8

603 18 1
                                    


Aslan 🧸 is calling.

Melihat nama tetera disana dengan cepat Iliora menggeser tombol hijau keatas.

" Halo slan"

Arakn mengernyitkan dahinya mendengar panggilan Iliora. Rupanya itu Aslan pikirnya. Arkan hanya memerhatikan Iliora yang sedari tadi menunggu jawaban Aslan.

"Ke apart gue sekarang! "

"Tapi sla-"

"Gue bilang sekarang jw apart gue Iliora""

Iliora membuang napasnya kasar. "I-iya udah aku kesana" Ujar Iliora

Tut.

Sambungan telepon dimatikan sepihak oleh Aslan.

Iliora kembali memasukkan handphone je dalam sakunya.

"Kan lo bisa gak anterin gue ke apartemen Aslan " Iliora.

"Ngapain kesana? " Arkan.

"Gak tau. Tapi kalo. Lo gak bisa gak papa kok. Gue bisa naik ojol aja" Iliora.

" Gak papa gue anterin aja "Arkan.

" Gak. Papa? "

Arkan hanya mengangguk saja.

"Makasih ya kan" Iliora memberikan helm milik arkan.

"Gue yang seharusnya bilang makasih. Lo udah main nemenin gue buat beli buku" Arkan merima helm itu drai Iliora. "Yaudah gue balik dulu yah. Kalo ada apa apa telpon aja gue. " Iliora mengangguk mengerti.

Arkan pun pergi drai sana begitu pun dengan iliora yang melangkah memasuki apartemen milik Aslan.

Sampai nya didepan pintu kamar Aslan iliora langsung masuk begitu saja.

Aslan hang menyadari kedatangan iliora langsung menoleh kearah gadis itu dengan tatapan yang tajam.

"Dari mana lo? " Tanya Aslan dengan tajam.

Iliora menelan ludahnya jujur tatapan Aslan membuatnya sangat takut sekarang.

"DARI MANA GUE TANYA " Iliora tersentak mendengar suara Aslan yang sangat keras.

" A-aku abis beli buku slan" Ujar Oll iliora sedikit gemetar.

Aslan mencengkram lengan iliora kuat. Menatap gadis didepannya dengan tajam bahkan rahang cowok itu sudah mengeras kuat.

Iliora sudah menagis saat ini. Bagaimana yidak luka yang kemarin masih sakit dan sekarang harus di cengkraman oleh Aslan.

"Slan plis... Sakit slan" Tangis Iliora terdengar.

Aslan semakin mengeratkan cengkraman begitu pun dengan iliora yang semakin memekik kesakitan.

"Abis ngapain aja Sama arkan? " Arkan.

Iliora menggelengkan kepalanya. "Gak ada slan kita c-cuma  beli buku " Ujar ili hang masih menahan sakitnya.

Aslan tersenyum miring menatap Iliora. Senyum itu semakin menbuat Iliora takut. "Jangan jangan lo udah jual diri lo yah sama dia? Dibayar berapa"

Deg.

Rasa sakit yang sedari tadi seakan hilang dan digantikan oleh hatinya hang sakit. Apa sebegitu hinanya Iliora dihadapkan mereka. Bahkan Angga juga mengira dirinya juga seorang jalang.

" Gak mahal pasti. Lo kan murahan" Aslan.

Deg.

Lagi dan lagi.

SEJUTA LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang