Kami merindukanmu

12.8K 1.2K 19
                                    

Thanks buat yang udah baca cerita gue, dan ngasih vote.

Buat yang nggak suka, bolehlah kasih saran dan kritiknya.


Btw, pembaca cerita gue meningkat drastis. Gue seneng bgt sih padahal gue gak pernah berharap lebih.

Dan gatau juga kalian bisa sampe sini itu dari mana, intinya gue berterimakasih bgt lah buat kalian.

And semoga sehat selalu orang baik.


Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°
°
°

Lima belas menit menempuh perjalanan, akhirnya anggota inti Black eagle sampai di depan gedung yang terlihat tua. Mereka pun segera memasuki gedung tersebut dan memarkirkan motor mereka di tempat khusus anggota inti, tanpa berlama-lama langsung memasuki salah satu ruangan yang sudah di tentukan.

Saat memasuki ruangan tersebut Laras di buat kagum dengan interiornya yang bernuansa gold namun terlihat elegant, dan disertai barang-barang mewah seperti di mansion keluarganya.

Dan yang membuat dirinya menganga lebih lebar lagi adalah, dimana dirinya melihat banyaknya laki-laki tampan yang sedang berkumpul di ruangan itu.

Melihat itu Edrea pun langsung menegur Laras yang menatap anak buahnya dengan penuh binar.

"Mingkem, Ra! Awas ada lebah masuk," ujar Edrea memperingati.

Laras pun tersadar dan segera menutup mulutnya rapat. "Maap, deh. Habisnya ganteng-ganteng semua, sih. Bolehlah buat gue satu, Ta?" balasnya seraya menaik turunkan alisnya.

Edrea pun berdesis, "Tuh sama Damar aja, dia keknya suka sama lo," ucap Edrea dengan santai.

Sedangkan Damar yang merasa namanya disebut pun langsung menoleh ke arah sumber suara dan tatapannya langsung bertubrukan dengan Laras yang kebetulan juga sedang menoleh ke arahnya. Dan langsung memutuskan kontak ke arah lain.

"Sialan Atta, gue lupa kalo dia itu ember. Malu banget anjiir," gerutu batin Damar.

"Masa iya Damar suka sama gue," batin Laras bertanya-tanya.

" Ekhm.... ada yang lagi kasmaran, nih. Di tunggu pajaknya dong," ucap Axel berniat menggoda dua sejoli itu.

"Santai, lo tunggu secepatnya," balas Damar, lalu berjalan menuju salah satu sofa yang ada di sana.

"Hati gue kenapa baperan banget sih, elah," batin Laras menggerutu kesal.

"Btw pak bos, dua cewek itu siapa? Pacar pak bos, ya?" tanya salah satu anggota black eagle kepada Athmar, tatkala melihat Edrea dan juga Laras.

"Bukan, jelasin, Xel!" ucap Athmar dengan nada memerintah kepada Axel.

Sedangkan sang empu hanya berdecak, tak urung tetap melakukan perintah dari sahabatnya itu.

Laki-laki itu pun menceritakan dari awal sampai akhir dengan sedetail-detailnya, dan semua anggota pun menyimak dengan serius.

"Paham, kan?" tanya Axel setelah mengakhiri ceritanya kepada anggota yang lain.

"PAHAM," jawab mereka serempak.

"Ya, udah. Kalian lanjutin aja mau ngapain terserah. Asal jangan berisik, gue mau tidur. Lo Laras katanya mau latihan, sana ikut axel!" ujar Edrea seraya meninggalkan ruangan tersebut menuju kamar khusus untuk dirinya, tak lupa pula dengan Athmar yang selalu mengikuti dirinya kemana-mana.

 EDREA TRANSMIGRASION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang