2

1.1K 45 0
                                    

Ilio baru saja turun dari ojol yang ditumpanginya. Saat ini dirinya sudah berada di SMA PELITA BAKTI tempat dimana ia bersekolah.

Dengan senyuman yang terpancar indah di bibirnya membuat gadis itu sangat cantik.
Iliora melangkah memasuki sekolahnya dengan langkah santai bya ia mulai berjalan di Koridor.

Selama di Koridor banyak sekali yang menatap nya kagum.

Gila yah Iliora makin kesini makin cantik anjir

Tau dah. Gue makin iri tau gak.

Body sama muka sama sama adem njir.

Gak bosan tau liatnya.

Heran aja sih sama si Aslan, cantik gitu di anggurin giliran si arva kecentilan itu di lirik.

Definisi cowok bego mah gitu.

Ya begitulah perkataan setiap siswa di sepanjang Koridor. Memang sikap Aslan  kepada Iliora banyak yang tau. Apalagi di sekolah.

Bukan hanya cantik yang membuat Iliora di idamkan  okeh semua orang tetapi hati  yang tulus, sikap lembut yang dimiliki oleh Iliora membuat banyak orang menyukai nya.

Iliora dikenal sangat lembut apalagi gadis itu sangat friendly ke semua orang.

Tanpa butuh waktu lama kini Iliora memasuki kelasnya yang terlihat masih sepi. Sudah ada beberapa siswa yang datang di sana.

Iliora berjalan menuju mejanya belum sempat gadis itu duduk suara teriakan memanggilnya sangat keras.

"LIO "

Iliora memutar bola matanya malas saat melihat orang itu. Siapa lagi kalau bukan zea.  ARZEA PRISCILLIA  adalah sahabat Iliora.

Sedikit bercerita tentang keduanya. Keduanya sudah bersahabat sangat lama. Sejak keduanya memasuki sekolah dasar sampai sekarang. Zea memiliki sifat yang sedikit baru bar berbeda dengan Iliora yang sangat kalem. Tetapi walaupun begitu keduanya saling menyayangi selain karena keduanya bersahabat sangat lama tetapi kisah hidup mereka yang sedikit mirip. Kedua orang tua zea sudah meninggal  saat zea masih kelas lima SD sekarang gadis itu tinggal bersama salah satu pembantu di rumahnya yang sudah bekerja sudah sangat lama di keluarga nya.

Kakek dan nenek Zea tinggal di Singapura sehingga membuat gadis itu jauh dengan keluarga nya.

Iliora dam Zea  sama sama kurang mendapat kan kasih sayang tetapi walaupun begitu kasih sayang keduanya yang saling melengkapi itu sudah cukup. Iliora sangat beruntung bisa dipertemukan dengan orang seperti Zea begitu pun sebaliknya.

Keduanya sudah hafal dengan sifat masing-masing. Zea sudah tau bagaimana kehidupan  Iliora hal itu karena Iliora yang sering menceritakan kesehariannya dengan Zea.

Skip.

" Ze bisa gak sih ga usah teriak gitu " Ucap Iliora kesel.

Zeal menggelengkan kepalanya keras. " Gak bisa. Gue kanget banget sama lo " Ujar Zea kemudian memeluk tubuh Iliora erat membuat gadis itu susah bernapas.

" Ze ze gue gak bisa napas ya ampun. Lagian kita baru ketemu kemarin masa lo kangen sih" Mendengar itu akhirnya Zea melepaskan pelukan nya dengan cengiran membuat Iliora semakin kesel.

" Gue mati tau rasa lo " Ucap Iliora.

" Ihh lo kok ngomong nya gitu sih. Gak mau ah gue " Kali ini Zea yang kesal. Ia memang tidak suka berbicara seperti itu mengingat kedua orang tuanya yang sudah pergi.

" Ia ia becanda. Ayok duduk " Ucap Iliora di angguki Zea. Keduanya memang duduk sama.

Zea mengeluarkan satu bukunya dari tas. " Lio minta tugas fisika nya dong " Ucapnya.

" Nih " Iliora menyerah kan buku bergambar anime pada sahabat nya.

Iliora memang pintar di dalam kelasnya bahkan gadis itu sangat pintar berbeda dengan Zea. Bahkan Iliora sendiri bingung kenapa gadis itu memilih jurusan IPA jika memiliki otak seperti ini.

