Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°
°
°Pagi hari ini gadis dengan rambut sebahu itu sudah bersiap untuk pergi ke suatu tempat, dia akan menemui seseorang tanpa memberi kabar.
Setelah selesai bersiap, Edrea pun menuju ke bawah dan ternyata masih sepi. Memang sekarang masih pagi buta, jam dinding baru menunjukkan pukul setengah lima.
Karena memang membutuhkan waktu perjalanan yang lumayan jauh, Edrea memilih untuk berangkat pagi-pagi sekali.
Edrea tidak mau kedua kakaknya itu tahu kemana ia akan pergi. Biarkan saja agar mereka kelimpungan mencari dirinya. Untuk Alka, ia sudah memberi tahukan itu melalui surat yang ia tulis dan selipkan di bawah pintu kamar milik adiknya. Kenapa tidak lewat pesan saja? Entah, ia hanya mencoba-coba saja.
Jalanan masih lenggang karena ini masih terlalu pagi. Edrea melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Menikmati udara pagi ini yang lumayan sejuk dan dingin saat menyentuh kulitnya.
Dikarenakan sudah cukup lelah dan sudah setengah perjalanan. Edrea mengistirahatkan badannya di sebuah warung makan sederhana. Perutnya sudah cukup lapar, karena tadi tidak makan apa-apa dari rumah dan sekarang pun sudah lumayan siang.
Memarkirkan motornya di tempat yang sudah di sediakan, lalu masuk kedalam warung itu dan memesan makanan dan lupa pula dengan minumnya.
"Pesan ayam penyet sambel ijo Mang, minumnya teh anget sama air putih,"ucap Edrea dengan ramah.
"Siap Neng, mohon ditunggu ya,"balas pedagang itu, panggil aja Mang Aji.
Edrea hanya menjawab dengan senyuman, lalu duduk di sebuah karpet yang sudah di sediakan. Sembari menunggu pesanannya datang, ia mengamati keadaan sekitar.
Atensinya teralih pada pemuda dan juga seorang wanita paruh baya yang sedang memulung di daerah sana, hatinya pun tergerak ingin membantu keduanya.
"Ini Neng pesanannya, monggo dinikmati,ujar Mang Aji.
"Iya Mang, makasih. Oh ya, bisa minta tolong?"kata Edrea kepada laki-laki paruh baya itu.
"Minta tolong apa atuh, Neng?"balas Mang Aji.
"Mang panggilin mereka, suruh makan disini nanti aku yang bayarin,"ujar Edrea seraya menunjukkan kearah mereka tadi.
"Ya udah, Mang panggilin dulu."
Lalu Mang Aji pergi untuk memanggil mereka.
Di tempat Mang Aji.
"Ibu sama mas'nya mari ikut saya,"ujar Mang Aji kepada dua pemulung itu."Kenapa, Pak? Apa kami membuat masalah dengan Bapak?"tanya pemuda itu dengan sopan.
Mang Aji menggeleng, "ibu sama Mas dapat rezeki hari ini, ada seorang gadis yang mau menawarkan makan kepada kalian. Kalian makan di tempat saya,"jelasnya.
"Alhamdulillah,"ucap mereka tersenyum.
Dan mengikuti mang aji masuk kedalam warung lesehan itu.
"Ini neng mereka, Mang bikinin makan dulu, ya,"ucap Mang Aji.
" Iya, Mang makasih. Silahkan duduk,"ucap Edrea dengan senyum ramah.
"Tidak apa kami makan disini?"tanya pemuda itu ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDREA TRANSMIGRASION
FantasySUDAH TERBIT! Part masih lengkap!! Kalian bisa dptkan novelnya di firazmedia publisher Perpindahan jiwa? Itu terdengar sangat mustahil. Tapi itu terjadi kepada seorang gadis yang tiba-tiba saja jiwanya berada di raga gadis yang tidak ia kenali sama...