dari tempat itu secepatnya. Namun sepertinya keinginannya tidak sesuai harapan.
Ketika ia berinisiatif menyodorkan jabat tangan, ia melihat pemuda bernama Sehun itu mau tidak mau menyambut ajakan berjabatan darinya.
“Wang Yibo,” ia menyunggingkan satu senyum.
“Sehun,” pemuda itu balas tersenyum. Satu keterpaksaan yang ia lakukan. Fakta yang disebutkan Xiao Zhan membuat moodnya berantakan.
Mata hitamnya menatap beralih-alih dari Wang Yibo pada Xiao Zhan yang tersenyum manis. Meski sedikit tak karuan karena kemunculan pemuda itu, namun ia masih ingin melanjutkan niat awalnya. Bagaimanapun ia juga memiliki hak untuk bersama dengan sahabatnya.
Tanpa berusaha untuk menambah basa basi dengan Wang Yibo, setelah melepas jabat tangan, tatapannya berhenti pada sosok Xiao Zhan.
“Bagaimana, Zhan? Kita jadi makan bersama?” ia kembali mengulas senyum.
Mendengar hal itu, Yibo menoleh pada Xiao Zhan.
“Kau mau pergi? Bukankah kita sudah makan?”
“Emm, iya, aku hanya menemani. Kau tidak apa-apa? Atau – kau ikut bersama kami? Bagaimana, Sehun? Kau tidak masalah aku mengajaknya?” sambil menampilkan senyum manis, Xiao Zhan mengalihkan tatapan pada Sehun.
Pemuda bermata kecil itu sedikit dongkol mendengar permintaan Xiao Zhan, tetapi ia mencoba bersikap biasa.
“Boleh saja. Tadinya aku hanya ingin bercengkerama dengan sahabat lama. Tapi, tidak masalah,” ia mencoba tersenyum.
Xiao Zhan mengerjap bingung. Ia ingin menemani sahabatnya tetapi ia pun tidak mungkin meninggalkan Wang Yibo begitu saja.
Menyadari situasi yang sedikit tegang dan juga posisi Xiao Zhan yang serba salah, Yibo berusaha mengambil sikap. Di awal pertemuan dengan teman Xiao Zhan, ia tidak mungkin meninggalkan kesan buruk tentang dirinya. Senyumnya tersungging saat menatap Xiao Zhan yang termangu.
“Kalian sudah lama tidak bertemu. Kau pergi saja. Jangan khawatirkan aku. Kau bisa ke rumahku jika sudah selesai.”
Xiao Zhan tahu Yibo berusaha mengerti keadaan dirinya. Mata beningnya menatap Sehun sekilas.
“Aku akan bicara dengan Yibo. Kau tunggu sebentar,” senyumnya terukir sebelum ia menarik tangan Yibo ke arah ruang pelatihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceBerawal dari buket bunga yang cantik, putih dan menguarkan aroma memabukkan, nama Red Florist menjadi sesuatu yang berkesan di hati Wang Yibo, seorang pemuda yang memiliki ketampanan luar biasa. Di tempat itulah, ia menemukan objek indah yang membua...