Balapan.

18.3K 1.7K 25
                                    

Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°
°
°

Di tempat Edrea, dia masih tertidur di atas rerumputan dengan tangan sebagai bantalan nya. Matahari sudah mulai terbenam di ufuk barat, namun Edrea sama sekali tidak terusik dan tetap nyenyak.

Sampai pada akhirnya dirinya teringat bahwa ia tidak tidur di kasur, melainkan di atas rumput.

"Eh, anjir! Kenapa gue masih disini sih?" gerutunya linglung seraya menggaruk kepalanya.

"Udah sore, aja,"sambungnya, lalu dia beranjak dari sana dan pulang menuju mansion.

Tetapi di pertengahan jalan motornya malah mogok, mau memesan ojek online pun ponselnya kehabisan daya, membuat dirinya kesal setengah mati.

Akhirnya dia memilih untuk berjalan kaki, namun tiba-tiba ada yang menghadangnya. Dilihat dari penampilan, itu seperti anak geng motor, pikirnya.

"Bisalah buat nglampiasin rasa kesel gue,"ucapnya dalam hati.

Dia pun hanya menatap datar orang-orang itu.

" Hallo, Neng manis,"ucap salah satu cowok itu dengan senyum menggoda.

Dikira gue gula, kali!" Batin Edrea berdecak sinis.

Tetapi Edrea hanya diam dan tak membalas sapaan itu, membuat mereka menggeram marah.

"Sombong banget jadi cewek!" geram lelaki itu.

"Terus apa masapahnya buat lo?" tanya Edrea dengan alis yang terangkat sebelah.

"Culik aja, dah! Buat muasin ranjang, kan, lumayan tuh nggak harus nyewa j*lang,"ujar cowok yang satu dengan anting di telinga.

"Dasar jamet! Yang ada otong lo gue tebas!"

"Lawan gue dulu kalo berani!" ucap Edrea menantang mereka.

"Nantangin nih cewek, hajar aja!" berang cowok dengan rambut pirang.

Edrea menggulung lengan bajunya sampai siku, untung saja dia pakai celana panjang, jadi tidak perlu khawatir.

Bugh

Bugh

Krek

Bugh

Akhhh

Bugh

Krek

Bunyi perpaduan antara suara bogeman dan juga tulang retak terdengar begitu ngeri, para cowok itu pun sudah terkapar tidak berdaya. Lalu dengan santai Edrea mengambil salah satu motor cowok tersebut dan melajukan ke mansion.

"Cosplay jadi begal dulu ye,"ucapnya dalam hati sambil terkikik geli.

Tanpa Edrea sadari, disana ada seseorang yang sedang memantau perkelahian mereka.

°
°
Di tempat lain, sekelompok pemuda yang sedang bersantai pun terlonjak kaget saat pintu utama di buka secara brutal oleh teman mereka yang baru saja datang.

 EDREA TRANSMIGRASION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang