14

554 20 0
                                    

Iliora turun dari ojol yang ditumpanginya. Ia tersenyum akhirnya pagi ini ia bisa kembali sekolah. Kakinya melangkah memasuki gedung sekolah nya.

Namun tidak jauh darinya dua sejoli tengah bercanda ria. Namun ia tidak memperdulikan itu ia masih melanjutkan langkahnya.

Aslan dan Arva menatap kepergian Iliora tapi setelah nya keduanya melanjutkan aktivitas mereka tadi.

Keduanya pun ikut masuk ke dalam berjalan di belakang Iliora.

"LIORA " panggil seseorang membuat langkah Iliora terhenti. Gadis itu menoleh kebelakang melihat seseorang yang memanggilnya barusan. Ia tersenyum saat mendapati Arkan yang berjalan ke arahnya tidak lupa  cowok itu  melambaikan tangannya.

Aslan mengernyit bingung sata melihat Iliora tersenyum ia juga ikut menoleh kebelakang. Ia menatap Arkan yang memang berjakna di belakang nya. Senyum sama dia. Pikir Arkan.

"Kamu kok gak bilang udah masuk. Kan bisa aku jemput tadi" Ucap Arkan yang sudah berada di samping Iliora.

Iliora tersenyum kecil. " Gak papa. Aku gak mau ngerepotin kamu"ucapnya lembut.

Arkan terkekeh mendengar jawaban Iliora. "Gak ngerepotin kalo buat kamu" Ucap Arkan. Tangan cowok itu mengelus rambut Iliora lembut kemudian kembali berjalan. Keduanya seakan tidak menyadari Aslan dan Arva yang sedang memperhatikan mereka sedari tadi.

Aslan meremas kuat tangan Arva yang ia gandeng dari tadi. Gadis itu memekik sakit. "Slan sakit" Ucap Arva melepaskan tangannya dari genggaman Aslan.

"Maaf"

"Kenapa sih. Cemburu? "

"Gak"

                           ***

"Baik anak-anak pelajaran kita hari sampai di sini saja. Jangan lupa dipelajari kembali yah" Ucap seorang wanita  paru bayah yang tengah berada di depan ruang kelas.

"Ia bu " Balas serempak murid. Setelah nya guru itu pun keluar dari sana.

Iliora dan Zea memasukkan buku mereka masing-masing.

Zea menyenggol lengan Iliora pelan sambil tersenyum saat Melihat Arkan yang berada di depan kelas mereka. "Di tungguin tuh" Iliora melihat keluar kelas.

"Apaan sih" Ucapnya. "Udah ayo" Ujarnya kemudian menarik Zea.

Arkan tersenyum ke arah dua gadis yang baru saja keluar dari kelas. "Hy" Ucapnya.

"Hy kan. Udah lama yah" Iliora.

"Gak barusan kok" Arkan.

"Em kan. Digo mana yah? " Tanya Zea yang memang tidak melihat Digo. Zea merasa heran dengan sikap Digo dari semalam. Semalam cowok itu memang tidak mengajarinya bahkan tadi pagi juga tidak menjemputnya.

Arkan dan Iliora melihat sekitar. "Gak deh. Pulang duluan kali. Emang gak kasih tau lo? " Arkan.

Zea menggelengkan kepalanya lesu. " Ngechat aja kagak"ucap Zea.

"Udah mungkin ada perlu-eh itu Digo tuh" Mereka mengikuti arah tunjuk Iliora. Memang disana terlihat Digo yang berjalan keluar sekolah.

Dengan cepat Iliora berlari mengejar cowok itu.

"DIGO" Panggilannya membuat cowok itu menoleh dan menghentikan langkahnya.

Iliora dan Arkan ikut menyusul Zea dari belakang.

Digo tersenyum kecil. Saat Zea berlari ke arahnya. Ia merentangkan tangannya ingin memeluk Zea. Zea dengan senang hati langsung memeluk tubuh Digo.

" Kamu kok semalam gak ngabarin aku sih? "Tanya Zea yang masih memeluk tubuh sang kekasih.

SEJUTA LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang