Chapter 5

4.2K 377 35
                                    

Hari sudah mulai gelap. Terlihat jelas awan mulai mendung, pertanda sebentar lagi akan turun hujan. Ketiga perempuan tersebut telah membeli banyak belanjaan. Ada gaun pernikahan yang dibungkus rapi, jas pengantin, perhiasan, sepatu, dan pakaian bermerek.

Setelah menghabiskan uang milyaran hanya dengan satu kali belanja, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah. Mobil Ferrari itu masih menyusuri jalanan macet dengan banyak mobil, motor, dan angkutan umum yang masih terjebak sama oleh kemacetan.

"Hari ini sangat menyenangkan. Aku masih belum puas berbelanja," kata Theresa yang masih ingin bersenang-senang.

"Kamu itu masih muda, lah ibu. Kaki ibu sering sakit kalau terlalu banyak berjalan."

"Hehehe," tawa kecil Theresa.

"Nak Velyn, kalau mau jalan-jalan ke mall atau ke tempat lainnya. Pakai pakaian yang sudah ibu belikan. Itu sangat nyaman dipakai." Amanda tersenyum kepada Velyn yang sedang asyik memakan es krim dengan mulut yang sudah belepotan.

"Iya ibu, makasih atas hadiahnya." Velyn tersenyum polos memperlihatkan giginya yang dipenuhi krim coklat dari es krim.

"Kak Velyn harus memakai pakaian itu kalau kita jalan-jalan lagi. Merek pakaian itu adalah merek kesukaanku."

"Merek itu apa?" tanya Velyn dengan wajah lugunya.

"Merek itu semacam tanda yang dikenakan oleh pengusaha pada barang yang diproduksi sebagai tanda pengenal."

"Ooo." Velyn hanya menyimak perkataan Theresa walau sebenarnya tidak mengerti maksudnya.

"Theresa, bagaimana keadaan perusahaan TRC Group?" Tanya Amanda yang ingin memastikan bahwa perusahaan yang dimiliki oleh putrinya baik-baik saja.

"Perusahaan TRC Group baik-baik saja ibu. Ini semua karena ibu telah mendidik ku dengan baik dalam mengurus perusahaan."

"Ibu bangga memiliki anak-anak hebat seperti kalian yang mampu membangun sebuah perusahaan sendiri."

"Tapi tetap aja kali bu, perusahaan milik kak Arka itu jauh diatas lebih baik dari perusahaanku."

"Arka memang laki-laki yang hebat karena telah mampu membuat Holonige Group dikenal oleh dunia."

"Bukannya perusahaan ibu dan ayah, Gyouer Group juga masuk di kategori perusahaan mendunia?"

"Iya, itu wajar karena perusahaan itu sudah beroperasi selama puluhan tahun.  Bahkan sebelum ibu dan ayahmu menikah, perusahaan itu sudah beroperasi."

"Iya sih, tapi ibu kan yang membuat Gyouer Group dikenal oleh dunia."

"Dengan bantuan ayahmu juga."

"Iya iya, kalian memang the best couple."

"Gyouer Group, Holonige Group, TRC Group. Perusahaan-perusahaan itu adalah bukti inovasi keluarga kita. Ibu harap kalian semua bisa menjaga baik-baik inovasi itu."

"Tentu saja ibu."

"Termasuk Velyn yang sebentar lagi akan melahirkan seorang anak yang akan menjadi pewaris perusahaan Holonige Group. Ibu harap Nak Velyn bisa mendukung Arka dalam setiap kerja kerasnya." Amanda tersenyum kepada Velyn.

"Iya ibu." Velyn hanya asal mengiyakan saja karena ia tidak paham dengan ucapan Amanda.

"Oh iya kak Velyn, dimana rumah kak Velyn?"

"Rumahku di dunia peri." Sambil memakan  es krimnya.

"Ya kali kak di dunia peri. Yang bener aja, dimana rumah kak Velyn?"

My Wife is a Fairy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang