16

543 19 0
                                    

Iliora kini sudah sampai di apartemen Aslan. Tepatnya didepan pintu apartemen cowok itu. Iliora sedikit membuka pintu apartemen Aslan.

Ceklek.

Gak dikunci? Tanya iliora dalam hati.

Iliora memasuki apartemen Aslan. Yang pertama ia lihat adalah gelap. Tidak ada lampu yang nyala sedikitpun.

"Aslan" Panggilannya

Iliora berjalan dengan kedua tangan uang terus meraba takut jika menabrak sesuatu. Tangannya terus meraba tembok mencari saklar di sana.

Ctak.

"Astaga Aslan" Ucap Iliora kaget saat melihat Aslan yang sudah tepar di sofa. Iliora yakin pasti cowok itu sedang mabuk sekarang. Buktinya banyak sekali dan berbagai macam botol minuman di sekitar cowok itu.

Aslan bergerak gelisah menahan panas di sekujur tubuhnya. Matanya terbuka saat melihat Iliora yang berjalan ke arahnya.

"Ra tolongin gue ra akkh" Racau cowok itu.

Iliora mendekat ke arah Aslan. "Skandal kamu kenapa? Kok bisa gini? "

"Bantuin gue ra plis. Badan gue panas ra AKKHH" Racau Aslan yang semakin menjadi jadi.

Iliora semakin bingung. Ia bingung harus berbuat apa. "I-iya aku bantuin. Tapi gimana caranya? "

Mata iliora membulat lebar saat merasakan bibir tebal Aslan yang sudah menyatu dengan bibir nya. Ia bahkan tidak melihat pergerakan cowok itu. Iliora memukul dada bidang Aslan agar cowok itu berhenti namun tidak. Aslan malas semakin gencar Melumat bibir ranum Iliora.

Hingga beberapa menit keduanya kehabisan napas dan akhirnya Aslan melepaskan ciuman keduanya. Namun tidak sampai di situ Aslan mengigit leher Iliora membuat gadis itu memekik.

"Slan.. Lepas akhhh" Iliora.

Tidak memperdulikan Iliora Aslan langsung saja menggendong tubuh gadis itu membawanya ke kamarnya.

Iliora semakin takut. Ia sangat takut sekarang. "Slan jangan. Kamu mau ngapain " Tanya iliora panik sebab Aslan hendak membuka hoodie nya.

Aslan menatap wajah Iliora sejenak. "Lo bilang mau bantuin gue kan? Sekarang bantuin gue puasin gue malam ini. Gue udah gak tahan" Mendengar Jawaban Aslan Iliora langsung menggelengkan kepalanya.

"Engga. Aku gak mau slan. Aku bisa bantuin kamu dengan cara lain gak kayak gini" Tolak Iliora hendak berdiri nmaun dengan cepat Aslan mencengkram tangannya.

"Nurut atau gue bunuh lo sekarang"

Air mata Iliora sudah membasahi pipi gadis itu. Kalau tau begini mungkin ia tidak akan datang tadi. Percuma saja ia berteriak sekarang toh kamar ini kedap suara.

"Slan plis jangan hiks... " Tangis iliora memohon.

Aslan tidak memperdulikan Iliora. Ia seperti kesetanan sekarang. Tanpa Iliora sadar seluruh pakaian nya sudah keluar sekarang tinggal hoodie dan dalam atasannya.

Iliora pasrah sekarang ia bingung harus berbuat apa. Ia hanya bisa menangis apalagi melihat tatapan Aslan yang seperti benar-benar ingin membunuhnya.

"Akhhh.... S-slan s-sakit hiks"

                               -00-

Iliora memabukkan matanya. Ia melihat ke seluruh penjuru ruangan. Rupanya sudah pagi.

Iliora menoleh kesamping jantungnya berpacu kencang saat melihat orang disamping nya. Tangisnya kembali saat mengingat kejadian semalam.

"Hiks... Hiks.. Kamu jahat slan"

SEJUTA LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang