25

729 38 5
                                    

Zea tersenyum senang melihat beberapa kantong di tangannya. Di dalam kantong itu sudah berbagai macam snack untuknya dan Iliora. Ia sangat merindukan sahabatnya itu apalagi beberapa hari ini mereka jarang bertemu.

Zea mengetuk pintu rumah Iliora pelan.

Tok tok tok tok

"Kemana sih ni anak"

Tok tok tok tok tok

"LIO. OOO LIO"

Zea sengaja memanggil perempuan sedikit keras takut jika Iliora sedang berada di belakang sehingga tidak mendengarnya.

Zea mengernyitkan dahinya tidak mendapat sahutan dari Iliora. Gadis itu menatap bingung ke rumah Iliora yang terlihat sepi.

"Ck. Ni anak sengaja deh kayaknya"zea membukakan pintu rumah iliora yang memang tidak terkunci. " Tuh kan gak kunci"lanjutnya kemudian memasuki rumah Iliora.

"Lio. Lo kemana sih. Nih gue bawa banyak jajan buat lo" Ucap Zea terus berjalan keliling rumah Iliora. Ia semakin bingung saat tidak mendapatkan Iliora sama sekali. Bahkan ia sudah mengelilingi rumah Iliora.

"Dikamar kali " Zea berjalan ke arah kamar Iliora dengan pelan gadis itu membukakan pintu kamar Iliora. Kosong. Itulah yang ia lihat.

"Lio" Panggilnya namun nihil.

Zea berjalan ke arah meja  yang berada di samping kamar Iliora. Di sana terdapat kertas kecil.

Zea mengambilnya kemudian melihat banyak tulisan kecil disana.

Ze gue tau lo bakalan kesini. Gue tau pasti lo marah banget kalau udah baca ini. Gue minta maaf ya, gak pamit sama lo. Gue gak mau pamit sama lo bukan karena lo gak penting ze gue cuman gak mau lo ngelarang gue pergi.

Dua minggu lalu gue dapat kerjaan. Dan kebetulan gue juga lagi butuh ze. Gue seneng bisa dapat kerjaan tapi gue sedih karena harus jauhan sama lo.

Gue kerja sebagai asisten tapi gue harus ikut Belanda sama yang kerja sama gue. Gue minta maaf karena gak sempat ijin sama lo. Maaf banget tapi gue lagi butuh banget ze. Gimana pun anak gue bakalan butuh makan kalau udah lahir. Sorry udah buat lo marah.

Gue harep lo gak marah ya. Hari ini gue udah berangkat. Gue bakal hubungin lo kalau gue udah sampai.

Oh iya gue minta tolong sama lo. Buat ngasih hoodie yang udah gue beli buat Aslan yah. Kalau  dia gak mau lo buang aja. Salam juga buat dia.
Jangan kasih tau dia  gue ke sana ze.

Iliora.

Air mata  zea sedari tadi sudah turun membasahi pipinya. Ia tidak menyangka jika ia harus berjauhan dengan wanita itu.

"Hiks... Hiks... Lo kenapa gak bilang ra.. Hiks. Kalau lo bilang gue gak bakalan ngelarang lo tapi gue bakal ikut sama lo. Hiks.. Hiks.. Lo tau gak bisa jauh sama lo.. Hiks... "Zea terduduk lekas di lantai kamar iliora. Padahal ia sangat rindu dengan wanita itu.

                          🏝

Aslan memasuki apartement nya dengan langkah  lesu. Ia berdecak saat melihat dua sahabatnya yang sudah berada di dalam.

" Dari mana aja lo ? " Tanya Dion saat menyadari kedatangan  Aslan.

Aslan menggeleng kan kepalanya. Lelaki itu ikut duduk di samping devan di ruang tamunya.

"Liat arva gak? " Devan dan kompak menggelengkan kepala mereka.

"Gak.tadi aja dia gak dateng ke sekolah" Jawab Dion.

SEJUTA LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang