Lari pagi

11.3K 1.1K 8
                                    

Ohaiyo kembali lagi bersama gue, thanks buat yang udah vote tp jgn lupa buat follow akun gue.

Klo ada kata yang kurang pas, mohon di maklumi saja ya kawand.

Gue cuma nulis sesuai kapasitas otak gue gimana, alur ceritanya juga gue sadar emg gajelas.

Banyak typo jalan-jalan!!!

Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°
°
°

Di sebuah kamar bernuansa dark blue. Gadis dengan rambut sebahu itu tengah berkutat dengan laptop yang berada di pangkuannya.

Edrea sedang sibuk mencari tahu informasi tentang dirinya di rawat. Sedangkan Athmar, dia sudah tertidur sedari tadi.

Setelah sekian lama berkutat dengan benda canggih itu, akhirnya usahanya pun tidak sia-sia. Edrea telah menemukan rumah sakit yang merawat tubuh aslinya, dan di sana juga ia melihat bahwa kakaknya sedang mengadu keluh kesahnya selama dirinya koma.

Huh! Mendengar semua ucapan yang terlontar dari mulut kakaknya itu membuat dirinya mendengus malas, memang sifat menyebalkan itu tidak pernah hilang.

"Menyebalkan sangat menyebalkan," ucap Edrea seraya menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.

"Minggu depan gue bakal ke rumah sakit, buat jelasin semuanya. Gue kangen sama mereka," monolog Edrea pelan seraya menutup laptopnya dan menaruh di atas meja

"Eh, gue lupa. Galih mana, ya, kok nggak nongol dari tadi," ucap Edrea bertanya kepada diri sendiri seraya celingukan mencari keberadaan arwah tampan itu.

Sepersekian detik, Galih pun muncul di hadapan Edrea. "Ngagetin lo!" cetus Edrea membuat Athmar melenguh dalam tidur nyenyak nya. Dengan sigap Edrea langsung mengelus rambut lebat milik Athmar dan berhasil membuat laki-laki itu tertidur kembali.

"Ya, lo manggil gue, Ta. Memang ada apa?" kata Galih seraya duduk di sofa yang ada disana.

"Kalau tubuh lo masih dalam keadaan koma, berarti lo bisa hidup lagi dong?" ucap Edrea bertanya kepada sosok tersebut.

"Hm, nggak tahu sih. Mungkin aja bisa, tapi gue lupa semuanya," balas Galih dengan nada lesu.

"Iya, juga. Tapi perlahan mungkin ingatan lo bisa kembali lagi, dan secepatnya gue bakal cari informasi tentang lo," ungkap Edrea dengan sungguh-sungguh.

Galih pun cukup terharu dengan ucapan yang terlontar dari gadis yang ada di depannya ini. Dan lelaki itu berharap semoga dirinya bisa mengingat semua ingatan semasa hidupnya.

"Makasih, Ta. Kalau gue nggak ketemu sama lo, mungkin gue bakal luntang-lantung nggak jelas terus," ucap Galih dengan tulus.

"Sama-sama, Gal," balas Edrea, tak lama pula Athmar kembali terbangun karena Mendengar Edrea berbicara.

"Siapa lo?" tanya Athmar dengan suara khas bangun tidur.

"Siapa? Siapa yang siapa, Dra?" ujar Edrea dengan bingung.

"Itu siapa?" tanya Athmar kembali lantaran melihat Galih yang berada disana.

"Kaya nggak asing," ucapnya dalam hati.

 EDREA TRANSMIGRASION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang