Si kecil Diva.

6K 650 58
                                    

Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°
°
°

Sekarang Edrea hanya berdua bersama adiknya yang kini masih tertidur di sampingnya.

Helaan nafas terdengar pelan. "Bosen banget. Kerjaannya cuma makan tidur doang disini. Kelihatan beban keluarga," gerutu gadis itu.

Tak berselang lama, ada dua sosok makhluk tak kasat mata yang masuk ke ruangan Edrea. Gadis itu pun sampai terperanjat kaget melihat mereka.

Sosok anak kecil yang tadi bersama Damar. Dan yang satunya lagi adalah sosok Tante Kun yang waktu itu pernah membawakan makanan untuk dirinya.

"Kalian berdua kalau mau datang kesini itu bilang-bilang dong! Gue 'kan jadi kaget," ucap Edrea dengan kesal.

"Loh, kamu ngapain lagi disini?" tanya Tante kun heran.

"Numpang ber*k, Tan. Ya, sakit, lah! Tante juga ngapain kesini?" jawab Edrea dengan sarkas membuat sosok itu mengeluarkan kekehan seram.

"Saya hanya mengikuti anak kecil ini, katanya ada manusia yang bisa lihat hantu. Eeh, ternyata itu kamu," ucap Tante Kun seraya menunjuk ke arah Diva yang tengah menatap mereka berdua.

"Tante kenal sama kakak ini?" tanya Diva kepada sosok yang lebih dewasa itu.

Tante Kun  mengangguk. "Iya. Dulu pernah disini, makanya saya kenal sama dia," jelasnya.

Diva mengangguk lucu. "Oh begitu, itu adiknya kakak?" tanyanya ketika melihat Alka yang masih tertidur pulas.

"Iya, itu adik kakak," jawab Edrea.

"Enak ya, jadi kakak," celetuk Diva.

Mendengar itu Edrea menoleh. "Enak apanya?" tanyanya dengan heran.

"Kakak selalu di kelilingi sama cowok-cowok ganteng," kata Diva seraya menyengir lucu.

"Bentar lagi juga bakal ada dua cowok yang kesini," sambungnya seraya melihat ke arah pintu.

"Sok tahu," kata Edrea tidak percaya.

"Bukan sok tahu, tapi memang kita bisa melihatnya, Ta. Tembus pandang temboknya kalau kita yang lihat," sahut Tante Kun menjelaskan.

Edrea pun mengangguk paham. "Kirain kamu bercanda, maaf ya, Diva," imbuhnya.

"Iya, Kak. Ayo Tan, kita pergi," ujar Diva mengajak Tante Kun pergi dari sana.

Tante Kun mengangguk. "Kita pergi dulu, kalau ada makhluk lain yang berniat jahat, kamu bisa memanggil kita," ucapnya lalu menghilang dari sana.

Sepersekian detik, Rion datang bersama cowok yang berumur lebih dewasa dengan Edrea.

"Loh, kamu sendirian aja? Terus tadi ngomong sama siapa?" tanya Rion heran ketika melihat sekelilingnya yang nampak sepi.

"Aku berdua sama Alka, kok," jawab Edrea dengan kesal.

Rion berdecak. "Tapi, kan Alka tidur, Ta. Terus lo ngomong sama siapa tadi?" tanyanya kembali.

"Sama setan," celetuk cowok tersebut seraya duduk di samping brankar Edrea.

"Nah, bener tuh, kata Raja. Gue ngomong sama setan barusan," ucap Edrea menyetujui celetukan sepupunya itu.

 EDREA TRANSMIGRASION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang