Semangat puasanya.
Suka nggak suka harus tetap kasih vote lah,
Satu vote juga nggak bikin rugi kan.
Tandai bila typo!
Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°
°
°Bel istirahat sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, dan sekarang kedua mahkluk bergender sama itu sedang berada di taman belakang sekolah.
"Jadi?" tanya Laras kepada Edrea yang tengah menatap lurus seraya senyum-senyum tidak jelas, membuat dirinya merinding seketika.
"ATTA!" panggil Laras dengan teriak dan langsung membuat sang empu terperanjat kaget, dan menatap sinis ke arah pelaku.
"Ngagetin terus lo! Nggak usah teriak-teriak bisa?! Pengang kuping gue," cetus Edrea dengan sinis.
"Ya, maaf. Habisnya lo ngelamun mulu, sih! Mana pake senyum-senyum lagi, ngeliatin apa coba?" balas Laras sambil memperhatikan objek yang menarik perhatian sahabatnya itu, tetapi dirinya tidak melihat apapun sama sekali. Lalu apa yang membuat sahabatnya itu tertawa?
"Lo nggak bakal bisa lihat, lah, gue tuh dari tadi ngeliatin si Galih yang lagi di godain sama miss K. Lucu tau komuknya, tertekan gitu," ungkapnya dengan semangat, sesekali tertawa bahkan sampai memukul lengan gadis yang ada di sampingnya itu.
Tanpa di sadari bahwa pukulan pelan pun memberikan dampak yang begitu besar terhadap Gadis itu.
Laras, dirinya tengah mengerjapkan matanya pelan dengan mulut yang menganga lebar.
"Ta, coba lo pegang gue lebih lama," ujarLaras kepada Edrea yang tengah memperhatikan sahabatnya.
"Lo kenapa? Jangan bilang lo...lesbi," kata Edrea dengan tatapan tidak percaya atau jijik.
Laras pun hanya memutar bola matanya malas. "Nggak ya, bentar aja lo pegang tangan gue," ucapnya.
Tanpa berpikir lagi, Edrea langsung memegang tangan Laras.
"Lo kenapa sih? Jadi takut gue, sadar napa, Ras," ujar Edrea takut-takut.
"Gu-gue nggak percaya aja sama apa yang gue lihat, Ta. Masa itu ada cowok ganteng banget, tapi lagi di godain tante-tante, mana pake daster pula tuh Tante," ungkapnya tanpa mengalihkan pandangannya.
"Hah?! L-lo bisa liat Galih, Ras? Yang bener aja, lo pasti bohong, kan?!" ucap Edrea tidak percaya dengan ucapan sahabatnya itu.
"Nggak tahu. Ehh, Galih? Bukannya dia yang sering sama lo itu, yang udah meninggal, kan?"
Bukannya menjawab Laras malah membalikkan pertanyaan kepada Edrea.
"Emang, Kok lo bisa lihat dia, sih," ujar Edrea seraya menunjuk ke tempat Galih.
"Yang benar saja! Berarti tante itu, miss K yang lo maksud kuntilanak, kan," ucap Laras seraya menatap Edrea meminta penjelasan yang lebih lanjut.
Edrea pun mengangguk. "Iya, mungkin karena gue pegang tangan lo jadi lo bisa lihat dia,"jelasnya.
"Hm, mungkin," ucapnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDREA TRANSMIGRASION
FantasíaSUDAH TERBIT! Part masih lengkap!! Kalian bisa dptkan novelnya di firazmedia publisher Perpindahan jiwa? Itu terdengar sangat mustahil. Tapi itu terjadi kepada seorang gadis yang tiba-tiba saja jiwanya berada di raga gadis yang tidak ia kenali sama...