𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [𝓔𝓷𝓭]

Spring_part forty two

'Happy Reading '
🪴🪴🪴

Sidang tuntutan Sehun terhadap Farmilion Group masih berjalan. Dengan mengerahkan tim pengacara dari pihak perusahaannya, Sehun mendesak untuk bisa menjatuhkan hukuman pada presiden direktur Farmilion Group yang menurutnya bertanggung jawab atas segala kejadian yang menimpa keluarganya dan keluarga Xiao Zhan. Berusaha menampilkan saksi yang tersisa yaitu dokter yang sebelumnya pernah menjadi bagian dari kerjasama mereka, dia berharap bisa memenjarakan direktur Zhang.

Selama penyelidikan, Farmilion Group berada dalam pengawasan dan dicabut izinnya dengan dakwaan meresahkan masyarakat dan melakukan penelitian ilegal. Penelitian yang masih berlangsung pun dihentikan dan akhirnya diketahui bahwa semua bukti-bukti yang disodorkan pihak penggugat terbukti benar. Sementara waktu, direktur Zhang berada dalam penjagaan polisi. Diawasi dan ditempatkan di sebuah sel khusus.

“Langkah apa lagi yang harus dilakukan? Kapan keputusan hakim dijatuhkan?”

Sehun bersuara disaat ia mengadakan rapat dengan tim pengacaranya. Saat itu siang hari, cerah dengan awan cemerlang, udara terasa panas namun sangat dingin di ruangan dimana mereka berkumpul. Ruang rapat di kantor Sehun berada di lantai 9. Ia menempati kursi utama menghadapi tim pengacara yang terdiri dari lima orang.

“Dengan saksi dan bukti yang kita serahkan, paling cepat pekan depan hakim akan membacakan keputusan sidang akhir. Terlebih opini masyarakat terhadap perusahaan dan pimpinannya sangat mempengaruhi situasi. Kami jamin kita akan mendapat kabar baik minggu ini,” salah satu pengacara senior sebagai pimpinan tim berkata panjang lebar.

“Aku dengar dokter itu menyerahkan diri,” Sehun membuka-buka lembaran dokumen diatas meja.

“Bagaimanapun dia pernah melakukan praktek ilegal meski berada dibawah tekanan direktur Zhang. Kami sudah meminta keringanan agar hukumannya tidak seberat tuntutan jaksa.”

“Hmm,” kepala Sehun mengangguk-angguk, satu senyum tipis namun penuh kepuasan terpatri di bibirnya.

Tim pengacara yang sebelumnya tersenyum lega kini saling melempar pandang karena ada satu hal yang belum mereka sampaikan. Berita itu tiba disaat pagi menjelang rapat itu diadakan.

Menyadari kebisuan yang mendadak serta helaan nafas yang silih berganti, Sehun mengangkat wajah dari meneliti dokumen. Mata hitamnya menatap satu persatu anggota pengacara yang terlihat gelisah. Kerutan samar mulai tercipta di keningnya.

“Ada hal lain?” ia bertanya.

Pengacara senior itu sesaat ragu, namun garis tegas di wajah pemimpin muda itu tak bisa ia abaikan begitu saja. Seiring helaan nafas panjang, ia pun memberikan informasi yang baru saja mereka terima.

“Anak tunggal direktur Zhang, yaitu Zhang Zifei, saat ini tidak diketahui keberadaannya. Kemungkinan ia melarikan diri karena situasi yang menimpa ayahnya.”