01

2.3K 69 1
                                    

Bugh.

Suara  tubuh munggil seorang gadis yang terbentur di tembok dengan keras. Gadis itu merasakan sakit sekujur tubuhnya.

Terhitung sudah satu jam lebih gadis itu di siksa oleh kekasihnya sendiri. Ia sendiri tidak tau apa penyebab lelaki itu memukul nya. Yang pastinya ia sudah terbiasa dengan sikap kekasihnya yang seperti ini.

Aslan Dirwantara itulah nama kekasihnya. Lelaki dengan sifat arrogant itu memiliki wajah yang sangat tampan.

Lelaki yang kerap di sapa Aslan itu memiliki sifat yang sangat keras apalagi terhadap Iliora ia akan melampiaskan pada gadis itu segala emosinya.

Iliora memejamkan matanya saat Aslan menatap nya sangat tajam ia tidak berani menatap lelaki itu.

" Slan cukup hiks.. Hiks " Lirih iliora memohon dengan tangisannya yang masih tersisa.

Rahang Aslan mengeras seketika ia sangat membenci gadis di depannya ini. Aslan menarik dan menjambak rambut Iliora keras membuat gadis itu memekik kesakitan.

Jujur tenaga Iliora tidak sebanding dengan tenaga lelaki di depannya sekarang. Iliora hanya bisa pasrah sekarang. Bahkan saat Aslan menarik rambutnya ia tidak melakukan apa apa.

" Slan sakit.. Hiks... " Hanya itu yang Iliora bisa keluarkan sekarang.

Bukannya berhenti Aslan semakin menarik rambut itu bahkan rambut Iliora sedikit Rontok akibat tarikan Aslan.

" GUE BENCI SAMA LO ANJG" teriak Aslan.

Sesudah mengatakan itu lelaki itu langsung membuang tubuh Iliora ke lantai.

Bugh.

Iliora hanya memejamkan matanya menahan sakit.

" Sekarang gue minta lo pergi sebelum gue makin gila kasarin lo " Ucap Asln tegas. Tanpa menunggu lagi Iliora langsung keluar begitu saja dari sana.

Dengan langkah Gontai Iliora berjalan dari sana. Iliora melirik jam di handphone miliknya sejenak melihat angka disana membuatnya tersenyum miris. Ia yakin ia kaan mendapatkan kekeraaan lagi setelah ini.

                           ***

Iliora memasuki rumahnya yang terasa sepi. Jam sudah menujukan 20.40. Ia menghembuskan nafasnya kasar jujur tubuhnya sangat sakit jika nanti harus menerima pukulan lagi apalagi nanti itu adalah Angga.

Prok

Prok

Prok

Suara tepuk tangan dari sofa ruang keluarga membuat langkah Iliora terhenti. Bisa dilihat disana terdapat Angga papanya, Sinta mamanya, dan vadli kakaknya. Ketiga orang itu sama sama menatap nya tajam.

Angga bangkit dari sana diikuti oleh Sinta dan vadli menuju Iliora. Tatapan ketiga orang itu membuat Iliora ketakutan.

" Bagus jam segini baru pulang. Bagus " Ucap Angga saat sudah berada di depan Iliora.

"Pah il-"

Plak.

Belum menyelesaikan ucapannya Iliora kembali mendapat tamparan Angga yang sudah terbiasa.

Iliora memegang pipinya yang terasa panas akibat pukulan Angga.

" Dari mana kamu hah? " Tanya Angga dengan nada sedikit tinggi. " Lupa kalau punya tugas di rumah? " Lanjutnya.

" Maaf pah. Iliora abis dari apartemen Aslan "

Plak.

Lagi lagi tamparan itu mengenai wajah mulus Iliora. Iliora hanya bisa menahannya salahnya juga terlalau lama di sana.

SEJUTA LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang