29

475 24 8
                                    

5 tahun kemudian.

Lima tahun sudah berlalu. Banyak waktu yang sudah terlewat bukan. Semua perubahan juga tentunya ada.

Lima tahun bukanlah waktu yang sedikit. Apalagi untuk seseorang yang lima tahun yang lalu menunggu orang yang ia cintai tak kunjung datang.

Banyak waktu ia gunakan untuk mencari mereka namun nihil.

Saat ini empat orang yang merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Hari ini adalah hari terakhir mereka berjuang di Universitas ini.

Hari ini adalah hari wisuda keempatnya.

Aslan, Devan, Dion dan Zea lah yang merayakan hari ini. Mereka sangat bahagia bagaimana tidak hari ini mereka resmi menjadi sarjana mereka masing-masing. Sedari tadi keempatnya tak henti hentinya tersenyum.

"Gue gak nyangka sekarang kita udah selesai aja" Ucap Dion tersenyum pada ketiga sahabat nya.

"Iya gue gak nyangka. Congrats buat kita semua " Ucap Zea di angguk oleh ketiga lelaki itu.

"Congrats slan lo hebat jadi lulusan terbaik. Semoga liora cepat balik buat lo" Aslan mengangguk dengan sedikit senyum. Namun ia kembali terdiam mengingat orang itu.

"Gua duluan yah"

Setelah berpamitan Aslan langsung oergi dari sana kemudian memasuki mobilnya. Pasti setelah ini ia akan melanjutkan Prusahaan mamanya.

"Lo kapan balik sih Ra. Ini udah lima tahun lo pergi dan seharusnya lo udah balik kan sesuai janji lo waktu itu.ya walaupun lo janjinya bukan sama gue"

Aslan meme benamkan wajahnya di antara lipatan kedua  tangannya yang bertumpu pada  stir mobilnya sendiri.

Ia menghembuskan nafasnya kasar. Sudah lima tahun terlewat namun ia tak kunjung bertemu dengan liora. Ia tidak tau bagaimana keadaan Iliora dan anaknya sekarang. Ia yakin pasti anaknya sudah bertumbuh besar sekarang.

                                   """""

"Momyyyy" Terdengar suara teriakan menggema di dalam sebuah rumah. Teriakan seorang gadis kecil yang sekarang tengah mencari mommy nya yang entah kemana.

Gadis itu tersenyum saat melihat seorang wanita yang tengah berdiri di dapur yang sedang memasak sesuatu.

"Mommy" Ujarnya kemudian berlari ke arah wanita itu.
Orang yang dipanggil tersenyum melihat putrinya. Dengan cepat menggendong tubuh putrinya yang berlari ke arahnya.

"Anak mommy udah bangun hm? Kenapa? " Gadis kecil dengan mata berseri itu mengangguk.

"Mommy kok tinggalin vesya sendiri" Ucap Vesya kesal.

Liora tertawa gemes. Karena terlalu gemes wanita itu menggigit pipi putrinya sedikit kencang sehingga menimbulkan bekas disana.

"Mommy gak ninggalin sayang. Mommy cuman turun buat masak. Emang Vesya gak laper? " Liora.

"Laper mommy.  Sekarang Vesya mau makan"" Ucap Vesya.

Liora mengangguk. Wanita itu mendudukkan putrinya diatas kursi meja makan kemudian menyiapkan makanan untuk putrinya.

"Nih sekarang makan" Vesya mengangguk perlahan gadis itu mulai menghabiskan makanannya.

Saat ingin duduk di samping Vesya tiba tiba suara deringan ponselnya.

Drrrt drrrt.

Zea is calling

"Halo kenapa ze" Liora

"Halo Ra. Ini gue mau ngasih tau gue udah nemuin nih rumah buat lo. Jadi kan lo balik tahun ini" Liora terdiam kemudian melirik Vesya yang juga sedang menatapnya.

"Ra kok diem. Lo gak jadi balik yah" Suara  Zea kembali menyadarkan Iliora.

"Oh udah dapet. Nanti gue transfer uangnya ke elo yah. Buat bayar rumahnya. Kayaknya gue pulang aja deh lagian gue juga udah gak ada kerjaan sih disini. Beda kalo gue di Indo gue bisa jagain  butik gue kan" Iliora.

"Yes. Berarti lo fiks pulang kan? "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEJUTA LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang