🪴 Happy Reading 🪴
Wang Yibo tiba di satu lapangan luas yang sangat meriah. Menduga bahwa Xiao Zhan menghadiri festival bunga di tempat itu, ia pun mencari di area mana acara itu diadakan. Sekarang ia tiba di sisi lapangan yang dipenuhi khalayak umum, berbagai stand makanan yang didirikan di sisi lapangan.
Lapangan itu didesain dengan berbagai jenis bunga yang dibentuk menyerupai awning, merambat dalam bentuk dan warna yang meriah. Salah satu bunga yang difavoritkan di tempat itu adalah bunga Tung. Berwarna putih dan cantik disaat mekar seperti sekarang, disaat musim semi yang menjadi ciri khas suatu keindahan. Lapangan itu seperti pasar bunga dan aksesoris lainnya dengan lautan manusia yang menikmati berbagai acara dan pertunjukan. Pameran lukisan dan rangkain bunga dengan bentuknya yang unik.
Di sisi lapangan, terdapat jembatan memanjang yang tertutup oleh rimbunnya sakura yang mekar, indah berwarna putih dan merah muda. Lampu-lampu dan lampion menggantung di setiap tangkai sakura.
Diantara kemeriahan acara dan bunga-bunga yang bermekaran, Xiao Zhan dan Paul terlihat berjalan pelan menyusuri jembatan. Beberapa penduduk lokal menggunakan kostum Cina Han dan bisa mengambil foto bersama dengan memasukkan lembaran uang ke dalam kotak khusus.
Sebelah tangan Xiao Zhan memegang permen kapas warna pink yang besar. Senyumnya nampak ceria melihat kemeriahan festival. Menyaksikan bunga sakura yang menaungi tempat mereka berjalan, serta orang yang berdandan kostum Han dan saling berfoto.
“Kau senang, kan? Sekali-kali melihat keramaian dan keindahan apa salahnya? Kau akan cepat tua kalau terus berkutat di kantor,” Paul berkomentar sambil memutar pandangan.
“Kau benar. Aku pun melihat berbagai gaya karangan bunga yang luar biasa di lapangan tadi. Sepertinya aku harus menambah pengetahuanku,” senyum manis Xiao Zhan tersungging.
“Eh, bukankah Wang Yibo mau menyusul kesini. Kenapa belum muncul?”
“Biarkan saja. Mungkin dia tersasar ke tempat lain,” dengus Xiao Zhan.
Paul hanya menggelengkan kepala diiringi senyum geli.
Pemuda yang mereka bicarakan kini berada di belakang keduanya. Tersenyum miring mendengar gerutuan pemuda manis yang ia kejar sampai ke tempat itu.
“Jadi kau berharap aku tersasar? Biar kau bebas menebar pesonamu disini?”
Xiao Zhan memutar tubuh, mata beningnya mengerjap-ngerjap melihat pemuda itu kini berdiri di hadapannya. Dia tidak menduga pemuda itu benar-benar mencari dan menemukannya di tempat itu. Tampilannya memang sangat mengagumkan. Begitu segar dalam balutan kemeja putih dan mantel berhoodie warna biru langit.
“Kau benar-benar menyusul kesini?” ia bergumam, setengah tak percaya.
“Aku sudah bilang, kan? Kalau tidak buat apa aku mengancammu segala,” Yibo tersenyum miring. “Permen ini sepertinya manis,” tangannya mengambil batang stik dari permen kapas di tangan Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝒑𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 [𝓔𝓷𝓭]
RomanceBerawal dari buket bunga yang cantik, putih dan menguarkan aroma memabukkan, nama Red Florist menjadi sesuatu yang berkesan di hati Wang Yibo, seorang pemuda yang memiliki ketampanan luar biasa. Di tempat itulah, ia menemukan objek indah yang membua...