Chapter 25

1.8K 126 15
                                    

Arka sedang menyetir mobil sedangkan Velyn sibuk sendiri dengan aktivitasnya memakan es krim vanila kesukaan nya. Mereka sedang di perjalanan pulang menuju ke rumah. Sesekali Velyn bersikap jahil mengacak rambut Arka, namun Arka sudah pasrah akan tingkah laku Velyn.

Jika dahulunya ia akan mengoceh saat Velyn jahil, sekarang ia sudah kebal dengan sikap jahil itu. Menurutnya, maklumi saja orang disebelah mu ini tidak waras jangan sampai ikut ikutan tidak waras karena cari masalah dengan orang tidak waras.

Drrttt drrttt drrttt
Terdengar bunyi dering ponsel, Arka menghentikan mobil sejenak dan mengangkat telepon.

"Halo ibu," salam Arka

"Arka, sebentar ada pertemuan makan malam dengan DayCare Group di rumah. Jangan terlalu sibuk, datanglah ke pertemuan itu," kata Nyonya Amanda.

"Rumah yang mana bu? Aku punya banyak rumah."

"Rumah ayahmu Arka. Hari ini kau tinggal di rumah kami dulu, jangan pulang ke rumah mu. Oh iya, ajak Velyn juga ya."

"Iya ibu."

"Ibu menyayangi mu putraku."

"Hm, aku juga."

Nyonya Amanda mematikan panggilan nya. Arka menatap Velyn sejenak yang belepotan makan es krim, ia mengambil tissu, lalu menghapus noda makanan pada mulut Velyn.

"Sebentar malam akan ada pertemuan bisnis di rumah ayah, kamu akan ikut."

"Okay, ada es krim gak disana?"

"Tidak ada."

"Yahhh," ucapnya murung.

"Saat di pertemuan nanti, biar aku yang menyuapi mu. Aku tidak mau kamu makan belepotan di depan klien."

"Kan emang selalu nya disuapin, kalau tidak disuapin aku juga gak mau makan."

"Ingat, saat klien datang kamu harus bersikap tenang. Kalau kamu bersikap dengan baik, aku akan belikan es krim yang banyak."

"Siap komandan," ucapnya lantang sambil memberi hormat.

Kini mobil mereka sudah memasuki halaman utama yang megah, para pelayan dan satpam berjejer sambil menunduk sembari menunggu Tuan dan Nona muda mereka. Sedangkan Theresa asyik bersandar sendiri di kursi teras sambil bermain fidget spinner.

Arka keluar dari mobil sambil menenteng barang belanjaan, sedangkan Velyn sibuk sendiri dengan cemilannya. Para pelayan bergegas membantu Tuan muda nya menenteng barang belanjaan.

"Kak Velyn," sapa Theresa sambil memeluk Velyn.

"Apa kabar kak Velyn?" Sambungnya.

"Baik, Theresa apa kabar?"

"Sangat baik kak Velyn, soalnya kan aku kedatangan tamu yakni kakak ipar tersayangku ini," ucapnya antusias.

"Hei, kalian sudah datang." Sapa Amanda.

"Ma, gimana? Tamu nya udah dateng?" Tanya Arka.

"Belum sayang, mungkin sekitar 2 jam lagi mereka akan tiba."

"Ibu, bagaimana kalau makanan ringan nya spesial dimasak oleh Kak Velyn?" Kata Theresa memberi ide.

"Jangan! Velyn gak pintar memasak, yang ada rumah malah kebakaran," timpal Arka.

"Kan makanya diajar nak." Kata Amanda.

"Iya, aku mau belajar memasak." Ucap Velyn dengan antusias.

"Tuh kak Velyn aja setuju," kata Theresa.

My Wife is a Fairy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang