___ Spring Love Story by AR Yizhan ___
🪴🪴🪴
' Happy Reading 'Jam lima lebih sepuluh menit, Xiao Zhan sudah duduk di bangku sisi danau Xiafu. Cuaca cerah dinaungi langit biru dan cemerlangnya awan putih yang bergerombol. Sinar mentari sore bersinar terang menimpa sisi awan sehingga menimbulkan sinar keperakan. Riak air danau yang membiru meneduhkan mata yang memandang. Helaian daun kering bergerak pelan mengikuti arah mata angin, menyebar diantara hamparan rumput hijau di tepian danau.
Pemandangan yang seharusnya menyejukkan dan meneduhkan jiwa, sangat tidak membantu keadaan hatinya saat ini. Pertemuan dengan detektif Shen yang mengemukakan semua penemuan dari hasil penyelidikannya sangat mengguncang perasaan Xiao Zhan. Kenyataan bahwa sahabatnya sendiri adalah dalang dibalik semua kejadian terencana yang menimpa dirinya tidak bisa ia terima disaat terguncang seperti itu.
Sahabat yang ia percaya selama ini, yang ia anggap sebagai sosok dekat selain kekasih dan sepupunya, kini ternyata adalah seseorang yang diam-diam merencanakan penyerangan terhadapnya hanya untuk membalas dendam. Dirinya bahkan tidak tahu menahu tentang masalah yang dihadapi ayahnya. Tetapi kini, ia harus menghadapi kebencian Sehun karena dianggap sebagai penyebab kematian ayahnya.
Xiao Zhan tidak bisa mengungkapkan seperti apa perasaannya saat ini. Mata beningnya hanya bisa mengamati lembaran dokumen yang diberikan oleh detektif Shen. Beberapa foto lama yang memperlihatkan kejadian di masa lalu.
Dengan dua tangannya yang membuka-buka berkas, ia berkali-kali mencoba mempelajari semua hal yang tersodor padanya. Masih belum bisa mempercayai hal yang diluar dugaan.
“Jadi ayahku juga dimanfaatkan?” setengah mendesah, Xiao Zhan mengeluarkan gumaman samar.
Mengetahui emosi yang berkecamuk pada diri kliennya, detektif Shen hanya bisa menghela nafas dengan ekspresi prihatin. Raut muka yang menunjukkan simpati. Namun ia tetap harus menceritakan semua yang ia dapat. Berawal dari menyelidiki seorang direktur terkenal bernama Xiao Lin Hao, ia terus menelusuri dan merasa bahwa semua masalah begitu berhubungan dengan peristiwa penyerangan ke toko bunga Xiao Zhan.
“Saat itu Tn. Xiao dipercaya menjadi pengawal pribadi yang mengantarkan rekan kerja bernama Mr. Seo menuju airport, tetapi di perjalanan tiba-tiba saja satu mobil besar menghantam sedan yang membawa Mr. Seo. Meskipun Tn. Xiao sama-sama terluka namun sungguh suatu keajaiban beliau hanya terkena benturan ringan di kepala. Tetapi Mr. Seo sendiri mengalami luka berat yang menyebabkan dirinya meninggal hanya selang sehari setelah dibawa ke rumah sakit,” dengan nada lambat ia kembali bercerita, sekilas melirik pada kliennya yang masih menunduk menatap lembaran kertas diatas pangkuan.
“Sangat wajar jika Tn. Xiao dicurigai sebagai seseorang yang berperan dalam kecelakaan tersebut dengan kondisinya yang selamat tanpa luka berarti. Terlebih tidak ada yang bisa membuktikan bahwa itu adalah ketidaksengajaan karena mobil besar yang menabrak itu menghilang dengan sopirnya. Namun tidak ada yang bisa menuntut Tn. Xiao begitu saja, dia pun dilindungi oleh pihak perusahaan, setelah itu jabatan ayahmu naik dalam waktu satu bulan. Posisi direktur itu hanya dinikmati Tn. Xiao selama beberapa bulan, mungkin kau tahu cerita selanjutnya. Ayahmu sakit karena mengalami sakit kepala yang terus berulang sampai akhirnya meninggal.”
“Apa mungkin, ayahku bukan sakit biasa?” suara Xiao Zhan nyaris bergetar, lirih, setengah berbisik.
“Aku belum mendatangi dokter yang merawat ayahmu, tapi aku mendengar dokter senior itu mendadak dipindahkan ke kota lain. Aku yakin ada sesuatu yang disembunyikan. Aku berencana untuk mengunjungi asisten atau perawat sebelumnya, mungkin saja ada informasi penting lain yang bisa kudapatkan,” sang detektif menyahut penuh keyakinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceBerawal dari buket bunga yang cantik, putih dan menguarkan aroma memabukkan, nama Red Florist menjadi sesuatu yang berkesan di hati Wang Yibo, seorang pemuda yang memiliki ketampanan luar biasa. Di tempat itulah, ia menemukan objek indah yang membua...