🪴 Happy Reading 🪴
Xiao Zhan tidak tahu berapa lama ia menunggu sore itu, bahkan disaat Sehun sudah datang lebih dulu, kekasihnya tidak juga mengunjungi tokonya. Dia sudah berdandan sebaik mungkin, menggunakan kostum kesukaannya untuk menyambut Yibo yang menurutnya masih bermasalah. Terlebih karena hari itu ia akan menemani Sehun pergi.
Sore itu ia dan Sehun duduk di bangku putih dekat dinding kaca. Selama menunggu Yibo, ia pura-pura sibuk memotong tangkai dan merangkai bunga. Dia hampir tak mendengarkan setiap perkataan Sehun dan berkali-kali melirik jam tangan.
“Dandananmu sangat mempesona, Zhan. Apa karena kita akan pergi bersama?” Sehun mengamati penampilan Xiao Zhan yang menurutnya sedikit berbeda.
Tampilan kemeja putih yang dibalut lagi dengan kaos hitam. Blazer coklat muda panjang dengan aksen kancing hitam yang berderet semakin membuatnya elegan. Sepasang sepatu sport warna putih menambah penampilannya. Rambutnya tersisir rapi namun masih menyisakan sedikit poni yang jatuh menutup sisi kening.
Xiao Zhan hanya mengulas senyum tanpa menanggapi perkataan Sehun yang memujinya. Ia merasa berdandan seperti itu untuk diperlihatkan pada kekasihnya walau sampai detik ini Yibo belum juga menampakkan batang hidungnya. Ia masih menundukkan sedikit wajah untuk menyusun rangkaian bunga. Ia membuat buket bunga mawar putih untuk diberikan pada Yibo karena tahu mama kekasihnya itu menyukai mawar putih.
Disaat ia hendak meraih pita dari laci di bawah meja, tiba-tiba satu ciuman singkat mendarat di pipinya. Dengan ekspresi terkejut, Xiao Zhan menoleh dan melihat Sehun yang tersenyum manis.
“Kenapa kau menciumku?” Xiao Zhan nyaris melotot.
“Kenapa? Bukankah dulu aku biasa melakukannya?” Sehun membela diri.
“Itu dulu, Sehun. Lagipula itu hanya hubungan sesaat. Kau tahu sendiri aku seperti apa,” menahan kemarahan, Xiao Zhan masih berusaha meneruskan membingkai buket dengan kertas putih dan mengikatnya.
“Tapi aku selalu menganggap hubungan kita serius, Zhan.”
“Sudahlah, Sehun. Untuk apa kau membahas masa lalu?” Xiao Zhan bangkit sambil membawa buket bunga.
Tanpa sepengetahuan Xiao Zhan, sudut mata Sehun melirik ke arah dinding kaca, menyaksikan satu mobil yang mundur keluar dari pelataran. Sudut bibirnya membentuk senyum miring. Dengan tenang ia ikut bangun, mendekati Xiao Zhan yang berdiri di dekat counter kasir.
“Maafkan aku. Aku tidak akan mengulangnya. Jangan marah,” ia menyentuh hidung Xiao Zhan. “Ayolah. Kau boleh menghukumku apapun. Aku benar-benar tidak akan mengulangnya.”
Xiao Zhan masih sangat dongkol dengan tindakan Sehun. Ia kembali melirik jam tangan.
06.10 PM
Kenapa Yibo tidak kesini? Apa dia ada masalah?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceBerawal dari buket bunga yang cantik, putih dan menguarkan aroma memabukkan, nama Red Florist menjadi sesuatu yang berkesan di hati Wang Yibo, seorang pemuda yang memiliki ketampanan luar biasa. Di tempat itulah, ia menemukan objek indah yang membua...