Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°Sesampainya di mansion, mereka berdua langsung di hadapkan dengan seorang wanita paruh baya yang sedang berkacak pinggang, dengan mata yang menyorot tajam. Siapa lagi kalau bukan Rena.
"Kalian, ya. Kenapa baru pulang? Kalau mau main itu ijin dulu sama bunda! Atau ayah kamu!" kata Rena sambil menjewer telinga mereka berdua.
"Awsh... bunda lepasin ini sakit tahu," ucap Edrea meringis kesakitan.
"Nanti copot telinga Alka, Bun, lepasin!" ujar Alka dengan sedikit meringis kecil.
Setelah jewerannya di lepas, mereka pun mengusap telinganya untuk meredakan rasa panas yang menjalar. "Maaf, Bun. Lupa ngabarin, hehe" kata Edrea seraya menyengir kuda.
"Ya udah, kalian bersih-bersih,"kata Rena memerintah.
"Siap bunda,"jawab mereka serempak, seraya menggerakkan tangannya membentuk hormat.
Selepas kepergian anak-anaknya, Rena pun kembali ke dapur untuk menyelesaikan acara memasaknya.
°
°
Malam hari sudah kembali lagi. Mereka, atau lebih tepatnya pranata's family sedang melangsungkan acara makan malam dengan hikmat.Setelah selesai mereka berkumpul di ruang tengah atau ruang keluarga.
"Bagaimana dengan sekolah kalian?" tanya Guntur kepada keempat anaknya yang sibuk dengan urusan masing-masing.
"Seperti biasanya, membosankan,"jawab Alvi.
"Sama kaya Alvi,"ucap Keanu mengikuti adiknya.
"Sama kaya, Kak Ken,"jawab Edrea mengikuti Kakaknya.
"loh, kok lo nyamain gue!" ucap Keanu tidak terima sembari menatap tajam gadis itu.
"Ya, terserah gue dong!" balas Edrea dengan sinis.
Mereka pun menatap tajam satu sama lain dengan tangan yang di letakkan di dadanya.
"Kalian ini berantem aja terus, kenapa nggak sekalian tusuk-tusukan, hah! " kata Rena yang mulai jengah dengan kelakuan anak-anak yang terus saja berdebat hanya karena masalah sepele.
Mendengar itu, mereka bergidik ngeri membayangkannya.
"Ya jangan lah, Bun. Emang mau bunda kehilangan anaknya yang gemoy ini?" ucap Edrea mendramatisir."Ho'oh. Apalagi Ken belum ngasih bunda cucu,"timpal Keanu ikut-ikutan.
"Heh! Kalian ini, bunda bercanda alias guyonan!" kata Rena.
"Oh, iya, Yah. Tadi Atta bawa motornya ngebut banget,"ungkap Alvi mengadu seraya tersenyum mengejek ke arah Edrea.
Guntur pun langsung menatap sang anak seolah meminta penjelasan.
"Ng-nggak, Yah. Kak Alvi bohong, tuh!" protes Edrea sambil menatap Alvi dengan geram.
"Gue nggak bohong, ya! Lo aja tadi sampai nyalip gue sama Ken, kok" ucap Alvi dengan senyum kemenangan.
"Apa benar, itu Atta?" tanya Guntur dengan tegas seraya memandang anak perempuan satu-satunya itu.
"Emm... be-bener, Yah,"kata Edrea dengan kepala tertunduk takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDREA TRANSMIGRASION
FantasySUDAH TERBIT! Part masih lengkap!! Kalian bisa dptkan novelnya di firazmedia publisher Perpindahan jiwa? Itu terdengar sangat mustahil. Tapi itu terjadi kepada seorang gadis yang tiba-tiba saja jiwanya berada di raga gadis yang tidak ia kenali sama...