Seorang cowok dengan berpenampilan serba hitam berjalan masuk ke rumahnya yang megah itu. Sudah beberapa bulan ia tidak pulang karena kegiatan KKN nya.
Ia membukakan pintu rumahnya mendorong kovernya yang cukup besar. Sepi. Itulah yang ia lihat. Ia tidak tau kemana kedua orang taunya dan adiknya.
"Bi" Panggilan kada seorang wanita paruh baya yang tengah membersihkan ruang tamu.
Wanita itu menoleh kearah suara. "Lo deh vadli udah pulang" Ya itu adalah vadli cowok itu baru saja pulang dari KKN nya di luar kota.
"Iya bik. Mama sama papa kemana yah? " Tanyanya.
"Tuan sama nyonya lagi di atas mungkin den" Ucap Sumi.
"Ohh. Kalau lio mana kok gak. Keliatan juga. Dikamar yah? " Bi sumi terdiam kali ini.
"Kok diem"
"Em. Gini den. Non lio udah gak tinggal di rumah" Cicit bi sumi.
"Maksudnya gak tinggal di rumah gimana. Lio kabur? " Vadli. Bi sumi menggelengkan kepalanya.
"Bukan den. Tapi di usir sama tuan"
Vadli mengepalkan tangannya kuat dengan keras cowok itu menendang kovernya tadi.
Brak.
."loh sayang kamu udah pula-kamu kenapa? " Ucap seorang wanita yang baru saja turun dari tangga diikuti oleh seorang pria dari belakang.
"Kenapa pah? Kenapa papa usir lio dari rumah. Kenapa kalian ingkar janji sama vadli. Kalian udah janji gak bakal usir lio kalau aku juga ikut kalian buat benci sama lio. KENAPA PAH? "
Plak.
"Berani beraninya kamu berbicara seperti itu vadli. Asal kamu tau adik pungut kamu itu buat keluarga kita malu. Di hamil vadli hamil di luar nikah. Dia udah bikin malu keluarga kita. Untung aja papa udah usir dia. Coba kalau engga semalu apa keluarga kita" Vadli semakin tersulut emosi mendengar ucapan Angga papanya.
"Untung papa bilang? Untung pah? Papa tau dia lagi hamil tapi papa tega ngusir dia? Papa gak mikir gimana dia sekarang? Dia lagi hamil pah di dalam perut lio masih ada nyawa. Gimana kalau mereka kenapa napa? Papa gak tau kan dia tinggal dimana sekarang? Gimana kalau dia mati kelaparan di luar sana gak punya rumah ditinggal? "Vadli.
" Bagus kalau dia mati. Papa gak sudi liat dia. Bisanya cuman jadi beban disini "
"Vadli kenapa sih kamu keukeh banget buat jadiin dia adik kamu hah? Dia bukan adik kandung kamu asal kamu tau"kali ini bukan angga melainkan Sinta.
" Yaudah vadli minta adik kandung "ucapan vadli mampu membuat kedua orang itu terdiam. " Kenapa? Kok diem? Vadli mau adik perempuan pah tapi kalian gak bisa kan. Itu alasan vadli kenapa vadli saya sama lio karena kalian gak bisa vadli adik. Sekarang vadli mau pergi "
"Mau kemana kamu? " Angga.
"Bukan urusan papa. Yang pastinya vadli mau ikut oiora pergi.
Ggg
Jam sudah menunjukkan sembilan malam tetapi vadli masih pada pendirian nya mencari Iliora. Sudah beberapa tempat ia kunjungi tempat yang ia tau yang sering iliora kunjungi. Bahkan rumah bi sumi juga sudah namun semuanya nihil. Ya memang sebelum oergi tadi bi sumi sempat memberi tahunnya jika Iliora tinggal di rumah lama bi sumi.
Saat ini vadli sedang berada di depan rumah Zea. Mungkin ini tempat terakhir ia kunjungi dari sekian tempat yang Luo kunjungi. Apartemen Aslan ia tidak tau dimana.
Ting tong
Ting tongVadli memencet bel rumah Zea beberapa kali hingga suara pintu terdengar.
Ceklek
"Ka vadli" Ucap Zea saat melihat vadli.
"Sorry udah ganggu lo malem malem " Ucap vadli canggung.