Tapi alasan klasik Zea yang selalu Iliora dengar " Emang gak pintar tapi gue mau deketan sama lo. Gue gak mau jauh jauh sama lo ". Begitulah alasannya. Iliora tidak pernah bosan mendengar kalimat yang tidak terlalai panjang Milik Zea.

                           ***

Saat ini Iliora dan Zea tengah berada di kantin sekolah. Bel istirahat sudah bunyi beberapa menit yang lalu. Iliora melirik sekitar saat ini kantin sangat ramai hingga matanya menagkap seseorang yang tidak asing baginya.

Iliora tersenyum kecil saat melihat tawa Bebas Aslan walaupun bukan bersamanya tapi melihatnya saja membuat tenang.

Ia bisa melihat Aslan tertawa puas bersama Arva disamping. Jujur saja Iliora sangat iri dengan Arva yang sangat dekat dengan Aslan. Ia iri dengan Arva yang bisa membuat Aslan tertawa berbeda dengan nya melihatnya saja membuat Aslan emosi.

" Gak usah diliatin " Suara Zea membuat mata Iliora beralih dari sana.

" Iya " Balas iliora.

" Iya tapi diliatin " Zea.

" Apaan sih "

" Hai sayang " Suara Seorang laki-laki  yang berjalan menuju meja Iliora dan Zea.

Zea tersenyum saat melihat orang itu. Ya itu adalah Digo kekasihnya. Keduanya sudah berpacaran sejak kelas 10 dan sekarang mereka kelas 12.

" Hai sayang. Eh ada Arkan juga yah "mendengar kalimat terakhir Zea membuat Iliora menoleh pada Digo dan Arkan.

Iliora tersenyum kecil pada Arkan. Jujur ia merasakan sangat canggung sekarang mengingat ia pernah menolak Arkan beberapa minggu yang lalu.

" Hai ra " Sapa Arkan kemudian duduk disamping Iliora.

"H-hai " Balas Iliora.

Digo sudah duduk di samping Zea jangan lupakan kedua orang itu sudah sangat bucin. Bahkan mungkin mereka sudah lupa jika masih ada orang di didepan mereka.

" Sayang temenin aku pesen makan yuk " Ajak Digo pada Zea. Zea hanya mengangguk saja kemudian berdiri dari sana.

" Eh kan lo mesen apa? " Tanya Digo oada Arkan.

" Em gue nitip aqua aja deh " Ucap Arkan di angguki Digo. Sepasang kekasih itupun berjalan menuju tempat pesanan.

Arkan melihat Iliora dari samping. Jujur Iliora sangat cantik baginya. Ia sangat menyayangi gadis di sampingnya ini.

Bukan berarti jika ia tidak bisa memiliki Iliora membuatnya membuang rasa itu. Ia akan tetap menyayangi gadis itu sampai kapan.

Iliora merasa ada yang menatapnya pun menoleh ke arah Arkan yang gengah tersenyum padanya.

" Kenapa liatin aku kayak gitu? " Tanya Iliora. Ia merasa tidak nyaman.

" Sorry gue udah nembak lo waktu itu. Padahal gue tau lo udah pacaran sama Aslan " Ucap Arkan merasa bersalah. Andai saj aia tidak menembak Iliora waktu itu mungkin hubungan kedua nya tidak merenggang beberapa minggu belakangan ini.

Iliora tersenyum kemudian mengangguk. " Iah. Aku ngerti kok. Maaf juga udah nolak kamu waktu itu. Aku cuman gak mau Aslan marah sama aku " Ujar Iliora tersenyum kecil.

" Ga papa. Kita masih temenan kan? " Tanya Arkan. Iliora terkekeh kecil mendengar nya.

" Ia lah. Kok nanya gitu "

" Ga. Aku pikir kamu gak amu temenan sama aku gara gara aku nembak kamu "

Iliora hampir tertawa mendengar ucapan Arkan. Bahkan dirinya tidak pernah berpikiran seperti itu. Iliora pikir Arkan yang akan menjauhi nya.

" Kamu apaan sih. Aku gak mungkin kayak gitu "

Arkan ikut tersenyum melihat senyum Iliora. Senyum itu yang tidak ia lihat beberapa minggu ini.

Jadi Arkan adalah ketua OSIS dan kebetulan dirinya juga  pemilik sekola Sma Pelita Bakti.


Tanaman budaya vot yang bestie sama komennya  juga

By by

See you next part

SEJUTA LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang