Spring_part five

974 156 15
                                    

🪴 Happy Reading 🪴

Pelatihan itu diikuti puluhan orang yang ingin belajar merangkai bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelatihan itu diikuti puluhan orang yang ingin belajar merangkai bunga. Diadakan di tempat pelatihan khusus perusahaan Quipper lantai dasar. Ruangan luas itu dipenuhi berbagai jenis bunga dan tumbuhan lain. Peserta bebas menggunakan semua fasilitas untuk lomba merangkai bunga dalam rangka menjelang festival.

Sebagai pelatih dan bagian dari tim penilai, Xiao Zhan selalu dituntut untuk siaga dari awal sampai jam yang ditentukan selesai hari itu. Namun ia tak menyangka, diantara puluhan orang yang mengikuti pelatihan, Wang Yibo masuk menjadi salah satu anggota.

Pemuda itu duduk diantara peserta lain, menghadapi meja yang terdapat beberapa tangkai bunga di atasnya. Dituntut untuk bisa merangkai bunga sesuai dengan tema yang ditentukan panitia dan akan dinilai oleh juri.

Xiao Zhan dan yang lainnya berkeliling memperhatikan dan memberi mereka petunjuk dan pengetahuan seputar bunga. Bagaimana cara merangkai yang baik dan bunga apa saja yang cocok untuk dijadikan event tertentu. Pelatihan itu diadakan selama satu minggu dan berakhir satu hari menjelang festival.

Selama beberapa hari memperhatikan, Xiao Zhan melihat jari pemuda itu sering tertusuk duri dari tangkai mawar. Dan hari ini, lagi-lagi pemuda itu membuat jarinya berdarah hanya karena duri dari tangkai bunga yang berusaha ia susun. Rasa khawatir menggerakkan kakinya untuk mendekati si pemuda.

“Apa kau akan membiarkan karangan bungamu dibasahi oleh darah?”

Ia setengah mengomel namun tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran dalam nada suaranya. Sambil mengeluarkan plester dari saku jas, ia memegang jemari Yibo. Membersihkan darah menggunakan tissue dan membalutkan plester.

“Mau berapa plester yang kau tempelkan pada jarimu?” ia terus mengoceh.

Sementara Yibo hanya diam menatap wajah manis yang menunduk, manik hitamnya seakan tak ingin berkedip memandangi raut khawatir Xiao Zhan.

“Sudah tiga hari dan kau sudah menutupi setiap jarimu oleh plester. Untuk apa kau memaksakan mengikuti pelatihan ini?”

“Aku ingin membuat karangan bunga untukmu,” tanpa memalingkan tatapan, Yibo menyahut pelan.

“Ini pelatihan khusus. Kalau kau memang berminat kenapa tidak bilang sebelumnya? Aku bisa mengajarimu di toko bungaku.”

“Jadi aku harus menyerah?”

“Apa kau tidak lihat jarimu? Sudahlah. Hentikan saja.”

“Kenapa? Apa kehadiranku sangat mengganggumu?” Yibo menahan tangan Xiao Zhan yang hendak berlalu.

“Aku hanya tidak ingin kau kecewa dengan penilaian. Dan ya, kau membuat konsentrasiku buyar. Aku takut tidak bisa menilai dengan objektif,” sambil menarik tangannya, Xiao Zhan asal menyahut untuk membuat pemuda itu mundur dari pelatihan.

𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang