Iliora kembali memasuki kelasnya sendiri. Ia menghela napasnya kasar saat tatapan orang-orang di kelasnya masih sama. Menatapnya dengan tatapan sinis.
Iliora berjalan menghampiri zea.
"Lo dari mana aja ra. Gue cariin dari tadi" Tanya zea hang mendapatkan gelengang dari iliora.
9
"Lo dipanggil guru BK" Zea. Iliora mengangguk kemudian keluar lagi dari kelasnya untuk menuju Ruang yang dimaksud zea.Iliora memasuki ruangan BK dengan rasa takut. Ia meneguk ludahnya saat ia melihat orang orang yang a ad di dalam ruangan itu.
Angga dan Sinta menatap kedatangan Iliora dengan tatapan membunuh.
Di ruangan itu sudah ada Aryo yang menjawab sebagai pemilik sma Plita Bhakti, Anto sebagai kepala sekolah, Ryan sebagai guru BK, arkan, angga dan juga Sinta.
Iliora mendudukkan bokongnya di samping arkan. Cowok itu tersenyum kemudian menggenggam tangan perempuan sebagai penenang.
"Tenang" Bisik Arkan.
"Iliora apa benar apa yang ada di akun Sekolah itu? " Tanya Anto memulai.
Iliora terdiam memang ada benarnya tapi untuk soal ia bekerja di coub itu, itu sama sekali tidak benar.
"Iliora jawab" Kali ini Ryan.
Arkan semakin menggengam tangan perempuan itu.
"Benar"
Plak.
Wajah iliora memanas saat mendapatkan tamparan dari Angga.
"Kurang ajar kamu liora. Saya tidak pernah mengajarkan seperti ini" Angga."Tenang pa. Kita dengerin dulu" Ryan.
"Betul iliora? " Tanya Anto sekali lagi.
"Betul pak. Di foto itu memang saya. Saya juga memang sedang hamil. Tapi saya dipaksa pa dan untuk soal di club itu. Itu sama sekali gak bener itu cuman boongan pak. Saya gak pernah kerja disana" Mata iliora sudah berkaca kaca. Bahkan gadis itu gemetar sendiri saat berbicara.
"Siapa ayah dari anak yang sedang kamu kandung itu? "
Iliora kembali Terdiam. Ia sudah berjanji tidak akan membawa nama Aslan. "Kalian gak perlu tau"
Semua yang ada disana menghela napas mereka gusar. Berbeda dengan Angga dan sinta yang sedari tadi menahan emosi.
"Maaf iliora kami tidak mempertahankan kamu disini. Berita ini sudah tersebar dimana mana. Terpaksa kami harus mengeluarkan kamu dari sini"
Iliora tersenyum kecut mendengar ucapan Anto barusan. Ia sudah yakin jika ia dikeluarkan dari sini. Tapi ia juga harus sadar ini emang juga kesalahannya sendiri.
"Okeh sudah kan. Saya pamit dulu" Ucap angga sebelum menarik tubuh Iliora begitu kasar diikuti oleh Sinta dari belakang.
Semua orang yang tersisa disana menatap kepergian mereka dengan tatapan kosong.
Arkan sendiri sedari tadinsedang menahan emosinya. Cowok itu kemudian bangkit keluar dari sana.
****
Bugh
Bugh
Bugh
Tiga bogeman melayang di wajah Aslan yang berasal dari arkan. Ya setelah keluar dari sana tadi Arkan langsung mencari keberadaan Aslan dan kebetulan cowok itu sendiri disini.
Aslan mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah.
"Maksud lo apaan hah? " Ucap cowok itu emosi. Bahkan ia sempat ingin melayangkan pukulan juga pada Arkan namun dengan cepat cowok itu menangkis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEJUTA LUKA
RandomMenjadi seorang ILIORA ASANCA sangatlah tidak gampang. Menjalani kehidupan yang kejam selalu berpihak padanya. jika seperti orang orang yang mendapat kan kasih sayang dari keluarga nya Gadis ini tidak mendapatkan itu.