Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°
°
°Sudah dua bulan lamanya semenjak kejadian itu terjadi. Kini, Edrea sudah pulang ke mansion sejak empat minggu yang lalu. Luka jahitan yang berada di perut dan juga lengan sudah kering sepenuhnya, hanya menghilangkan bekasnya saja.
Begitu pula dengan Reza yang kini sudah mulai kembali pulih. Namun, sayangnya lelaki itu melupakan semua ingatan sewaktu masih menjadi arwah gentayangan. Dan yang dirinya ingat hanya orang-orang terdekatnya sebelum mengalami kecelakaan waktu itu. Sehingga sewaktu Edrea dan ketiga saudaranya menjenguknya ia tidak dapat mengenal mereka walaupun itu teman kakak sepupunya.
Flashback on
Saat ini, Edrea dan juga ketiga saudaranya akan mengunjungi ke ruang sebelahnya. Yaitu, di mana ruangan tersebut di huni oleh sepupu dari teman mereka.
"Ayo, kalau mau jenguk Reza," ajak Edrea yang masih duduk di tepi ranjang.
Ketiganya menoleh dan menganggukkan kepalanya singkat.
"Nggak mau pakai kursi roda?" tanya Alvi kepada adiknya itu.
Edrea berdecak sebal. "Yang sakit tangan sama perutnya doang, bukan kakinya. Jadi ngapain juga harus pakai kursi roda, Kak Alvi," balasnya.
Alvi terkekeh geli. "Gue 'kan cuma nawarin, Ta," ujarnya seraya berjalan menuju arah pintu.
"Kalian kok malah berantem sih," celetuk Alka jengah.
"Biarin aja sih, Al," timpal Keanu membuat cowok itu mengerucutkan bibirnya.
"Ayo, ah! Kelamaan nanti. Kalian udah pada ijin sama Bunda 'kan?" tanya Edrea kepada mereka.
Mereka pun mengangguk sebagai jawaban, lalu berjalan menuju ke ruang sebelahnya.
Sampai disana mereka langsung melihat A'av beserta kedua orang tua Reza yang tengah berada di sana, dan juga Reza pastinya.
"Assalamu'alaikum," ucap mereka serempak.
"Wa'alaikumsallam," balas semua orang yang berada di ruangan tersebut.
"Eeh, kalian, kok nggak ngabarin gue mau kesini?" tanya A'av kepada mereka.
"Nggak penting!" jawab mereka dengan serempak membuat orang yang di sana terkekeh.
Sedangkan A'av hanya mendengus kesal dengan kelakuan keempat saudara itu. Tanpa menghiraukan A'av yang tengah menahan kesal mereka langsung menyalami kedua orang tua Reza.
"Tante apa kabar?" tanya Edrea kepada Syakila.
Wanita itu tersenyum. "Alhamdulillah, Tante baik," jawabnya.
"Kalian kok tahu anak saya disini?" tanya lelaki paruh baya yang tak lain adalah bokap dari Reza. Yaitu, Hendrik.
"Tahu, Om. Sebelumnya pernah kesini," jawab Keanu mewakili.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDREA TRANSMIGRASION
FantasySUDAH TERBIT! Part masih lengkap!! Kalian bisa dptkan novelnya di firazmedia publisher Perpindahan jiwa? Itu terdengar sangat mustahil. Tapi itu terjadi kepada seorang gadis yang tiba-tiba saja jiwanya berada di raga gadis yang tidak ia kenali sama...