🪴🪴🪴
___ Spring Love Story ___
___ AR Yizhan ___Semakin banyak kita bersyukur, semakin banyak kebahagiaan yang kita dapatkan. Meskipun material kita cukup sederhana, namun batin yang kaya akan menjadikan hidup tetap bahagia.
Semua hal telah dilalui pasangan yang akhirnya selesai menjalani pertunangan mereka. Semua ucapan selamat dari rekan-rekan dosen serta teman kerja Xiao Zhan seakan tak berhenti. Yibo tidak menduga kalau sambutan semua orang begitu membahagiakan. Setelah acara yang diadakan di rumah kakek Xiao Zhan itu berlangsung meriah sepanjang hari, Yibo membagikan kebahagiaan pada penduduk Dongshan Village yang sebelumnya pernah ia datangi. Mereka menyebar makanan dan beberapa hadiah kecil sebagai kenang-kenangan. Sesekali keduanya menerima jamuan singkat dari penduduk setempat.
Mengingat dirinya pernah ditolong oleh penduduk desa seberang, ia pun mengajak Xiao Zhan untuk mengunjungi rumah dimana ia pernah dirawat oleh penghuninya. Kedatangan mereka disambut oleh dua anak muda serta seorang pria paruh baya yang merawat lukanya waktu itu.
“Anak Muda, kau terlihat lebih segar,” pria tua itu menyambut dengan sapaan dan senyuman ramah. Ia mempersilakan dua pemuda tampan yang mengunjungi rumahnya setelah mengenalkan diri sebagai Yannian.
Xiao Zhan meletakkan beberapa keranjang buah dan bungkusan kado ke atas meja.
“Paman Yan, kami ingin berterimakasih karena telah merawat temanku,” menampilkan senyum ramah, ia mengangguk pada dua pemuda yang berdiri di dekat ayahnya.
Pria paruh baya itu mengulas senyum melihat pemuda tampan yang ia tolong sedikit mengerutkan kening. Sambil terkekeh pelan, ia memberi tanda pada salah satu anaknya untuk menyediakan minuman. Kembali menghadapi tamu, tatapannya beralih-alih pada dua orang yang duduk berdampingan.
“Jadi ini adalah hadiah dari pertunangan kalian?”
Sementara Yibo mengulum senyum, Xiao Zhan sedikit serba salah karena dari awal tidak mengatakan kebenaran. Senyumnya tercipta malu-malu setelah sesaat melirik kekasihnya yang tersenyum ceria.
“Ternyata paman mengetahuinya,” ia berkata.
Paman Yan tersenyum lebar.
“Keluarga Xiao cukup terkenal. Acara besar yang diadakan kakek Xiao tentunya mengundang banyak perhatian desa lain di sekitar Longhai City. Paman merasa beruntung ternyata telah menolong calon menantu kakek Xiao. Pemuda tampan sepertinya memang cocok untukmu. Semoga kalian bahagia,” ucapnya tulus.
“Terima kasih, Paman,” Yibo menyahuti perkataan berupa doa yang terucap dari paman Yan.
Dikala minuman dari empunya rumah tersaji, untuk beberapa menit selanjutnya mereka berbincang tentang segala hal hingga waktu menjelang sore, keduanya berpamitan untuk kembali ke Longhai City.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [𝓔𝓷𝓭]
רומנטיקהBerawal dari buket bunga yang cantik, putih dan menguarkan aroma memabukkan, nama Red Florist menjadi sesuatu yang berkesan di hati Wang Yibo, seorang pemuda yang memiliki ketampanan luar biasa. Di tempat itulah, ia menemukan objek indah yang membua...