🪴 Happy Reading 🪴
Dalam keheningan rumah, Paul duduk seorang diri di sofa ruang tengah. Tidak berminat menyalakan televisi dan hanya termangu seraya memikirkan situasi sekarang yang menimpa usahanya bersama Xiao Zhan.
Setelah tadi sore berbicara dengan Wang Yibo dan menceritakan semua hal yang terjadi, ia hanya menunggu dalam waktu satu jam dan langsung dikabari bahwa pemuda itu sudah menemukan detektif yang bisa diandalkan.
Ia pun langsung mengabari Xiao Zhan setelah sebelumnya menelepon detektif tersebut dan menjelaskan permasalahan yang mereka alami. Ia hanya tidak mengerti kenapa pemuda itu tidak ingin Xiao Zhan tahu bahwa dirinya yang mencarikan detektif bahkan semua pembayaran pun menjadi urusan Wang Yibo. Pemuda itu sampai menanyakan nomor rekening miliknya.
Lebih tidak mengerti lagi ketika ia sedang menikmati terpejamnya mata yang lelah, panggilan dari Yibo menyadarkannya seketika.
“Kenapa kau selalu meneleponku alih-alih menghubungi Xiao Zhan? Apa kau ada masalah dengannya?” ia langsung mengajukan pertanyaan, setengah menghakimi.
“Bagaimana keadaannya? Apa dia baik?”
“Kalau kau khawatir kenapa tidak langung bertanya padanya? Dia sangat membutuhkanmu saat ini,” Paul menanggapi.
Helaan nafas panjang hanya menjadi jawaban yang masuk ke telinganya. Ia menduga ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya.
Bagaimana jadinya kalau sekarang pemuda itu kembali mengetahui kalau Xiao Zhan sekarang masih berada di apartemen Sehun?
“Dia bersamamu? Apa dia masih sangat bersedih?”
Mampus aku! Xiao Zhan benar-benar menyusahkanku!
Gerutuan Paul hanya ia gumamkan di dalam hati. Ia yakin Wang Yibo akan marah besar mengetahui posisi Xiao Zhan saat ini. Ia ingin menutupi, namun hal itu ditakutkan akan menjadi boomerang yang lebih berbahaya bagi keduanya.
“Aku tidak tahu. Saat ini Xiao Zhan masih di tempat Sehun,” jawaban itu meluncur dari mulutnya.
“Dia kembali tidur di apartemen pemuda itu?”
Desisan gusar yang tertangkap oleh Paul menggerakkan tangannya menutup wajah sendiri. Kata-kata Yibo jelas mengungkapkan bahwa sebelumnya pun mengetahui bahwa kekasihnya menginap di tempat sahabatnya, ditambah nada suara yang mengandung kemarahan terpendam itu mengiringi pertanyaannya.
“Dia belum memberi kabar. Aku tadi sempat bertanya,” Paul menceritakan tentang percakapannya dengan Xiao Zhan.
“Kau tahu dia tinggal dimana?” tanya Yibo.
“Hmm.”
“Pergilah. Jemput dia. Kabari aku jika kau sudah tiba di tempatnya.”
“Huh?” Paul nyaris terbengong-bengong. Ia makin yakin ada hal yang menyebabkan pasangan itu bersikap aneh. “Aku harus menelepon Xiao Zhan untuk memberitahu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceBerawal dari buket bunga yang cantik, putih dan menguarkan aroma memabukkan, nama Red Florist menjadi sesuatu yang berkesan di hati Wang Yibo, seorang pemuda yang memiliki ketampanan luar biasa. Di tempat itulah, ia menemukan objek indah yang membua...