Masih di tempat yang sama Iliora dan Zea sudah menyelesaikan makan mereka. Keduanya belum pulang karena ingin bersantai dulu sedikit.
" Ups.. Kasian banget yah punya pacar tapi pacarnya jalan sama orang lain " Ucap seorang menyadari Iliora dan Zea.
Kedua gadis itu melirik ke arah suara yang ternyata adalah Arva yang sedang menggandeng Aslan.
Aslan menatap Iliora tanpa ekspresi berbeda dengan Iliora yang tersenyum ke arah Aslan mengabaikan Arva yang sedang mengoceh sedari tadi.
" Hai slan " Iliora tersenyum ke arah Aslan namun dengan masah bodonya Aslan hanya terdiam hal itu membuat Iliora kembali terdiam.
" Kasiang banget yah jadi lo " Ucap Arva lagi pada Iliora.
Iliora hanya menatap datar Arva. Ia tidak akan mengambil pusing pada Arva. Malas sekali berurusan dengan perempuan tidak jelas ini.
Zea menatap kedua orang itu tidak suka. Apalagi Arva sudah dipastikan ia sangat membenci gadis itu. " Yang lebih kasian itu nempel sama cowok orang mulu. Gak laku mah bilang keles" Ucap Zea pedas membuat Arva tersulut emosi.
" Eh lo gak usah ikut campur yah. Gue laku kok buktinya Aslan lebih suka sama gue dibanding sahabat lo ini" Tunjuk Arva pada Iliora.
"Masa. Buktinya Aslan masih pacaran sama Liora. Bisa jadi sih lo cuma simpanan Aslan kan" Ujar Zea tersenyum remeh.
Emosi Arva semakin memuncak.
" Lo hati hati yah kalo ngomong " Kali ini bukan Arva melainkan Aslan.
Iliora hanya menatap mereka biarkan Zea hang mengurus mereka. Ia memang mencintai Aslan tapi bukan berarti ia mencintai segalanya dari Aslan.
" Apa? Gak suka? Lo juga gak malu yah udah punya cewek tapi masih nempel sama cewek lain. Untuk aja Lio tuh masih bertahan sama lo. Ingat slan gak semua orang bisa bertahan sama sikap lo yang kayak gini. Kalo lo pacaran sama Arva juga pasti dia bakal nyerah lah. Ni cewe cuman untung aja tau gak " Zea
Aslan tidak menjawab melainkan menarik Arva begitu keras sebelum keduanya keluar Aslan sempat mengeluarkan kalimatnya oada Iliora. " Ke apart gue sekarang " Ucap Aslan seperti ny lelaki itu sedang menahan emosi nya.
"Gak. Gue gak bakal biarin Lio pergi gue yakin lo bakal mukul dia kan? Sekarang lo pergi pukul aja tuh sahabat kecil lo jangan Lio " Zea.
Iliora tidak merespon ia juga tidak akan sudah cukup ia disiksa oleh lelaki itu.
Aslan semakin emosi ia memegang lengan Arva keras membuat gadis itu sedikit meringis kemudian pergi dari sana.
Zea tersenyum kecil. " Biarin aja Ra. Biarin tu cewek ngerasain gimana disiksa sama orang brengsek. Lagian gue yakin deh pasti Aslan bakal lempiasin emosinya sama si Arva "
Iliora ikut tersenyum biarkan sekali ini dia egois. Sudah cukup ia sabar selama ini.
***
Aslan membawa Arva ke apartemen lelaki itu. Ia menarik Arva sangat keras kemudian melangkah dari sana memasuki apartemen miliknya.
Arva meringis oelas saat tangannya di cengkram kuat oleh Aslan.
Brak.
Askn melempar tubuh Arva ke dalam dengan keras. Mencengkram lengan itu dengan kuat.
Iliora merasakan bokongnya yang sakit akibat terbentur di lantai. Ia melihat Aslan saat ini seperti bukan Asln yang ia kenal. Sekarang Aslan terlihat seperti monster. Mata elnag itu menatap nya begitu tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEJUTA LUKA
RandomMenjadi seorang ILIORA ASANCA sangatlah tidak gampang. Menjalani kehidupan yang kejam selalu berpihak padanya. jika seperti orang orang yang mendapat kan kasih sayang dari keluarga nya Gadis ini tidak mendapatkan itu.