Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°
°
°
Perpustakaan. Disini lah kesembilan manusia itu berada. Selepas dari rooftop mereka langsung di panggil oleh Rendra, selaku ketua OSIS.Setelah setengah jam lamanya mereka berbenah di ruangan yang tak pernah mereka kunjungi.
Akhirnya hukuman yang mereka kerjakan kini telah usai.
"Guys, langsung ke rumah sakit aja, nanti keburu sore," ujar Edrea, dan langsung di setujui oleh mereka semua.
Mereka langsung menancap gas menuju gedung sebelah untuk menjemput Alka yang masih menunggu di sana.
Sampai di sana.
"Ayo, Al," seloroh Edrea kepada Alka yang tengah mencebikkan bibirnya kesal.
Edrea pun terkekeh gemas. "Maaf deh, tadi kita semua kena hukuman jadi telat jemput kamu," jelasnya.
Dengan perasaan dongkol Alka pun langsung naik ke atas motor besar milik gadis itu.
°
°
Beberapa menit menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit Citra Medika.Tanpa berlama-lama, mereka langsung masuk tanpa menghiraukan berbagai macam bisikan dari pengunjung rumah sakit tersebut.
"Mau kemana dulu, nih?" tanya Edrea kepada mereka.
"Mending ke ruangan lo dulu, soalnya kita juga mau ketemu sama Ayah sama Bunda dulu," balas Alvi mewakili mereka.
Edrea pun mengangguk. "Kalau yang lain gimana?" tanyanya kembali.
"Kita ngikut aja. Lagian, kalian juga mau ketemu sama keluarga," balas A'av dan di setujui oleh yang lain.
"Ya, udah. Kalau gitu mah," sambut Edrea.
Merekablangsung melanjutkan perjalanan mereka dengan wajah khas masing-masing. Karena mereka bersembilan, jadi mereka lebih memilih menggunakan tangga darurat supaya tidak ada yang tertinggal.
Dengan penuh keringat mereka sampai di lantai tiga. Mereka berjalan di koridor yang lumayan sepi karena ini termasuk kawasan privasi.
"Langsung masuk aja, kalian gantian," ujar Edrea dan di angguki oleh mereka.
Ia pun membuka pintu secara perlahan. "Assalamu'alaikum," ucap Edrea bersama ketiga saudaranya.
"Wa'alaikumusallam," jawab semua orang yang berada di ruangan tersebut.
"Ehh, udah dateng, sini masuk," ujar Rena mempersilahkan.
Mereka berempat pun langsung masuk dan menyalami satu persatu.
"Hai, Bang," sapa Keanu kepada Rion.
"Hai juga," balas Rion di sertai senyuman singkat.
Alvi dan Alka pun melakukan hal serupa.
"Ini anak Ibu?" tanya Zira dengan mata berkaca-kaca.
Edrea pun mengangguk lalu tersenyum. " Iya ini Atta, Bu. Ibu sehat 'kan?" balasnya dengan memeluk tubuh ringkih itu dengan erat. Zira pun membalas tak kalah eratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDREA TRANSMIGRASION
FantasiSUDAH TERBIT! Part masih lengkap!! Kalian bisa dptkan novelnya di firazmedia publisher Perpindahan jiwa? Itu terdengar sangat mustahil. Tapi itu terjadi kepada seorang gadis yang tiba-tiba saja jiwanya berada di raga gadis yang tidak ia kenali sama...