Zea menggeleng pelan. "Engga kok kak. Ada perlu yah. Ayo masuk aja" Zea.
"Gak usah. Lio ada di dalem? " Tanya vadli.
Zea menggeleng. "Gak ada kak. Lio gak ada disini. Aku juga gak tau sekarang lio dimana
Sekarang" Zea"Gue mohon ze. Kasih tau gue dimana liora" Vadli menatap Zea dengan tatapan memohon.
"Zea gak bohong kak. Emang liora akhir akhir ini gak tau kemana. Aku aja gak dikabari sama dia. Kalau gak percaya ka vadli bisa cek ke dalam"
Vadli tersenyum kecut. "Gue jahat banget ze. Gue gak bisa jaga adik gue sendiri" Tangis Vadli terdengar. Bahkan Zea syok melihat itu. Setau Zea vadli juga tidak menyukai Liora bukan? "Siapa yang udah hamilin Liora ze? " Vadli.
"Aslan kak" Jawab Zea ragu.
Ddd
Vadli berjalan tergesa-gesa di sebuah gedung besar. Langkah besar cowok itu semakin mendekat.
Brak Brak Brak
"Keluar lo anjing" Ucapnya penuh emosi. Vadli menendang pintu itu dengan keras.
Bugh.
Bugh
Bugh.
Vadli memukul seorang yang baru saja membuka pintu dengan brutal. "Lo kenapa gituin adek gue anjing hah"
Bugh.
"Maksudnya apaan anjing"
"Gak usah pura-pura gak tau lo. Lo pikir gue gak tau hah apa yang udah lo lakuin ke liora. Gara gara kelakuan bejat lo adek gue sampe di usir dari rumah da sekarang gue gak tau kemana adek gue. BRENGSEK LO SLAN. KENAPA SELALU AJA LO YANG BUAT ADEK GUE KAYAK GITU. SALAH DIA APA SAMA LO HAH"
"MIKIR ANJING LO JUGA SERING BUAT DIA SAKIT. LO JUGA SERING MUKUL DIA. GAK USAH PALING NGERASA PALING BAIK LO. DIA JUGA SERING NGELUH GARA GARA TINGGAL SAMA KELUARGA LO"
Bugh.
" LO GAK TAU APA APA " lagi lagi Vadli meninju rahang Aslan dengan keras membuat lelaki itu sedikit oleng.
Aslan memegang rahangnya menatap cowok didepan nya. Ia berdiri kemudian menghampiri vadli yang tak jauh darinya.
"Gue minta maaf" Ucapan Aslan membuat vadli kembali emosi.
"Gampang banget lo minta maaf. Setelah apa yang lo lakuin ke adek gue. Dan sekarang gue gak tau dia dimana. Ini semua gara gara lo" Vadli.
"Iah gue tau. Gue minta maaf gue bakalan cari lio sampe ketemu" Aslan.
"Okeh. Gue pegang omongan lo kalau sampai lio gak ketemu lo yang bakal gue abisin"
☠️☠️
Aslan menatap hoodie yang sedang ia pegang dengan lama. Menghirup bau hoodie itu. Jujur ia sangat rindu dengan wangi itu wangi seorang gadis yang sekarang entah kemana.
"Gue kangen sama lo. Please pulang ra. Gue minta maaf sama lo" Aslan menghapus air matanya yang sudah turun sedari tadi.
Ia tersenyum kecil melihat beberapa jepretan di ponselnya. Gambar menunjukan wajah seorang wanita "Gue emang salah ra. Gue Mohon maafin gue. Gue janji bakal rawat dia juga sama lo juga. Lo dimana sekarang gue harus cari lo kemana ra. Gue nyesel sekarang.. Hiks" Aslan berdiri dari duduknya hoodie yang ia pegang tadi kini sudah melekat di tubuhnya apalagi bau benda membuat hatinya sedikit menghangat.
Wajib vite ya readers
KAMU SEDANG MEMBACA
SEJUTA LUKA
RandomMenjadi seorang ILIORA ASANCA sangatlah tidak gampang. Menjalani kehidupan yang kejam selalu berpihak padanya. jika seperti orang orang yang mendapat kan kasih sayang dari keluarga nya Gadis ini tidak mendapatkan itu.