Jika bukan alasan mengatasnamakan persahabatan, mungkin Kyra tak akan pernah mau terjebak di tempat ini di kala waktu sudah semakin larut.
Sebuah vila yang disewa oleh Jessica dan Samuel.
Mereka sengaja memilih tempat yang bagus demi kenyamanan teman-temannya.
Kyra memang sudah setuju ikut sejak beberapa hari yang lalu.
Tidak keberatan, karena ini acara dari sahabat terdekatnya.
Namun, dia tidak pernah tahu bahwa Jimmy pun akan ikut bergabung di sini.
Namanya anak muda yang akan menginjak jenjang yang lebih jauh, Samuel dan Jessica ingin satu malam ini saja mereka menikmati masa-masa pelepasan lajangnya bersama orang-orang terdekat.
Apalagi, semenjak semuanya sudah sibuk dengan kehidupan masing-masing, akan susah juga mencari-cari waktu lain jika bukan saat ini.
"Sampai kapan kau akan terus menyendiri?" Jessica sudah mengganti gaun pernikahannya dengan baju tidur biasa. Dia menghampiri Kyra yang masih saja enggan berbaur dengan yang lainnya di halaman belakang.
"Bolehkah aku tidur saja? Aku lelah sekali." Kyra menyandarkan kepalanya di sofa.
"Apa kau ingin menyia-nyiakan kesempatan bersama sahabatmu ini dengan tidur? Kyra, setelah ini aku dan Samuel akan sibuk. Tidak ada lagi waktu untuk kita."
"Tapi, kenapa juga kalian harus mengajak Jimmy kemari?!" Kyra menggertak lirih.
"Aku juga tidak tahu. Samuel yang mengajaknya," alasan Jessica. "Seharusnya, jika kau sudah tak memiliki perasaan pada Jimmy, bersikaplah biasa saja."
Mendengar ucapan Jessica, Kyra jadi berpikir. Yang diucapkan sahabatnya itu ada benarnya juga. "Baiklah, aku akan ikut bergabung."
Kyra berdiri, setelah menggulung rambut panjangnya yang tadi terurai. Sebelum keluar, dia menyempatkan diri untuk melapisi gaunnya dengan sebuah jaket, karena udara malam ini terasa semakin dingin.
Orang-orang yang sejak tadi berbincang di luar itu langsung menoleh pada kehadiran Kyra dan Jessica.
Terutama Jimmy yang terus saja menaruh atensi pada Kyra sampai gadis tersebut duduk di kursinya.
Jimmy menyimpan kaleng minuman bersoda yang ada di tangannya ke atas meja. Dia yang tadi duduk bersilang, kini melebarkan kaki jenjangnya. Tersenyum tipis, saat melihat Kyra menoleh padanya walau hanya sekilas.
Gadis itu buru-buru memalingkan wajah, ketika menyadari tengah Jimmy perhatikan.
"Truth or dare?" ucap Samuel yang tiba-tiba berdiri, sembari meletakkan sebuah botol kosong di tengah-tengah meja.
"Apa maksudmu?" Belum apa-apa, Kyra sudah protes. Sebab dia tahu bahwa akan ada hal yang tak menyenangkan baginya. Terutama menyangkut tentang dirinya dan Jimmy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend To Stranger
Fanfiction[On Going] Dia adalah sosok manusia yang akan memperlakukan pasangan layaknya seorang ratu. Tapi dia juga menganggap dirinya adalah seorang raja, yang tidak suka dibantah permintaannya. Bagi Jimmy, level pasangannya haruslah yang satu tingkat dengan...