11

606 17 0
                                    

Angel dan iliora masih asik dengan alat yang masing-masing mereka pegang. Sudah setengah jam keduanya berkutik dengan tepung dan semua alat dapur.

Iliora begitu lihai dalam hal. Seperti ini, lihatlah gadis itu sangat antusias dengan adonan yang sedari tadi ia aduk.

Angel hanya tersenyum melihat tingkah Iliora. Ia bersyukur putranya bisa mendapatkan gadis seperti iliora.

"Ra " Iliora menoleh ke arah angel saat wanita itu memanggilnya.

"Kenapa mah " Iliora.

Angel melangkah ke arah iliora dengan senyum yang masih melekat.

"Kamu bahagia gak sama anak mama? " Angel.

Iliora terdiam mendengar pertanyaan angel. Kalau ia ingin egois ia akan mengatakan sejujurnya jika ia tidak pernah merasakan kebahagiaan selama bersama Aslan. Tapi ia juga tidak mungkin jika menjawab seperti itu mengingat ancaman maut cowok itu Membuat nya  ragu.

Sebisa mungkin iliora tersenyum walaupun hatinya berkata lain.

"Ko diem. Aslan sering kasarin kamu? " Angel.

"Eh eh engga mah. Liora bahagia kok, Liora seneng banget bisa kenal sama Aslan. Aslan orang baik mah, lembut, perhatian dia gak pernah tuh kasarin liora " Jawab Iliora cepat sejujurnya  gadis itu sangat berat berbicara seperti itu.

Angel tersenyum kemudian mengelus puncak rambut Iliora lembut. "Mamah harap yang tadi kamu bilang beneran. Mamah gak mau kalian pisah" Ucapnya.

"Kamu tau Arva? " Tanya angel lagi.

Iliora mengernyitkan dahinya. "Mamah tau Arva? " Tanya iliora balik.

Angel menganggukkan kepalanya. "Iah. Tapi tante ga suka sama dia" Ucap angel.

Iliora semakin bingung dengan ucapan angel. "Kalau boleh tau. Kenapa mama gak suka sama dia? " Iliora.

"Kamu udah tau kalo mamah udah cerai sama papa Aslan? " Angel.

Iliora mengangguk pelan.

"Kamu udah tau alasannya? " Iliora menggelengkan kepalanya pelan.

Angel kembali tersenyum. "Kamu mau tau gak? " Angel.

"Eh gak papa ko kalau mama gak mau cerita" Iliora.

"Dulu mamah cerai sama papa Aslan karena papa Aslan selingkuh. Dia selingkuh sama mama nya Arva. Semenjak saat itu mama hak tau harus apa. Papa Aslan juga lebih mentingin mama Arva dibandingkan aku sama Aslan. Bukan hanya itu papa Aslan juga sering kasarin  mamah bahkan pernah sewaktu dia mau bunuh mamah tapi gak jadi karna Aslan yang mencegah papanya"

". Sewaktu mamah udah gak tahan sama sikap mas Herman akhirnya mamah minta sama dia buat ceraiin mamah dan gak lama kita cerai. Mamah bawa Aslan terus pergi. Mungkin kamu nanya kenapa mamah mau nikah sama dia? Dulu mamah pacaran sama mas Herman satu tahun"

"Satu tahun itu mamah tau semua sifat mas Herman. Bahkan sifat arrogant dia mama udah hafal. Tapi mama pikir dengan mamah nikah sama dia mungkin sifat dia akan berubah taoi ternyata enggak. Dia sama aja. "

Iliora memeluk tubuh angel erat. Angel menangis di dalam pelukan Iliora tubuhnya bergetar hebat membayangkan kisah hidupnya dulu membuat luka itu kembali lagi.

Iliora semakin memeluk tubuh angel. Ia sangat syok dengan cerita angel tadi. Sifat Aslan yang ia kenal sangat mirip dengan sifat papanya.

"Udah mama gak usah nagis dong. Lio kan udah bilang jangan diceritain kalau nanti nyakitin mamah sendiri.

Angel menggelengkan kepalanya melonggarkan pelukan keduanya. Ia menghapus sisa air matanya.

" Ga papa. Mama gak papa. Itu makanya mama nanya sama kamu. Takut nanti kamu kayak mama sayang "angel.

SEJUTA LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang