Rencana

5.2K 578 24
                                    

Awas!!!
Banyak typo jalan''!!!
*
*
*

Edrea saat ini masih berada di markas black eagle, begitu pun dengan yang lainnya. Sekarang mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang bermain game online, baca novel, play stasion, catur dan lain sebagainya.

Sedangkan Edrea sendiri tengah bermain game di ponsel milik Athmar, untuk sang empu sendiri tengah tertidur di pangkuan gadis itu. Saat sedang asik-asiknya bermain game, tiba-tiba saja ponselnya berdering membuat dirinya mendengus sebal.

Oh she's sweet but a psycho...

A little bit psycho...

At night she's screamin'....

'' I'm-ma-ma-ma out my mind....

"Ponsel lo bunyi, Ta," ujar Laras yang mulai kesal lantaran nada dering tersebut mengganggu konsentrasinya bermain game.

Edrea berdecak. "Siapa sih, ganggu banget," ucapnya dengan kesal seraya mengangkat panggilan tersebut.

"Halo."

"... ."

"Kenapa?"

"... ."

"Kapan?"

"... ."

"Oke."


Setelah mengakhiri perbincangan tersebut, dia kembali melanjutkan permainan gamenya yang sempat tertunda itu.

"Siapa?" tanya Laras penasaran seraya mematikan ponselnya.

Gadis itu menoleh. "Sepupu," jawabnya singkat.

Laras pun mengangguk paham, karena memang dia sudah bertemu dengan sepupu gadis itu.

"Udah sore nih, pulang guys," perintah Edrea kepada seluruh anggotanya yang masih di sana.

"SIAP KANJENG MAMI," balas seluruh anggota dengan lantang seraya mengangkat tangannya membentuk hormat.

Sedangkan gadis itu hanya terkekeh geli. "Ya, udah. Ayo pulang bareng sekalian, biar rame," katanya.

Mereka pun pergi meninggalkan markas dengan berbondong-bondong.

***

Di hari yang sama. Namun, tempat yang berbeda, lebih tepatnya di sebuah rumah yang cukup minimalis. Ada dua laki-laki yang tengah membicarakan sesuatu.

"Bagaimana? Apakah dia mau bertemu denganmu?" tanya salah satu lelaki itu.

"Jelas mau, lah! Siapa sih, yang mau nolak gue?" jawabnya dengan sombong seraya menepuk dadanya bangga.

Lelaki yang satunya pun hanya memutar bola matanya malas. "Kalau rencana kita gagal, lo yang bakal jadi gantinya!" ucapnya dengan aura yang begitu mengintimidasi.

Pemuda itu pun bergidik ngeri. "Halah, jiwa kanibal lo kambuh, ya?" tanyanya dengan mata yang memicing curiga.

"Sembarangan! Gue nggak makan orang!" balasnya dengan sarkas.

 EDREA TRANSMIGRASION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang